2. Cari Jodoh

3.9K 475 32
                                    

"Gak! Gak boleh! Ginny gak boleh nikah sama cowok sembarangan. Si Tata-tata itu, dia cuma berandal!" Seru Papi.

"Tapi dia yang hamilin Ginny, Pi." Sahut Mami.

"Bisa ngehamilin perempuan gak bikin dia berubah 100% jadi cowok bertanggung jawab, Mi! Denger aja tadi Ginny bilang, dia malah gak ngaku udah hamilin Ginny, itu artinya dia gak boleh ada di hidup anak kita."

"Terus gimana? Ginny cuti kuliah? Terus ngungsi ke rumah Oma, pas lahir, anaknya aku adopsi, ya ya ya?" Usul Bang Juna.

"Gak! Ginny sendiri yang harus tanggung jawab sama anaknya."

"Mami punya temen!!"

"Ya kalo temen doang sih Aril juga punya, Mi!"

"Gak lagi becanda ini, Ril!" Semprot Papi.

"Denger, ada temen kuliah Mami dulu, minggu lalu dia cerita soal anaknya yang belum ketemu jodoh, emmm kita bisa jodohin dia sama Ginny." Usul Mami.

"Bohong sama dia? Bikin seolah-olah itu anaknya? Jangan jahat lah Mi, udah, rencana Juna itu yang terbaik. Bisa jadi anak ini buat pancingan Juna sama Silvi, Mi. Dan anaknya Ginny tetep ada di dalam circle keluarga kita."

"Kan Papi udah bilang, Ginny harus tanggung jawab sama perbuatannya."

"Dengan dia gak aborsi aja itu udah tanggung jawab, Pi!"

Aku lelah mendengar sahutan-sahutan dari Mami, Papi dan Bang Juna. Aku menepi, berjalan pelan lalu masuk ke kamar.

Di kamar, aku merebahkan diri di kasur. Mengusap perutku yang masih rata, masih belum terlihat tanda-tanda kalau aku hamil. Hanya payudaraku yang kencang saja yang membuatku tahu kalau ada suatu hal lain yang terjadi pada tubuhku.

Pintu kamarku mendadak terbuka, Bang Aril tersenyum lalu masuk.

Aku menggeser posisiku agar Bang Aril bisa duduk di kasur.

"Kenapa bandel sih?? Mami, Papi, Bang Juna sama Abang kan jagain kamu dari dulu. Pas kamu males direcokin Abang atau Bang Juna, kita oke, ngasih kamu kebebasan, lha kok malah gini? Kamu belom ada kepala dua loh, Dek!"

"Aku lagi gak mau diceramahin, Bang."

"Yaudah, oke-oke! Tapi kalo Abang nanya boleh?"

Aku mengangguk.

"Udah berapa bulan?"

"Haid aku telat 3 minggu, Bang. Aku 4 kali test pakai tespek beda-beda, hasilnya postif semua."

"Udah ke dokter?"

"Ya gak berani aku, Bang."

"Yaudah, besok kelar Abang bimbingan, kita ke dokter ya?"

"Malu gak Bang?"

"Engga, kan sama Abang!"

Aku mengangguk.

Seumur hidup, baru kali ini Bang Aril perhatian padaku. Biasanyakan ia menjadi orang yang selalu menggangu hidupku.

*****

Aku diam di ruang keluarga, namun dapat mendengar jelas perbincangan Mami dengan temannya di ruang tamu.

"Anak gue sih gak masalah, yakin, dia sama janda anak satu aja mau, apalagi sama Ginny, sayangnya si Janda gak tau diri itu nolak dia, patah hati deh."

"Bener gak apa, Ginny hamil anak orang lain?" Tanya Mami.

"Gak apa, ya gak usah bilang orang-orang aja siapa bapaknya, biar mereka nebak sendiri."

"Nanti disangkanya anak lu yang brengsek."

"Ya brengsek kan tapi berani tanggung jawab."

"Jadi kapan mau ditemuin mereka?"

"Gue sama anak gue sabtu ke sini ya? Lebih cepat lebih baik, biar Ginny perutnya gak gede-gede banget pas resepsi."

"Bener ya resepsi??" Seru Mami.

"Pasti! Kita orang tua kan pengin resepsi mewah buat anak!"

"Mantap! Undang temen-temen kuliah semua ya?? Temen kerja, lain-lain laah!"

"Wajib ituu!"

Aku menggelengkan kepala. Kenapa kedua ibu-ibu ini fokus pada resepsi sih??

********

TBC

Thanks for reading
Dont forget to leave a comment and vote this chapter xoxo

Ps: ada yang bisa tebak siapa cowok yg mau dijodohin sama Ginny??

Promo yaawww

Cusss yg mau baca versi lengkap Tante Mer bisa langsung ke Google Play

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cusss yg mau baca versi lengkap Tante Mer bisa langsung ke Google Play

Cusss yg mau baca versi lengkap Tante Mer bisa langsung ke Google Play

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anomali×Metanoia pun sudah ada yaa
Dua buku dijadikan satu
Uhuyyy~

Semesta yang lainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang