3.Bunny

2.2K 114 1
                                    

Dua bulan berlalu sejak liburan Bella dan sahabat-sahabatnya di puncak. Kini saat yang di tunggu-tunggu Bella untuk menjadi seorang mahasiswi telah dimulai.
Akhirnya Bella memutuskan untuk mengambil program beasiswa bagi siswa berbrestasi yang dulu di tawarkan Rakha padanya.
Dan disinilah Bella sekarang sedang mengikuti upacara penyambutan mahasiswa baru di kampusnya

Bella mengenakan kemeja putih polos,dipadukan dengan rok hitam selutut dengan rambut panjang berwarna coklat almonnya yg ia biarkan tergerai dengan indah.. Bella juga mengenakan kalung dengan bandul karton bertuliskan Bunny sebagai nama panggilanya selama Ospek berlangsung. Gadis cantik itu benar-benar terlihat mencolok dan sangat mempesona walau hanya dengan kesederhanaan. Bibirnya terbentuk sempurna, tipis di atas dan sedikit tebal dibagian bawah merah alami tanpa menggunakan make'up tambahan.
Bibir itu terlihat menggiurkan,dan membuat siapapun lelaki yg melihatnya akan tergoda untuk menyecap rasa manisnya.
Wajahnya yang putih bersinar dan akan merona saat dia marah atau tersipu membuat Bella terlihat semakin menggemaskan.Alisnya terukir indah alami,ia juga memiliki bulu mata yg lentik serta bola mata coklat yg indah membuat siapapun yg melihat mata itu akan terpesona dengan kecantikan pemiliknya.

Bella adalah topik yg sangat menarik untuk para mahasiswa senior maupun junior di kampusnya,mereka sangat mengagumi kecantikan dan kecerdasan gadis itu,namun yg membuat mereka lebih mengagumi gadis itu adalah kepribadian Bella yg ramah dan sopan kepada siapapun.

Saat upacara penyambutan mahasiswa baru di mulai, Bella melihat di deretan para panitia penyambutan ada wajah-wajah yg sudah tak asing lagi untuknya,mereka adalah , Rakha,Ryan,Samantha, Liza,dan beberapa orang lain yg belum dikenalnya.

Entah kenapa sejak tadi Bella belum bertemu dengan para sahabatnya yg juga mengambil pendidikan di Universitas ini, padahal Bella sudah dari tadi sendirian berdiri di barisannya,lagian mana ada sich mahasiswa baru yg berani dateng telat di hari pertama ospek selain para sahabatnya yg luar biasa itu.kalau dia dulu kan masih SMA,jadi telat dikit boleh laah heheee walaupun sebenarnya tetap gak boleh sich.

Saat Rakha selaku wakil ketua senat sedang memberikan sambutan,Bella melihat seseorang berjalan masuk ke barisan para seniornya. Lagi-lagi untuk kesekian kalinya mereka bertemu,orang itu selalu memberi tatapan yg sulit di baca oleh Bella.

Rakha memperkenalkan anggota panitian satu persatu kepada para mahasiswa baru yg berkumpul di hadapanya. Ternyata orang yg baru saja bergabung dengan mereka itu adalah Ketua Senat mereka yg datang terlambat,dia adalah Damian L Stewart.

Entah kenapa Bella selalu gugup ketika melihat Damian sedang pemperhatikannya. Bella merasa tidak nyaman dengan tatapan Damian.
Sebelumnya Bella tak menyangka kalau ketua Senatnya Adalah Damian,dia pikir apa bagusnya Damian jika dibandingkan dengan Rakha?
Bella berpendapat begitu karena dia belum terlalu mengenal Damian,dia hanya tau sekilas dari teman-temannya semasa SMA yg sering membicarakan lelaki itu,terlepas dari pengetahuannya kalau Damian dulu adalah kakak kelas dan ketua OSIS di SMA-nya,dia tak tahu lebih tentang lelaki itu.

Saat sedang melamunkan posisi Damian dan Rakha yg menurutnya terbalik,
Bella tiba-tiba dikejutkan dengan tepukan di bahunya dan pelukan dari arah belakangnya.
Yaa,,sahabat-sahabatnya lah yg melakukan itu.

Farra dan Nindi memeluk Bella dari belakang,
Jo hanya menepuk-nepuk Bahu Bella untuk membangunkan Bella dari lamunanya

"Waahh parah lho Bell,sempet-sempetnya ngelamun" tegur Jo yg langsung mencubit pipi Bella dikedua sisinya,

"Gw seneng banget Akhirnya kita barengan lagi"
ucap Nindy dengan senyum lebarnya

"Iyaa gw juga seneeeeng bangeeett,,"sahut Farra lebay

"Sssttt,,," Bella mengacungkan jari telunjuknya didepan bibir untuk mengingatkan teman-temanya kalau mereka masih di dalam barisan " liat tuh Senior lagi pada ngomong,kalian mw dihukum kalo ketauan brisik,telat lagi " sambung Bella yg dibalas dengan tawa cengengesan dari ketiga sahabatnya itu.

My Perfect BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang