Udah ketauan satu pelakunya?
Felix menatap villa tempat sekolahnya melakukan acara summer-camp. Dia menjalankan mobilnya menuju apart dekat villa itu.
"Lebih baik gue luntang lantung gini dari pada jebak temen. Lee Minho gak ada otak kali ya. . ."
Felix membelalakan matanya saat melihat seseorang di depan mobilnya yang masih melaju. Felix langsung membanting stir ke arah pepohonan, untung saja nyawanya masih selamat.
"Siapa tuh?"
"Kak felix! Tolong kak minho!"
Hyunjin membuka matanya perlahan, melihat sekitarnya yang berwarna putih dan bercahaya.
'Gue dah mati?' Batinnya
'Keren juga. Bisa poto poto gak ya..'
Tak lama ada 2 pemuda dengan baju ala tahun 90an. Terlihat dari cara berpakaian nya Hyunjin tau mereka pasti lebih tua darinya. Hyunjin langsung berdiri dan menundukkan tubuhnya 90°
"Kenapa kamu bisa masuk?" Tanya seorang Pria yang lebih tinggi dari nya
"Saya gak tau" kata Hyunjin menunduk
"Saya soobin, ini Baejin. Dia memang orang yang dingin." Ucap soobin sambil memberikan tangannya.
"Ini dimana?" Tanya Hyunjin tanpa membalas jabatan tangan soobin. Soobin tersenyum
"Ini di dalam buku" kata Baejin dingin sambil duduk di sebuah kursi yang tiba tiba ada disana
"Buku?"
"Selamat datang, ini Black note"
"Buku black Note?"tanya Hyunjin yang tertarik pada topik pembicaraan kali ini
"Seperti buku death note. Buku ini seperti gudang bagi death note, jika pemilik death note tidak ingin membunuh sekarang atau orang yang masuk sini mengganggu rencananya. Maka di masukan disini" jelas soobin langsung duduk di sebelah Baejin dengan tangan nya yang terdapat sebuah biola secara tiba-tiba
"Kenapa kalian ga-"
"Karna pemilik death note sudah mati. Sekarang baru datang pemilik baru pasti kau akan dibunuh" kata Baejin dengan senyum sarkas nya.
Hyunjin membelalakan matanya ia langsung teringat minho dan seungmin
"Kalian bertemu dengan orang seperti ku disini?" Tanya Hyunjin mulai heboh
"Pernah, tapi dia di tarik kembali"
"Ada 2 orang?"
"5, 5 orang"
Han membuka topi nya melihat kedua temannya tak sadarkan diri dengan tubuh yang tidak sehat. Bahkan tangan kanan seungmin sudah tidak ada
Han mengambil handphone nya. Mengecek email yang akan ia kirim kan.
"Selanjutnya Bangchan"
Daniel memperhatikan changbin dari atas sampai bawah, ia semakin heran dengan luka di tangan serta anggota tubuh lainnya.
"Apa lo liat liat? Demen?" Tanya chanbin sambil membuang botol minuman kaleng nya ketempat sampah
"Lo beneran changbin?"
"Iya lah dongo"
"Terus itu siapa?"
"Kak wonpil!" Panggil bangchan sambil membawa tas milik woojin
"Kak, Gue bawa tas woojin sesuai permintaan kakak"
"Buat apa si btw?"
Wonpil langsung membuka tas woojin dengan bringas, ia melihat sebuah kamera yang terlihat kuno.
"Sama kayak di masa depan"
Bangchan berjalan dengan santai ke kamarnya. Ia masih mengkhawatirkan seungmin dan minho.
Di ambang pintu kamarnya bangchan terdiam saat melihat sesuatu yang tidak terduga
"S-seungmin, lo bunuh daniel?"
Bangchan langsung berlari keluar kamarnya, ia tak tahu mau pergi kemana. Intinya dia harus pergi.
"Hahahah, Christopher bang mau aja di kibulin" kata orang itu sambil membuka topengnya
Drrt
"Halo? Jeongin tampan disini? Tenang daniel mati. Dan seungmin bakal jadi tahanan"
KAMU SEDANG MEMBACA
ωiƒi | sτrαyкi∂s
Mystery / Thriller❝ yσυ cσททєcτє∂, yσυ ℓσsє ❞ Teror yang terjadi akibat menyambung wifi itu menghantui kami. Since: Start => {13.03.20} End => {-}