9. jus

78 7 0
                                    

Sesuai dengan apa yang Rian Bilang tadi. Untuk membeli jus di pinggiran jalan.

"Ra, haus ngak" seru Rian kepada Rara.

"Lumayan lah"sahut Rara.

Lalu Galang pun celingak celinguk mencari pedang yang menjual aneka jus.

Saat menemukan tempat yang pas, Rian menepikan motornya. Lalu setelah menempatkan motornya dengan aman, Rian menyuruh Rara turun dari motor.

"Yuk turun. Udah nyampek di tukang jusnya. Katanya haus kan?"

"Iya"

Rara pun memesan jus kesukaannya. Yaitu buah naga. Entah kenapa Rara sangat suka yang berbaur dengan buah naga. Dan lain hal nya dengan Rian yang suka dengan mangga tapi yang jenisnya kuini.

Setelah mereka memesan pesanan jus masing masing, Rian dan Rara di suruh menunggu sebentar.

Tidak lama dari itu jus pesanan mereka sudah jadi. Tan pa babibu lagi mereka langsung menyeruput jus mereka masing-masing.

"Balik yuk Yan. Nanti di cari sama mama"Rian pun mengangguk kan kepalanya.

🍓🍓🍓🍓🍓

"Makasih ya yan, udah anterin aku sampai rumah udah gitu mentraktir minum jus lagi"seru Rara sambil cengir.

"Iya. Kalau gitu aku pulang ya, udah mau sore soalnya"

Dan Rara pun mengangguk kan kepalanya saja. Setelah itu Rian pun pulang setelah mengantarkan Rara.

"Rara pu...Lang....."teriak Rara sehingga siapapun yang mendengarnya langsung pergi ke THT. Karena suara Rara yang begitu cempreng.

"Ra, lo kalau masuk rumah bisa nggak sih ngak usah teriak teriak. Kayak orang hutan tau ngak"omel Varo yang kesal akan suara cempreng Rara itu.

Dan dengan santainya Rara menjawab tidak kepada Varo yang membuat kepala Varo mengeluarkan kan asap.

"Udah deh. Males gue ngadepin elu. Mending gue ngisi nih perut"kata Rara sambil  menunjuk ke arah perutnya.

Belum sempat Varo mengomel Rara sudah beranjak menuju dapur. Dasar adik laknut.

"Baru pulang dek?"kata Ratna menghampiri putrinya itu.

"Iya ma"

"Siap makan langsung istirahat ya"

"Ok ma"

Setelah itu Ratna pun meninggal kan Rara yang masih makan. Dan akhirnya Rara sudah siap makan dan hendak pergi ke kamar tapi urung karena mendengar panggilan makanya Varo.

"Eh sempaknya miper. Sini Lo"

"sekate Kate lu manggil gue sempaknya miper. Maksud lo apa anakonda"balas  Rara lagi tidak terima dikatai seperti itu.

"Ya ngak usah ngegas juga kali Bambang"

"Serahl Lo dah. Capek gue, Mau tidur. Buang buang tenaga kalau berdebat sama elo"kata Rara sambil melangkahkan kakinya.

Karena dia memang sangat capek seharian ini. Jadi dia malas meladeni bacotan kakaknya yang ngk penting bagi nya.

Dan Varo pun menyumpah serapahi Rara karena tidak menggubris perkataan nya.

RARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang