6. Mimpi

16 2 0
                                    

*Hati-hati Typo bertebaran dan selamat membaca. Btw sambil dengerin yang dimulmet ok. :)*

Seorang gadis kecil sedang berjalan di sebuah lorong Rumah sakit, ia ingin menemui mamanya yang sedang dirawat disana.
Kaki kecilnya terus menapaki setiap lantai hingga ia sampai di depan sebuah kamar. Yah, itu adalah kamar mamanya, ia segera mengangkat tangan untuk meraih knop pintu, ia memutarnya dan segera membuka pintunya.

Ketika ia akan meneriakan nama mamanya, ia menemukan pemandangan yang membuat ia mematung. Disana, diatas brankas telah terbaring mamanya dengan tangan menggantung dan memegang sebuah pisau. Darah menetes dari bekas luka sayatan di tangan itu.

"MAMA!! " Gadis kecil itu berlari mendekati brankas mamanya. Ia menangis sesegukan. Ia menggenggam tangan mamanya tanpa peduli tangannya bahkan bajunya yang berlumuran darah.

Tiba-tiba dari luar berlari seorang pria dewasa menerobos masuk dan mendekat ke arah anaknya berada. Gadis itu mendekati Papanya dan mendongakkan kepala memandang Papanya.

"Pa, Mama kenapa Pa? Tangan Mama dingin dan berdarah gini?"

"Ayn sayang, maafin Papa, tapi Mama kamu udah gak ada, Mama meninggal nak." hanya kalimat itu yang mampu Zardi ucapkan sambil memeluk anaknya.

Benar, gadis kecil itu Ayn. Ia meronta di pelukan Papanya, ia tidak bisa terima situasi ini. Mamanya yang paling ia sayangi, Mamanya yang selalu ada untuk dia harus pergi meninggalkannya.

Rasa tidak nyaman dan benci ke Papanya semakin menjadi. Sekarang ia merasa seorang diri tanpa Mamanya.

Akhirnya Jenazah Mamanya di makamkan pada hari itu juga, setelah pemakaman mamanya selesai Ayn mengurung diri dikamarnya. Lalu ia melakukan Selfharm pertamanya tanpa ada satu orang pun yang tau. Ia melihat darah yang menetes dari lengan kirinya dan menangis..,

***

Ayn terbangun dari tidurnya, mimpi itu kembali ia dapati setelah sekian lama ia tidak pernah mendapatkannya lagi. Kejadian 3 hari lalu membawa kenangan buruk itu datang lagi, ia yang sedang berjuang bahkan memutuskan untuk bangkit pada akhirnya malah semakin terpuruk di kubangan masalalu itu.

Ia tidak habis fikir, siapa orang yang tau tentang masalalunya. Ia bangkit dari kasurnya dan berdiri di depan meja riasnya, ia menyingkap sebagian pakaiannya dan terlihatlah beberapa bekas luka sayatan yang telah meninggalkan bekas.

Ia mengelus bekas luka tersebut sambil memejamkan mata dan meresapi setiap rasa sakit yang pernah dihasilkan, Lalu ia mengambil cutter di laci meja riasnya dan mulai memberikan luka baru, ia butuh pelampiasan itu lagi, demi mengalihkan rasa sakit dari luka masa lalunya. Ia akui peneror itu benar, inilah yang akan dia lakukan ketika ingatan kelam itu muncul kepermukaan fikirannya.

Ayn menangis ketika sedikit demi sedikit darah mulai keluar dari bagian tubuhnya, Mamanya benar rasa sakit ini memang tidak sebanding dengan rasa sakit akibat hal buruk yang menimpa mereka, tapi setidaknya rasa sakit ini bisa sedikit mengalihkannya.

Ketika ia sedang meresapi setiap rasa sakit dan air mata itu, suara ketukan pintu menyadarkannya dan cepat-cepat Ayn membersihkan bekas luka serta menyimpan kembali cutternya.

"Kak, kakak udah bangun belom? Kita sarapan dulu yuk?" ternyata itu suara Naura dibalik pintu. "Atau kakak mau makanannya aku anter ke kamar kakak aja?"

Ayn segera membuka pintu setelah ia selesai mengobati lukanya dan membersihkan sisa darah yang menetes di lantai.

"Gak usah, aku turun aja"

HEAL ME [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang