Sleep

352 35 48
                                    

Kicauan merdu burung yang bertengger di dahan pohon terbawa angin hingga mampu menembus indra pendengar. Berhasil membuat seseorang yang masih berbaring di atas ranjang empuknya mengerjapkan mata sambil tersenyum kecil.







"Hmmh.. nggh.. hoaamm~"







"Hmm.. udah pagi ternyata" Ucap Ten yang baru saja membuka matanya. Ia menoleh ke sebelah kirinya, senyumnya mengembang. Ten mendekatkan tubuhnya pada tubuh seseorang yang masih terpejam di sampingnya.







"Taeyong~ bangun yuk.." Ucap Ten lembut.






"Sayang.. hey, katanya mau jogging ini udah pagi kok belum bangun sih? Bangun yuk!"






Taeyong masih tak bergeming.






"Chup!" Ten mengecup pipi Taeyong.






"Chup!"






"Chup! Chup! Chup!"







"Ih sayang mah gak bangun-bangun nih udah aku cium loh padahal pipinya"





"Taeyong.. hey.."






Ten memeluk erat tubuh Taeyong, menenggelamkan wajahnya pada bahu Taeyong sambil menghirup aroma khas nya.






"Kamu gak mau bales pelukan aku?"






"Taeyong.. ih kamu tuh kalau udah tidur susah deh dibanguninnya hmm.."






"Chup~" Ten mengecup lembut bibir Taeyong. Namun tak ada balasan.






"Capek banget ya kamu?" Ten tersenyum kecil menatap wajah Taeyong yang terpejam dengan tenang. Diusap lembut puncak kepala Taeyong oleh Ten.






"Emm.. kayaknya aku tahu deh apa yang bisa buat kamu bangun"






Ten bergegas pergi ke dapur.




--




Ten mulai membuat makanan kesukaan suaminya, pancake strawberry. Ia mulai membuat adonan dari campuran berbagai bahan kue, lalu dimasaknya adonan tadi di atas teflon. Aroma pancake strawberry buatannya itu menyeruak ke seluruh ruangan.






"Taeyong pasti kebangun deh kalau cium wangi kue nya. Biasanya kan begitu, hihi" Ten terkekeh. Setelah matang, ia letakkan pancake itu di piring lalu diberikan topping buah strawberry segar di atasnya. Tak lupa juga ia lumuri dengan selai strawberry.






"Nah, jadi deh. Ah iya, aku bikin kopi juga deh"






Pagi itu dapur Ten sudah penuh wewangian makanan dan juga kopi. Bahkan Ten yang membuat hidangan itu pun merasa tergiur dengan aroma nya. Setelah selesai berkutat dengan sarapannya ia kembali ke kamar.






Ten membuka pintu kamarnya dan Taeyong. Kamar mereka tidak terlalu jauh dari dapur, jadi Ten yakin pasti aroma masakannya sampai ke hidung Taeyong.







"Taeyong.. sayang, aku udah bikin sarapan nih. Kesukaan kamu loh, bangun yuk!" Ucap Ten dari depan pintu kamar. Sengaja, ia ingin memancing Taeyong agar keluar kamar dan sarapan bersamanya di meja makan.






Ten mengintip, Taeyong masih setia dengan kasurnya. Tak berubah posisi sama sekali.






"Sayang, aku tunggu di meja makan ya. Awas loh kamu kalo gak bangun juga, aku cubit loh ya!" Canda Ten sambil menahan tawanya, ia pun pergi ke meja makan.







- Randomness -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang