"Mamaaaaa!"
Teriakan gadis bermata sipit itu menggema dipenjuru rumah hingga membuat wanita yang masih terlihat muda menghampirinya dengan senyuman manis.
"Yesha.." ujarnya sembari memeluk sang anak dengan erat. "Kok cepet pulangnya? Katanya minggu depan." lanjutnya menatap Yeji dengan padangan bingung.
Yeji tersenyum lebar hingga matanya menyipit, "Surprise!" ujarnya sembari merentangkan tangan kode bila masih ingin dipeluk, dengan senang hati pula sang ibu memberinya pelukan hangat.
"Mama kangen banget sama kamu."
"Aku juga kangen mama, huhuhu.." jawabnya sembari melepas pelukan sang ibu dan memasang wajah memelas.
Sang ibu hanya terkekeh melihat tingkah laku anaknya. "Terus kesini naik apa? Kamu ada yang jemput?"
Yeji terkekeh lalu melangkahkan kakinya ke arah sofa dan mendudukkan diri disana. Tak lupa dengan sang ibu yang mengekor dibelakang.
"Aku dari bandara naik taxi, tadi dijemput sama Adit."
Sang ibu mengernyit mencoba mengingat orang yang bernama Adit ini. Melihat ibunya memasang wajah menggemaskan, Yeji terkekeh.
"Udahlah, mama gak bakal ingat. Dia 'kan belum pernah ketemu sama mama." serunya sembari masih terkekeh geli.
Sang ibu tersenyum. "Kalo gitu, kapan-kapan kenalin dia sama mama."
Yeji mengangkat tangan kanan lalu mempertemukan ibu jari dan jari telunjuknya hingga membentuk tanda oke.
"Oiya, ma. Papah mana?" tanyanya mengalihkan topik pembicaraan.
Sang ibu melirik jam yang bertengger diatas tv. "Masih dikantor, sore nanti baru pulang."
Yeji hanya mengangguk menanggapi. "Yaudah deh, kalo gitu aku ke kamar dulu ya.. Capek." ujarnya dengan wajah cemberut yang dibuat-buat, dan sang ibu hanya bisa mengangguk.
.
.
.
.
.
.
Hyunjin menghela nafas setelah sesi operasinya selesai. Ia mendudukkan diri di sofa ruangannya sembari menutup mata, dia merasa sangat lelah padahal tadi hanya operasi ringan. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilannya, fikir sang dokter.Ceklek.
Pintu ruangan terbuka menampilkan Felix dengan senyum hangatnya, pria itu menutup pintu tak lupa menguncinya lalu menghampiri Hyunjin di atas sofa.
Tanpa permisi ia mengecup bibir sang dokter membuat yang dikecup membuka mata dengan ekspresi kaget.
"Huh, bikin kaget aja." protes Hyunjin. Felix terkekeh melihat ekspresi imut sang dokter.
"Capek banget kayaknya, emang hari ini sibuk banget ya?" tanyanya sembari mengusap pipi Hyunjin lembut.
Hyunjin mengangguk menanggapi, "Gak terlalu sih, gatau kenapa rasanya capek banget." ujarnya dengan lirih sembari mengelus perutnya pelan, Felix yang melihat mengernyitkan kening.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE DAY ON THE BITCH | HYUNLIX (✔)
Romance[HYUNLIX] Di khianati memang sangat menyakitkan, disaat dirimu sudah terlalu jatuh pada seorang pria yang kau sebut kekasih lebih memilih selingkuhannya ketimbang dirimu sendiri. itulah sebabnya seorang Aditya Hyunjin Hermawan memilih melupakan peng...