15-Masih sama

9.1K 596 25
                                    

Semuanya masih sama,belum ada yang berubah dan entah akan sampai kapan

Happy reading🤗

Pukul 6 pagi ia baru saja menyelesaikan tugas dari sang Bunda,yaitu berbelanja keperluan untuk memasak menu makan hari ini. Dengan mengendarai motor matic yang dibelikan sang ayah untuknya. Ia membenarkan kaca spion lalu menatap dirinya disana. Setelah siap ia melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Hp nya bergetar, dalam hati itu pasti panggilan dari bundanya agar segera sampai, akhirnya Zahra memutuskan untuk mengambil jalan kecil yang mempersingkat perjalananya untuk pulang

Suasana dijalan tersebut sangat sepi, hanya ada hamparan tanah kosong dan rumput liar yang luas. Hatinya berusaha tenang walau nyatanya ia sendiri merasa takut. Bukan hanya kali pertama Zahra melewati jalan ini,namun suasananya sangat berbeda. Tiba tiba saja beberapa motor berusaha untuk menghadang laju Zahra, sekitar 4 motor dengan 8 penumpang menyalakan klakson dengan kencang sambil berteriak

"Hey! Berhenti! Berhenti sekarang!" Zahra tak menurutinya,ia justru semakin melajukan motornya agar para penjahat itu tidak bisa menyusulnya. Sayangnya mereka juga melajukan motornya sehingga sejajar kembali dan malah salah satu motor mereka sudah berada didepan membuat Zahra kesulitan untuk menghindar.

"Minggir kalian!" Zahra menghentikan laju motornya, mereka malah mengelilingi Zahra sambil meraung-raungkan suara bising dari kanlpot. Zahra ketakutan luar biasa, tangannya bergetar sambil berusaha meraih hpnya dari dalam tas. Namun hp nya dibanting cukup keras oleh laki-laki berwajah garang. Ingin berlari namun tak bisa, ia hampir dikepung oleh kawanan penjahat itu, akhirnya ia menangis sambil menundukkan kepalanya

Siapapun tolong Zahra tolongg
Ya allah tolong hamba

"Gak usah nangis. mari ikut bersama kita,gadis cantik" ujar seseorang dari mereka.

"Boss udahlah,ambil aja langsung" Zahra membulatkan matanya, ia mengangkat kepalanya

"Gak!gue gak mau ikut sama kalian!" Mereka malah tertawa setelah mendengar jawaban Zahra. Ia berusaha untuk kabur namun tangannya dicengkram kuat oleh laki-laki garang tadi yang Zahra yakini adalah ketuanya. Zahra meringgis kesakitan ia menatap ngilu tangan kecilnya yang disentuh oleh laki-laki bukan mahromnya

"Toloonggg!!" Sekuat tenaga Zahra mengeluarkan suaranya. Meminta tolong walaupun Zahra tau kini ia berada diwilayah yang kurang banyak penduduk dan cukup jauh dari keramaian kota.

Bugghh

Laki-laki itu tersungkur ke tanah,tak mau menyia-nyiakan kesempatan Zahra berlari menajuhi mereka dan berusaha mencari pertolongan. Dari kejauhan ia melihat seorang berlari mendekatinya

"Ayo pergi sekarang" ajaknya, namun Zahra masih ragu,ia mengkhawatirkan seseorang yang kini tengah melawan penjahat itu

"Biarin aja,dia bisa jaga dirinya baik baik kok. Udah ayo pergi sekarang juga"

"Nggak. Gue mau nyusul kak Arfan, kasihan dia" Zahra berlari kemudian melepaskan genggaman dari Revan. Revan berdecak kesal melihat aksi nekat Zahra kali ini

Sudut bibir Arfan sobek sehingga mengeluarkan darah. Bibirnya terangkat namun bukan senyum tapi ringgisan kecil berupa sakit.

"Udah berhenti!!" Arfan menatap ke arah Zahra yang tengah menangis ketakutan, ketika lengah para penjahat itu memanfaatkan situasi dengan memukul pundak Arfan dengan batang kayu berukuran sedang. Secepatnya Zahra berlari menghampiri Arfan yang tengah menahan sakit diatas tanah.

Revan juga menyusul namun setelah melihat wajah para penjahat itu membuatnya urung untuk membantu Zahra. Revan malah lari ketakutan. Zahra menangis sambil berusaha membantu Arfan untuk bangun tak peduli dengan sentuhan antara mereka yang terpenting Arfan bisa bangun. Arfan membuka matanya masih samar samar ia melihat seorang laki laki tengah mengangkat kuat-kuat batang kayu tadi kearah punggung Zahra, dengan tenaga yang masih tersisa Arfan berdiri kemudian mendorong tubuh Zahra sehingga kayu itu mengenai punggung Arfan.

Sujud Terakhirku [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang