Saat ini di kelasnya Rara sedang masuk pelajaran seni budaya. Dan bertepatan dengan itu ternyata di sekolah akan ada di adakan lomba nyanyi antar sekolah.
Jadi guru ingin memilih satu murid yang akan menjadi penyanyi nya dan satu murid lagi akan menjadi pemusik.
"Siapa dia antara kalian semua yang bisa bernyanyi" tanya guru seni budaya
Dan sontak Cila Ana dan Mikha menunjuk ke arah Rara. Yang membuat warga kelas Rara tertawa.
"Suara cempreng gitu di bilang bagus" kata faldi di sela sela tawa nya dan membuat mereka semua kembali tertawa.
Dan itu membuat Rara naik darah lalu langsung mendekati faldi dan menjambak rambut nya yang gondrong.
Melihat itu ketiga sahabatnya pun langsung memisahkan Rara dari faldi
"Asal ngomong aja ya lo" teriak Rara dengan suara cempreng nya
"Sudah sudah" lerai Bu Henny
"Saja yang akan jadi penyanyi buk. Akan saya buktikan kepada faldi suara cempreng saja" lirik Rara sinis ke arah Fadil. Dan yang dilirik pun hanya mengangkat bahu nya acuh.
"Yaudah kalau memang begitu kamu yang akan ibu pilih"
''Pemusiknya siapa buk"Alan yang di ketahui berjabat sebagai ketua kelas.
"Galang aja buk" faldi dan simak membuat Rara melotot kepadanya.
Karena faldi tau kalau rasa dan Galang, bagaikan tom and Jerry. Tidak pernah bisa atur. Dan bila sudah seperti itu pasti mereka berdua bakal kalah.
"Gak usah buk" Rara
"Kok jadi Lo yang ngatur" faldi
"Baik kalau begitu. Galang yang akan menjadi pemain musiknya. Alat musik apa yang bisa kamu mainkan Galang?" Tanya Bu Henny
"Gitar buk" Galang
"Yaudah kalau gitu. Nanti istirahat jumpai saya. Agar saya beri tau lagu apa yang akan kalian nyanyikan" bu Henny
Dan di angguki oleh Rara dan Galang. Setelah selesai mengatakan itu bunyi bel pertanda istirahat pun berbunyi.
Buk Henny pun keluar dari kelas dan tidak lupa mengingat kan kepada Rara dan Galang untuk menjumpai dia di kantornya.
"Gue ngak ikut ke kantin ya" Rara
"Iya gapapa" Mikha
"Ra, cepetan" teriak Galang dari ambang pintu
"Kalau gitu gue pergi dulu ya" sebelum mendapat jawaban dari sahabatnya itu Rara langsung saja pergi menyusul Galang.
****
Tok tok tok
Bunyi pintu di ketuk dari luar
"Masuk"
Setelah mendapat perintah dari dalam langsung saja Rara dan Galang masuk menemui guru yang bersangkutan.
"Permisi buk" kata Rara sopan
"Ya silahkan duduk" buk Henny
"Jadi lagu apa yang akan kami bawakan buk?" Tanya Galang
"Jadi lagu yang harus kalian bawakan ada dua. Satu lagu wajib yang lagi ngetrend di kalangan remaja yaitu 'kesempurnaan cinta' dan satu lagi itu lagu bebas. Nanti kalian berdua berunding mau bawakan lagu apa" jelas buk Henny.
Rara dan Galang pun hanya mengangguk.
"Dan kalian sudah bisa berlatih melainkan hari ini" buk Henny
"Baik buk. Kalau gitu kami ke ruang musik dulu" Galang
Lalu Galang pun menarik tangan Rara untuk keluar.
Setelah sampai di luar pun Galang masih setia memegang tangan Rara."Lepas tangan gue" Rara
Dan langsung saja Galang melepaskan tangannya Rara yang sedari tadi dia pegang.
Laku Rara pun berjalan dengan santainya menuju ke arah kantin. Melihat itu Galang langsung mencekal pergelangan tangannya Rara.
"Ngapain Lo megang tangan gue?" Tanya Rara menaikkan satu alisnya
Tidak mendengarkan pertanyaan Rara, Galang langsung saja membawa Rara memuji ruang musik untuk latihan
"Woi Lang. Lo mau bawa gue kemana sih?" Tanya Rara yang tangan nya masih di cekal oleh Galang
"Ke kua" jawab Galang santai
"Wah minta di bogem nih anak" kesal Rara sudah mengambil ancang-ancang untuk memukul Galang.
"Udah Sampek" Galang
Raka yang melihat tulisan di pintu yang ada di depan mereka berukisakan 'ruang musik'.
"Ehh.. titisannya Mimi peri, ngapain Lo bawa gue kesini?" Tanya Rara galak yang belum mengerti maksudku Galang membawanya kemari.
"Lo itu masih muda tapi pikun ya" Galang
"Enak aja Lo bilang gue pikun" Rara
"Kalau ngak pikun apa namanya. Padalah bau aja tadi buk Henny bilang kalau kita udah boleh latihan sekarang" jelas Galang yang melihat kelembutan Rara mode on
Dan perkataan Galang barusan sontak membuat Rara menepuk kepala nya. Karena bis bisanya dia lupa kalau dia sudah terpilih untuk lomba.
"Oh iya gue lupa" Rara cengengesan
"Oh iya gue lupa" Galang meniru ucapan Rara
"Udah ayok cepetan" Rara yang selalu sewot kepada Galang.
Laku mereka berdua pun memasuki ruang musik. Dan sesudah sampai di dalam, langsung saja Galang mengambil gitar dan duduk di sampingnya Rara.
Sebelum itu Galang pun memberi pengertian kepada Rara agar konsisten dalam mengikuti perlombaan ini.
"Gue mohon sama Lo untuk kali ini harus serius. Biar kita bisa menangkan lomba ini" jelas Galang
Dan Rara pun hanya mengangguk tanda dia mengerti. Tapi dalam hantinya Rara males kalau harus berdua terus sama Galang.
"Berarti kita harus selalu sama dong" kesal Rara
"Mau gimana lagi" Galang
"Males banget gue harus tiap hari berduaan sama elo" Rara
"Menurut Lo gue seneng gitu" Galang
"Udah deh kita mulai ada latihan. Lo nyanyi biar gue cari kuncinya"
Lalu Rara pun mulai menyanyi kan lagu yang sudah di berikan oleh buk Henny tadi.
Saat Rara mulai bernyanyi, Galang terpaku dengan suara nya Rara. Baru kali ini dia mendengar si kaleng rombengan itu bernyanyi. Dan benar suaranya sangat merdu.
Merdu juga ni suara kaleng rombeng. Batin Galang.
Dan sangkin menghayati Rara bernyanyi, sampai sampai Galang ngak sadar kalau Rara sudah siap bernyanyi.
"Ngak usah gitu juga kali liatin nya" seru Rara
Dan suara Rara barusan membuat lamunan Galang menjadi buyar.
"Eh maaf ². Baru kali ini gue denger Lo nyanyi. Dan ternyata suara Lo merdu juga" jujur Galang
Pernyataan Galang barusan membuat pipinya Rara menjadi merona. Dan membuat jantung Rara deg-degan.
Kok perkataan Galang barusan buat gue deg-degan ya. Aneh. Batin Rara
Dan langsung saja Rara menyembunyikan kegugupan nya dengan mengajak Galang latihan.
"Lebay Lo. Udah cepetan kita latihan" perintah Rara dan di angguki oleh Galang.
Lalu mereka berdua pun mulai latihan.
Karena keasikan latihan bernyanyi sampai mereka tidak sadar. Mereka latihan sampai bel pulang sekolah.