8. pagi ceria

86 7 0
                                    

𝕜𝕖𝕤𝕖𝕟𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕓𝕖𝕘𝕚𝕥𝕦 𝕤𝕖𝕕𝕖𝕣𝕙𝕒𝕟𝕒 𝕙𝕒𝕟𝕪𝕒 𝕕𝕖𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕓𝕖𝕣𝕜𝕦𝕞𝕡𝕦𝕝 𝕓𝕖𝕣𝕤𝕒𝕞𝕒 𝕕𝕖𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕠𝕣𝕒𝕟𝕘 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕥𝕖𝕣𝕤𝕒𝕪𝕒𝕟𝕘.

.
.
.
.
.
.
.
.
🌄🌄

Jam sudah menunjukan pukul setengah enam pagi, tapi Rara masih setia berada di bawah balutan selimut tebalnya. Padahal pagi ini dia bakal ada ulangan fisika yang mengharuskan dia berangkat
pagi- pagi sekali ke sekolah.

Tadi malam mama dan papa Rara sudah pulang dari luar kota. Tapi Rara tidak tau karena kemarin saat pulang joging dia tertidur sampai pagi hari ini belum bangun-bangun juga.

"Al, adik kamu belum bangun"kata mamanya Varo yang sudah berkutat di dapur
"Belum ma, dari kemarin ngak bangun-bangun. Padahal pagi ini dia ada ujian fisika"kata Varo kepada mamanya.
"Yaudah kalau gitu kamu bangunin gih, nanti dia bisa telat lagi"kata Ratna mamanya Varo.
"Baik ma"kata Varo sambil pergi menuju kamar adik tercinta nya.

Sampai nya dia di kamar Rara dia langsung masuk dan menuju kamar mandi mengambil air.

Karena bagaimana pun hanya dengan cara itu Rara maka akan cepat bangun. Entah mengapa dia bisa mempunyai adik yang tukang kebo seperti Rara ini.

Saat dia kembali dari kamar mandi Rara belum juga menyadari keberadaan nya di dalam, dia masih setia di bawah alam mimpinya.

Melihat itu Varo jadi kesal sendiri dan ingin langsung menyiram adiknya ini. Tapi dia tidak tega, jadi dia membangunkan Rara terlebih dahulu. Tapi kalau dia tidak bangun juga maka dengan senang hati Varo harus menyiram adiknya itu.

Ternyata Rara tidak merespon sama sekali. Varo sudah kehilangan kesabarannya, dan terjadilah banjir lokal di kamar Rara.

Karena itu membuat Rara yang masih asik tertidur lompat dari tempat tidurnya. Dia pikir terjadi banjir bandang padahal kan itu ulah abangnya sendiri. Soalnya Rara yang susah banget untuk di bangunin.

"Kakak..."teriak Rara karena ulah abangnya yang menyiram kamarnya dengan air.
"Apa. Mau marah"kata Varo sambil berkacak pinggang.
"Kan bisa bangunin nya baik-baik,ngak usah pake segala nyiram air"kata Rara yang mulai emosi.
"Udah. Mending sana kamu mandi, nanti kamu telat ke sekolahnya"kata Varo sambil berlalu dari kamar nya Rara.

Melihat itu Rara jadi kesal sendiri, karena tadi dia lagi asiknya bermimpi indah tentang Rian. Tapi karena ulah kakaknya Varo mimpinya pun jadi buyar.

Tidak ingin ambil pusing, Rara langsung pergi ke kamar mandi. Dia baru ingat kalau pagi ini dia ada ulangan fisika.

Setelah beberapa lama akhirnya Rara sudah siap dengan seragam sekolah nya. Dia pun keluar dari kamarnya.

Saat Rara menuruni anak tangga yang pertama, dia mencium aroma masakan yang selama ini dia rindukan. Yaitu masakan mamanya.

Rara pun terus menuruni tangga sampai akhirnya nya dia melihat sosok yang sangat dia rindukan sedang berkutat di dapur.
Rara pun melihat lebih dekat lagi karena takut salah lihat. Kan bisa saja dia salah lihat karena terlalu merindukan mamanya itu.

Saat telah mulai dekat Rara yakin kalau dia tidak salah lihat dan dia pun berteriak sambil berlari untuk memeluk mamanya.

"Mama..."teriak Rara. Dan yang di panggil pun mengehentikan kegiatannya dan melihat ke arah suara yang memanggil dia.

Karena memang dia sudah menyiapkan masakan untuk mereka sarapan.

Ratna pun merentangkan tangannya dan Rara pun kedalam dekapan mamanya yang begitu dia rindukan karena tidak berjumpa beberapa Minggu ini.

RARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang