11-Makhluk Teraneh

9.7K 645 12
                                    

Arfan,Zahra dan Ela berlarian menuju kamar rawat inap, lebih tepatnya ruang Melati. Tempat dimana Hana dirawat. Arfan menerima telfon dari Fatimah memberitahu kan bahwa Hana sedari tadi memanggil nama Arfan dan juga Zahra. Mulut Arfan tak pernah berhenti untuk mengucap beberapa kalimat tauhid, ia memutar knop pintu kemudian berjalan setengah berlari menghampiri tubuh mungil Hana yang dibaluti beberapa alat bantu

Semakin hari kesehatan Hana semakin menurun, tidak kuat berjalan lama, dan sangat rentan keluar masuk rumah sakit. Pada saat Zahra datang kerumah Arfan untuk menawari Hana ikut dalam acara perpisahan kelas 12, tentu Arfan menolak keras alasannya satu, Hana pasti tidak akan kuat namun Hana memaksa dengan iming-iming bahwa Hana bisa menjaga dirinya dengan baik dan ada Zahra yang siap siaga membantu keperluan Hana, namun yang didapat Arfan beberapa jam yang lalu sangat berbanding terbalik dengan yang diucapkan Zahra. Tentu Arfan sangat kecewa,

Bagaimanapun juga Arfan hanyalah manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan, semua manusia pasti memiliki kesalahan entah itu pada manusia lagi atau pada Penciptanya dan satu yang harus kita lakukan yaitu meminta maaf

Fatimah mempersilakan Arfan dan Zahra untuk mendekat pada ranjang tidur Hana, sementara Ela menunggu di luar saja. Zahra menggenggam kuat tangan Hana yang pucat, kemudian ia menangis, entah apa yang membuat Hana menangis, entah rasa sakit karena penyakitnya atau hal lain

"Kamu kuat Hana, jangan nangis" Zahra berusaha menguatkan Hana yang terbaring lemah. Kemudian Arfan juga mendekat ia ingin sekali memeluk adik nya itu.

Ketika wajah Hana dan Arfan bertemu keduanya saling memeluk kemudian Hana terisak dipelukan Arfan, semakin keras tangisnya membuat hati Zahra juga ikut teriris. Melihat bagaimana pasangan adik-kaka ini yang begitu saling menyayangi dan memberikan semangat.

"Hana minta maaf karena udah kasih tau Abi sama Ummi tentang kelakuan kak Arfan tadi sama teh Zahra" ucap Hana dengan suaranya yang serak karena tangisnya

"Kak Arfan harus minta maaf sama teh Zahra. Ini semua bukan sepenuhnya salah teh Zahra" lanjut Hana

"Hana sayang banget sama teh Zahra, Hana mau kak Arfan juga menyayangi teh Zahra seperti sayangnya sama Hana" Arfan melepaskan pelukannya kemudian menatap Hana dengan serius.

"Kamu yakin?" Tanya Arfan, yang dibalas anggukan kuat oleh Hana

"Iya"

Zahra menatap wajah Arfan dengan serius bahkan kaget, apa? Kak Arfan sayang sama gue?

Hana menghembuskan nafasnya lega kemudian mengusap air matanya yang masih tersisa di pipinya. Arfan pun membalasnya dengan senyum tulus. Bahkan Zahra sempat kaget baru kali ini ia melihat Arfan tersenyum sangat tulus,hangat dan tidak ada lagi yang dingin-dingin

Tak lama kemudian dokter datang memberitahu bahwa Hana harus istirahat dan jangan banyak beraktifitas alhasil semua yang ada disana keluar walaupun Arfan masih ingin bersama Hana.

"Kak, kak Arfan gak usah minta maaf. Ini salah Zahra kok. Dan gak perlu bilang say-.."

"Kamu pikir saya sayang sama kamu?"

Allohu akbar Zahra mengelus dadanya sambil menatap kepergian Arfan setelah mengucapkan kalimat yang sebenarnya itu pertanyaan atau pernyataan. Semenyakitkan kah perilaku Zahra pada Hana sehingga Arfan sangat sulit untuk memaafkan Zahra?

"Sabar ra, cinta memang butuh perjuangan" timpal Ela dengan nadanya yang sok puitis

"Apaan si La, gue gak cinta sama kak Arfan"

Sujud Terakhirku [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang