11. Baby S

3.2K 407 20
                                    

Aku baru pembukaan 2 ternyata, tadinya disuruh pulang sama dokternya, karena untuk pembukaan lengkap biasanya memakan waktu lumayan lama. Tapi, Mama memaksa untuk stay di rumah sakit, biar bisa langsung dipantau.

"Ginny gak sakit?" Tanya Mama.

"Engga, Ma. Belum."

"Okee! Sabar ya sayang, Mami sama Papi kamu OTW sini kok."

"Iya Ma."

"Banyak-banyak tarik napas, Dek. Makin naik pembukaannya, makin nikmat." Ucap Kak Kalya, ya, ia yang membawaku ke rumah sakit, menungguiku sampai Mama datang dan tetap di sini untuk memberi dukungan. Kak Kalya baik ternyata.

Huru-hara terjadi di depan ruangan, tak berapa lama Bang Aril, Papi dan Mami datang.

"Belom lahiran?" Tanya Bang Aril.

"Belom Ril, masih pembukaan 2." Jawab mama.

"Eh udah rame, Kalya pamit pulang yaa!"

"Oh yaudah, makasi ya Kal udah nemenin Ginny tadi." Sahut Mama. Sebenernya aku belum rela Kak Kalya pulang, pengin ngobrol lebih banyak aku.

"Iya tante, sama-sama." Kak Kalya menghampiriku, memberikan ucapan semangat lalu pamit pulang.

"Bukannya Ginny masih nanti ya melahirkannya?" Tanya Papi.

"Yaa kalo anaknya Ginny pengin keluar sekarang gimana?" Sahut Mami.

"Emang bisa gitu?" Tanya Bang Aril.

Tidak mendengarkan obrolan-obrolan itu, aku memilih membuka ponselku, membalas pesan Mas Putra yang bejibun. Aku gak tau siapa yang mengabarinya, entah Mama atau Kak Kalya, yang jelas, puluhan panggilannya tak terjawab olehku.

Me:
Baru pembukaan dua
Masih ada delapan lagi

Suami:
Kenapa Mama gak angkat telefon?
Kamu gak apa-apa?
Apa kata dokternya??

Me:
Di sini rame
Lagi pada asik ngobrol
Aku gak apa-apa kok
Sakit mules gitu aja
Bingung jelasinnya

Suami:
Tunggu yaa
Aku udah di jalan balik
Bilang dedeknya
Tungguin bapaknya

Me:
Mana dia ngerti
Hehehehehe

Suami:
Ya bisik-bisik aja gitu
Kaya biasa kan juga bisik-bisik ke dedek

Me:
Kamu udah sampe mana?

Suami:
Dua jam lagi aku sampe
Itu paling cepet

Me:
Hati-hati
Bilang supirnya

Suami:
Tenang
Ngebut tapi hati-hati kok ini

Me:
Udah santai aja
Kata bidan yang ngecek, biasanya satu pembukaan itu satu jam. Jadi kamu punya waktu delapan jam

Suami:
Yaudah, pokoknya tunggu aku ya??

*******

Mas Putra sudah datang.

Entah kenapa aku pengin berdua aja sama Mas Putra, tapi sayangnya ruangan ini penuh oleh keluarga kami.

"Sakit?" Tanyanya lembut.

"Ya gitu laah." Aku meringis, berusaha menahan mules yang terus menerjang setiap menit.

"Sabar yaa." Lagi-lagi ia mengusap dahiku yang berkeringat.

Semesta yang lainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang