Prolog

11.2K 236 0
                                    

Seorang gadis belia tengah berlari mengejar bus yang akan membawanya ke sekolah. Sayangnya bus yg seharusnya dia tumpangi itu sudah pergi meninggalkannya . Sekitar dua puluh meter jarak mereka, tiba-tiba saja bus itu berhenti. Segera saja gadis berseragam putih-biru itu berlari menghampiri bus untuk mengejar ketertinggalannya. Dengan nafas yg memburu dan tersengal-sengal karena olahraga pagi dadakannya,gadis yang mengikat ekor kuda rambut coklat sebahunya itu pun akhirnya duduk di salah satu bangku bus yg masih tersisa tanpa sempat memperhatikan sekelilingnya

Namun tanpa disadari oleh sang gadis, seorang pemuda berseragam Sekolah Menengah Atas lengkap dengan Almamater-nya sudah memperhatikan gadis itu sejak bus yg mereka naiki hendak melaju meninggalkan gadis itu di halte. Pemuda itu-lah yg meminta pengemudi untuk menghentikan bus-nya.

"Ck,ck,ck,,Baru masuk MOS aja udah nggak bisa ngatur waktu,gimana kalau udah senior?" Celetuk pemuda tampan itu tersenyum sinis.

Gadis itu menegang mendengar suara yang sangat familiar di telinganya. Perlahan gadis itu mengalihkan pandangannya mencari sumber suara yang ternyata tepat berada di sampingnya.

"Pa,,pa,,pagi kak," sapa gadis itu terbata tanpa bisa menutupi kegugupan yang dia rasakan karena harus berhadapan langsung dengan ketua panitia MOS di sekolah barunya. Pasalnya baru kemarin gadis itu mendapatkan hukuman dari sang ketua karena terlambat datang di hari pertama pelaksanaan Masa Orientasi Siswa baru di SMA tempat mereka bersekolah. Dan sepertinya ketidak beruntungan gadis itu masih berlaku untuk hari ini karena ia harus satu bus dengan orang yg paling dia hindari,bahkan saat ini mereka duduk berdampingan "oohh Tuhan,,,lengkap sudah penderitaanku di awal tahun ajaran baru ini" gumam gadis itu di dalam hati.

Pemuda tampan dengan bola mata biru itu terus memperhatikan gadis cantik yang duduk di sampingnya secara intens. Ia mengamati setiap gerak-gerik yg gadis itu buat. Sangat terbaca olehnya jika gadis cantik dengan lesung pipi di sebelah kiri pipinya itu sedang sangat gugup.
Seulas senyuman terbit di bibir sang pemuda ketika gadis itu tak sengaja bersitatap dengannya

"Takut ya? Aku nggak gigit kali,," kata-kata yg di selingi kekehan dari pemuda tampan itu membuat perlahan senyuman merekah dari bibir mungil sang gadis,mencetak jelas lesung di pipinya yg membuat pemuda itu terpesona.
Perasaan aneh mulai merambati hati mereka berdua saat tatapan mereka bertemu,hingga membuat gadis itu malu dan memutus kontak mata mereka dengan memalingkan wajahnya yg mulai memerah . Ia tak berani lagi melihat kearah lelaki itu,sampai bus mereka berhenti di depan sekolah.

Gadis itu turun dari bus dengan tergesa-gesa demi menghindari sang pemuda yg masih terus menatap kearahnya.
Setelah bertahun-tahun pemuda itu hanya memiliki ekspresi datar di wajahnya, kini kedua sudut bibir pemuda itu kembali tertarik keatas membentuk sebuah senyuman saat melihat seorang gadis tengah sengaja menghindar darinya dengan wajah merona semerah tomat.

***

My Perfect BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang