9. Apartment

2.5K 94 0
                                    

Damian mengantar Bella pulang ke rumahnya setelah kencan yang biasa mereka lakukan setelah pulang kuliah. Yaa semenjak mereka menjadi sepasang kekasih,mereka selalu terlihat bersama di setiap kesempatan, bahkan di kampus-pun mereka berdua sudah terkenal dengan sebutan the Perfect couple  dikalangan para mahasiswa di sana. Banyak yg mengidolakan mereka,tapi tidak sedikit pula yg terlihat benci dan iri dengan hubungan mereka berdua yg tentu saja tak pernah di tanggapi oleh Bella terlebih lagi Damian. Walaupun ada yg tak suka,tentu saja mereka tak akan berani berkata langsung dan hanya menggunjingkan di belakang karena pengaruh Damian di kampus itu sangatlah besar. Sebenarnya tadi sore saat masih di dalam bioskop Bella mendapat pesan dari bi Lastri yg  memberi kabar bahwa kepulangan orang tua Bella dari surabaya harus di tunda karena urusan bisnis mereka di sana belum selesai.

Bi Lastri juga meminta maaf untuk malam ini bi Lastri tidak bisa menginap di rumah Bella karena anak bi Lastri sedang sakit. Bella bingung tapi tidak berani mengatakannya pada Damian. Dia hanya diam saja walaupun sebenarnya Bella agak iseng di rumah sendirian karena rumah Bella yg lumayan besar itu jika di huni seorang diri terasa sangat sunyi dan Bella tidak menyukai kesunyian.
Sesampainya di depan rumah,
Damian mengantarkan Bella masuk sampai ke teras rumahnya,
Saat Bella hendak membuka kunci rumahnya dia merasa ada yg aneh karena pintu rumahnya sudah tidak terkunci

"Praaang,,!! " Terdengar suara benda jatuh dari dalam rumah. Bella yang ada di depan pintu terlonjak kaget lalu memeluk erat lengan Damian karena dia tau seharusnya tak ada orang di dalam rumah.

Bella tau komplek perumahan elite ini di jaga ketat oleh security yg setiap saat selalu mondar-mandir mengecek keadaan rumah satu persatu dengan teliti,tapi suara dari dalam rumahnya itu membuat Bella gemetar dan takut kalau-kalau ada maling yg masuk kedalam rumahnya

"Kenapa sayang ? malam-malam begini bi Lastri lagi ngapain sich berisik banget?," tanya Damian yg tidak tau kalau bi Lastri tidak ada di rumah sambil memeluk dan mengusap punggung Bella untuk menenangkan karena Bella terlihat keget.

"Ssstttt!!" Bella meletakkan telunjuknya di depan bibir meminta Damian untuk jangan bersuara,lalu dia menarik Damian keluar dari gerbang rumahnya dan masuk kembali kedalam mobil

"Sayang kamu kenapa?"Damian bertanya penasaran,

Bella yg sedang serius mendial nomor seseorang meminta Damian untuk diam dengan mengangkat sebelah tangannya, Damian yg tak mengerti hanya mengikuti instruksi dari Bella ,

"Halo pak Yuda,ini saya Bella pak dari rumah blok A nomor 9,"

"Ouh iya ada apa ya mbak,tanya seseorang di seberang telfon

"Bapak bisa kesini secepatnya pak,sepertinya rumah saya di bobol orang,soalnya barusan saya mau masuk pintunya sudah tidak di kunci,sedangkan rumah kondisi lagi kosong,"

"Ouh baik mbak ini kebetulan saya memang lagi jalan ke arah situ nanti saya cek ya mbak,"

"Sekarang pak jangan nanti keburu orangnya kabur ini saya di depan rumah,"bapak jangan sendiri ya pak bawa orang-orang bapak yg lain,saya takut berbahaya,"

"Iya mbak segera saya hubungi yang lain, mbak ada dimana ya ini saya sudah di depan rumah mbak,"

Bella lalu mematikan telfonnya dan keluar dari dalam mobil,

"Orangnya masih di dalam mbak?" Tanya security bernama Yuda itu,

"Sepertinya masih pak karena dari tadi saya di sini belum ada yg keluar,,"

"Sebentar mbak saya panggil yang lain dulu" ijin pak Yuda sebelum dia mendial nomor dari ponselnya. Terdengar percakapan singkat pak Yuda yg meminta teman-temannya datang ke lokasi lalu dia menutup panggilannya. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya yg di tunggu pun datang

My Perfect BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang