Hyunjin melambaikan tangan pada Felix yang berdiri didepan pintu ruangannya. Pria itu bermaksud memantau sang kekasih hingga sampai pada lift, katanya ia tak ingin terjadi sesuatu kepada Hyunjin.
Sungguh, Hyunjin malu sendiri dengan kelakuan pria tersebut.
Sampai dimana Hyunjin memasuki lift Felix pun memasuki ruangannya dan menutup pintu.
Di waktu yang sama namun dengan lift yang berbeda, seorang gadis baru saja keluar dari sana dengan senyum cerahnya. Ia melangkahkan kaki menuju ruangan yang ia yakini adalah ruangan sang tunangan.
Mencoba menetralkan nafas dan detak jantung yang berdegup kencang, ia mengetuk pintu didepannya kini dengan pelan.
Tak ada sahutan.
Sekali lagi, ia mengetuk pintu itu. namun kali ini dengan sedikit kencang.
Mendengar seruan dari dalam sana yang menyuruhnya masuk, ia segera memegang gagang pintu dan membukanya.
Kini ia bisa melihat seorang pria tampan sedang duduk di kursi kebanggaannya dengan berkas-berkas yang menumpuk di atas meja.
"Devan." panggil sang gadis, membuat Felix yang tadinya menunduk mendongakkan kepala dengan mata terbelalak.
"Yesha?"
Yeji tersenyum manis. "Hai, apa kabar?"
Felix mengerjapkan mata beberapa kali, ia sama sekali tidak percaya jika wanita itu tengah berdiri didepannya saat ini. Katakan ini mimpi, Felix tidak mau menyebut jika ini adalah kenyataan, siapapun tolong dia.
"B-baik.." sang pria menjawab dengan nada terbata, entahlah kenapa dia tiba-tiba jadi seperti ini. Felix juga tak tahu apa penyebabnya.
Yeji terkekeh, ia merasa lucu dengan sikap Felix yang mendadak jadi gugup begitu.
"Kapan balik?" Felix mencoba bertanya, berusaha menenangkan diri akibat kemunculan Yeji yang tiba-tiba.
Pria itu berdiri dan menunjuk sebuah sofa yang ada disana, bermaksud menyuruh sang gadis duduk.
"Baru aja, mungkin sejam yang lalu." jawabnya sembari mendudukkan diri di atas sofa.
Felix ikut mendudukkan dirinya disana, namun dengan sofa yang berbeda. Dirinya seakan enggan mendudukkan diri tepat disamping tunangannya.
Apakah ia pantas menyebut gadis ini tunangannya? Hei, dia saja menolak usulan itu dari awal.
"Kok pulangnya hari ini? Harusnya minggu depan, kan?"
Yeji mengangguk. "Iya harusnya, tapi aku udah bosen disana.. Lagipula aku juga ada kerjaan disini."
Felix mengernyit. "Kerjaan?"
"Iya, aku ada pasien disini.. Pasien istimewa ga baik buat ku tinggal lama-lama. Ntar dia aneh-aneh lagi, dia 'kan orangnya keras kepalaan gitu." Yeji menjawab pertanyaan Felix dengan nada bahagia. Seakan-akan pasien yang tengah ia ceritakan ini memang sangat spesial baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE DAY ON THE BITCH | HYUNLIX (✔)
Romance[HYUNLIX] Di khianati memang sangat menyakitkan, disaat dirimu sudah terlalu jatuh pada seorang pria yang kau sebut kekasih lebih memilih selingkuhannya ketimbang dirimu sendiri. itulah sebabnya seorang Aditya Hyunjin Hermawan memilih melupakan peng...