5. cafe

147 8 0
                                    

Setelah keluar dari area sekolah, ternyata Rian ngak langsung mengantarkan Rara pulang melainkan mengajak dia ke sebuah cafe.

Rara heran karena Rian melewati jalan yang harusnya menuju rumahnya. Rara pun bertanya kepada Rian kemana dia akan membawa Rara.

"Yan, kita mau kemana sih"tanya Rara
"Udah tenang aja. Tenang dalam boncengan."kata Rian.

Dan Rara pun hanya diam, pasrah akan dibawa kemana oleh Rian.
Setelah sekian lama berkeliling kota ternyata Rian membawa Rara ke sebuah cafe yang menjadi tempat tongkrongan anak-anak muda.

"Yuk turun, udah nyampek"kata Rian kepada Rara.
"Kita ngapain kesini?"tanya Rara penasaran.
"Makan dulu udah lapar ini"jawab Rian sambil membuka pintu mobil.
"Ohh"

Lalu Rara pun keluar juga menyusul Rian yang sudah duluan. Sesampainya didalam cafe Rian memilih tempat yang pas buat mereka.

"Ra, kita duduk di sana aja yuk"kata Rian sambil menunjuk meja pojok dekat dengan jendela yang dapat melihat jalan lalu lintas.
"Yaudah yuk".

Setelah mereka duduk di tempat yang tadi di sepakati, Rian pun memanggil pramusaji untuk memesan makanan.

Pramusaji datang lalu mereka berdua pun sibuk memesan makanan yang mereka sukai.

Setelah selesai memesan makanan mereka memberi daftar makannya kepada pramusaji.

"Di tunggu sebentar ya mas dan mbak nya"kata pramusaji sambil tersenyum. Dan hanya mendapatkan senyuman juga dari Rian dan Rara.

Rara permisi kepada Rian untuk ke kamar mandi sebentar.
"Yan, aku ke toilet dulu ya"
"Iya, jangan lama-lama"kata Rian memperingati.

Rara pun pergi ke kamar mandi. Saat ingin berbelok ke arah kamar mandi perempuan, tidak sengaja ada orang menabrak Rara. Dan saat melihat siapa yang menabraknya sampai terjatuh, seketika emosi Rara muncul.

"Heh, lo bisa jalan ngak sih. Sukanya nabrak orang mulu lo"kata Rara yang sudah tersurut emosi.
"Yaelah Ra, gue ngak sengaja kali. Gue minta maaf deh"kata Galang.

Ya, yang menabraknya adalah Galang makanya Rara langsung emosian. Entah kenapa dia sangat sensitif terhadap Galang.

Dan Rara pergi ke toilet tanpa mengindahkan permintaan maaf dari Galang. Galang juga bingung kenapa Rara begitu benci terhadapnya, padahal setahu nya dia tidak pernah membuat kesalahan yang membuat Rara kesal atau sebagai nya.

Tidak ambil pusing Galang pun pergi tidak menghiraukan Rara. Saat Galang hendak keluar dari cafe tidak sengaja dia melihat Rian di sudut cafe. Lalu dia menghampiri Rian yang sendirian.

"Sendirian aja lo"kata Galang dari belakangnya Rian.
Lalu Rian pun melihat ke arah asal suara tersebut.
"Eh, elu Lang. Ngak kok gue bareng Rara. Dia lagi ke toilet". Kata Rian menjelaskan. Dan entah kenapa Galang tidak suka mendengar bahwa  Rian pergi ke cafe bersama dengan Rara.

Tapi perasaan itu dia tepis. Galang berfikir ngapain juga dia kesal mendengar kalau dan pergi bersama Rara.

"Oh. Kalau gitu gue duluan ya Yan"kata Galang.
"Ok"jawab Rian singkat

Tidak lama dari kepergian Galang, Rara kembali dari kamar mandi. Karena makanan mereka sudah datang langsung saja mereka berdua makan.

Di saat makan mereka berbincang-bincang agar tidak terlalu garing.

"Udah siap nih yan, balik yuk aku udah capek"

"Iya. Kamu duluan ke mobil ya, aku mau bayar bil nya dulu".

"Ok" kata Rara lalu pergi keluar dari cafe. Dan Rian pun pergi ke kasir untuk membayar.

Setelah Rian selesai dia pun keluar cafe menuju parkiran karena Rara sudah lama menunggu nya di dalam mobil.

RARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang