10.

11 3 0
                                    


  Pria itu membuka buku yang bersampul hitam. Dia tersenyum menatap seseorang di luar kamarnya tengah berlari ketakutan.

Drrt


'Halo? Jeongin tampan disini?'

"Daniel udah mati?"

'Tenang daniel mati. Dan seungmin bakal jadi buronan'

"Bagus. Han gue ambil alih Wifi, lo urus mereka"

"Ck, iye deh. Lo teror mereka, gue udah sibuk ngurus mayat hahhaa"

"Iya iya, buku death note sama lo?"

'Iya'

"Gue mau masukin nama orang yang mau gue matiin"

'Ck, gue aja yang bunuh. Gue masih sanggup, minho sama seungmin juga bisa bunuh orang'

"Ini.. gak masuk rencana"

'Lo mau bunuh siapa?'

"Wonpil. Dia gak bisa di tebak, tolong tulis namanya"

'Oke deh'

Bip.






Brak-!



"Eh kak Wonpil? Kebetulan"

"Hyunjin mana?"

  Dengan senyum misterius nya dia mengambil buku black note nya dan mengangkat nya di hadapan Wonpil.

"L-lo.."





Brak-!


  Dia tersenyum miring melihat Wonpil yang sudah tersungkur di lantai karna kepalanya berbenturan dengan vas bunga yang sengaja di jatuhkan.

"L-lo pe-pelaku nya?"

  Ternyata wonpil masih bisa berdiri walau kepalanya terasa amat pusing.

"Bukan kok, gue bantu adek lo doang. Tuh adek lo"

  Seungmin tersenyum tidak seperti biasanya. Dia membawa kapak berukuran besar, yang lebih membuat wonpil heran. Tangan kiri adiknya tidak ada.

"K-kak! Tolong!"












"Kak wonpil mana si? Katanya bentar doang. Ntar kalo pada bingung sama gue gimana?" Tanya changbin pada dirinya sendiri sambil berjalan mengelilingi lorong kamar di lantai 3

Brak-!

  Changbin tersentak, ia memelankan langkahnya agar tidak ada yang tahu.

"S-seungmin-"














  Villa itu tengah dipenuhi banyak wartawan dan beberapa polisi. Terjadi kasus yang sulit dipecahkan. Ya, pembunuhan yang di lakukan seungmin.

  Entah apa yang terjadi setelah melemparkan kapak besar itu ke kepala wonpil ia terjatuh pingsan. Changbin yang masih tidak percaya di bawa ke rumah sakit untuk di periksa karna dia juga syok berat.

"Seo Changbin, perlu gue manfaatin"














  Hyunjin mulai kehausan disana, entah kenapa rasanya ia merasakan seperti lehernya tercekik. Soobin dan Baejin hanya bisa memandang Hyunjin, mereka tahu jika mereka menolong Hyunjin mereka akan tertarik dan membentur dinding

"K-kak Soobin! T-tolong!! Please!"

  Soobin berdiri dari duduknya dan menghampiri Hyunjin. Tangannya di cekal oleh Baejin yang menatapnya penuh arti

"Gue tau cara biar dia keluar dari sini"

"Gimana?" Tanya Soobin yang memang masuk setelah Baejin yang sudah lama ada disana.

"Jatuhin buku ini"










  Bangchan menatap wajah seungmin heran, bisa bisanya ia membunuh teman bahkan kakak kandung nya sendiri.

"Gue masih gak percaya lo-"

"Udah gue bilang! Gue terpengaruh sama matra si Witch!!" Kata seungmin di balik dinding kaca yang sengaja di buat kepolisian

"Han udah meninggal min! Lo gak bisa lakuin ini! Gila lo ya?!" Kata Bangchan yang makin frustasi, apa lagi Felix yang menghilang tanpa kabar dan minho yang ada di rumah sakit.

  Seungmin mulai menangis dia mengusap wajahnya kasar. Ia tidak mungkin melakukan itu, apa lagi dengan sebelah tangannya yang sudah hilang entah kemana.

"Lo perhatiin lagi! Han! Masih hidup! Dia yang sengaja lakuin ini!" Kata seungmin yang sudah menggebrak meja dengan satu tangannya yang tersisa

"Maaf waktu anda sudah habis"






"Lo yakin?"

"Temen gue pernah lolos tapi dia malah langsung dibunuh orang itu"

  Baejin tengah melompat lompat tidak jelas disana, membuat orang yang membawa buku itu sedikit heran. Kenapa buku ini bisa bergoyang sendiri?

"Nah sebentar lagi dia bakal buka buku nya. Peluang bocah itu cuma 40% lolos dengan selamat. Jadi lo langsung dorong dia dan suruh dia kalo udah lolos tarik bukunya!"

  Hyunjin yang masih mencoba melepaskan sesuatu di lehernya, tak bisa melakukan apa pun. Soobin sudah mengambil ancang ancang untuk mendorong bocah itu- ah hyunjin maksudnya.

"Satu.."

"Dua.."

















"Apa yang anda rasakan sekarang?"

  Changbin menghiraukan perkataan seorang psikolog yang ada di hadapannya. Ia tetap menatap lantai dengan tatapan kosongnya

"Kak! Kak Changbin! Kak minho bakal di bunuh!!"

"Kak!"

"Minho bakal dibunuh?!" Changbin langsung berdiri dan pergi dari sana, menghiraukan namanya yang di panggil beberapa polisi dan psikolog itu.

"Gue harus tangkap pelaku nya."









Ada yang tau pelakunya ada berapa?

ωiƒi | sτrαyкi∂sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang