Jika hanya salah satu dari mereka yang berjuang,pasti hasilnya tidak akan sesuai harapan
Happy reading 🤗
Zahra menarik bangku kemudian duduk disamping Ela. Membuka kotak nasi yang tadi Arfan berikan untuknya.
"Wiiih,nasi dari mana tuh"
"Jangan minta! Ini spesial buat gue"
Ela mendesis pelan,kemudian memajukan badannya untuk mengambil buku kimia milik Zahra.
"Pinjem buku lo ya,semalem gue gak tau kalo ada PR" Zahra yang tengah asyik mengunyah nasi terpaksa berhenti, ia langsung merebut bukunya,ternyata benar ada PR yang sama sekali belum ia isi
"Gue juga belum ngerjain" masih ada waktu sekitar 5 menit, Zahra langsung mengerjakannya dengan mengeluarkan jurus jitu yaitu SKS atau kali ini diubah menjadi sistem kebut semenit. Untung saja otak dan hatinya sedang sinkron.
"Oh ya ra,tadi pagi Revan WA ke gue, katanya lo block kontak dia?" Tanya Ela sambil fokus menyalin jawaban dari buku Zahra
"Ya"
Ela mengalihkan pandangannya pada Zahra,menatapnya curiga.
"Iya gue block kontak dia,sengaja. Karena gue udah gak punya perasaan apapun lagi sama dia, toh dia juga udah ikhlasin gue sama kak Arfan" jelasnya sambil kembali melahap nasi buatan Fatimah. Ela hanya membalas dengan ber-oh ria
"Katanya dia mau ngomong sesuatu sama lo"
"Bukannya lagi di Belanda,dia kan mau kuliah disana"
"Katanya gak jadi,mau di Indonesia aja"
"Plin plan banget sih"
"Apa? Serius lo bilang begitu?"
"Iya,emang kenapa?"
"Gue gak nyangka aja,dulu lo selalu menomor satu kan Revan sampe kak Arfan lo marahin,bahkan nyalahin kak Arfan atas semuanya tapi sekarang Revan yang kena"
"Hati seseorang ya siapa tau,kapan aja bisa berubah atas izin-Nya"
💫💫💫
"Hana gak bisa tidur kalo gini caranya. Hana mau bicara sama teh Zahra,terserah teteh mau dengerin atau nggak,yang penting Hana udah bilang"
"Jadi.... teteh masih inget nggak waktu kak Arfan marahin teteh di acara perpisahan sekolah? Sebelumnya kak Arfan mau ngucapin selamat sama teteh karena udah juara,itu juga sebenernya dipaksa sama Hana,tau sendiri lah dia gimana orangnya. Tapi tiba-tiba hidung aku berdarah lagi, terus kak Arfan nyari teh Zahra buat pulang bareng dan kebetulan kak Arfan liat teteh lagi sama kak... siapa? Revan ya?"
"Disitu kak Arfan langsung marah kan,tapi bukan karena teteh nggak bener jagain aku tapi kak Arfan sedih liat teteh sama kak Revan,dia gak bisa bilang jadi cuman marah marah"
"Teh? Dengerin Hana nggak?" Hana mencoba melirik Zahra yang membelakangi tubuhnya, ia harap Zahra mendengarkannya namun ternyata tidak,mata Zahra tertutup rapat. Ia menghembuskan nafasnya
"Dan yang lebih menyakitkan bagi kak Arfan adalah ketika teh Zahra masih peduli sama kak Revan. Hana tau,karena waktu itu Hana juga ada disana melihat teh Zahra memilih untuk melihat keadaan kak Revan yang baru aja kecelakaan. Hana juga paham perasaan teteh, melihat orang yang kita sayangi terluka,ingin berada disampingnya untuk memberikan semangat dan akhirnya kak Arfan izinin teteh buat liat keadaanya"
"Tapi apa teteh pernah rasain juga ketika orang yang kita cinta mencintai orang lain? Dan itu yang kak Arfan rasakan selama ini"
"Tadi teh Zahra bilang bakal lakuin apapun keinginan orangtua teteh,lalu apa keinginan yang ini tidak bisa teteh lakukan? Kak Arfan sayang sama teteh tapi dia tidak bisa mengungkapkannya secara langsung,meskipun begitu setidaknya teteh yang peka. Kenapa Hana ada disini? Karena kak Arfan. Dia gak mau teteh sendirian disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sujud Terakhirku [OPEN PO]
SpiritualNoted: [Kalau ada yang mau pesan novel Sujud terakhirku, kalian boleh hubungi aku, ya! Boleh DM di wattpad atau Instagram. Terima kasih❤❤] Apa yang akan kamu lakukan ketika orangtua mu menjodohkan mu dengan lelaki Tampan,cerdas,paham ilmu agama, dan...