21 • No title (pt.3)

3.5K 379 49
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeongin hanya bisa memasang wajah cengo ketika ia membuka pintu dan Chan berdiri didepan sana dengan airmata bercucuran. Lalu didetik berikutnya, Jeongin makin dibuat bingung dengan perilaku Chan yang tiba-tiba saja memeluk dirinya. Pria manis itu tidak tahu harus berbuat apa, pelukan Chan padanya terasa erat.

"D-dokter Chandra.." intrupsi Jeongin sembari mencoba untuk melepas pelukan Chan padanya. Namun, ia hanya mendapat pelukan yang makin erat serta gelengan di kepala.

Inisiatif, Jeongin ikut mengangkat tangan membalas pelukan Chan. Pria itu mengusap punggung dokter yang tengah memeluknya ini, bermaksud ingin menenangkan.

Selama menjadi suster pendamping untuk Chan, mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama. Tapi Jeongin tidak menyangka jika Chan datang kepadanya disaat dalam keadaan terpuruk seperti ini.

Sedang asyik memikirkan masalah apa yang sedang Chan alami, Jeongin disadarkan dengan pergerakan pria tampan yang tengah memeluknya ini.

Chan melepaskan pelukan mereka lalu menatap Jeongin dengan tatapan memelas, membuat yang ditatap hanya bisa mengernyit heran.

"Zal, kamu gak punya air apa? Haus nih.."

Mengerjap beberapa kali, lalu si manis bergegas ke dapur dan kembali dengan segelas air putih ditangan. Rupanya, dokter itu haus setelah menguras airmatanya.

Sebelumnya, Jeongin mempersilahkan Chan memasuki kediamannya lalu menuntunnya duduk di sofa.

Dan dengan sekali teguk, air yang tadinya masih tenang di dalam kaca bening tersebut tandas tak bersisa.

Hening, masih tak ada yang ingin berbicara. Hingga Jeongin yang sedari tadi ingin tahu ada masalah apa Chan datang kepadanya dengan berurai air mata membuka suara.

"Hmm... Dokter udah gakpapa?"

Chan menoleh padanya, kemudian mengangguk sekilas lalu setelah menggeleng.

Jeongin makin mengernyit bingung. "Huh?"

"S-sebenarnya, aku.." ujarnya dengan nada ragu-ragu.

"Dok.. kalau mau cerita, cerita aja gakpapa. Dokter bisa cerita apa aja ke aku." jelas Jeongin dengan senyuman manis di akhir.

ONE DAY ON THE BITCH | HYUNLIX (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang