+11

392 62 13
                                    

t o s t o p.

Chaewon nelen ludahnya pas nyampe di tempat kerja bundanya Hyunjin. Walaupun Chaewon sering minum, tapi dia gak pernah ke klub malem gini. Yang ada diomelin abis-abisan sama ortunya.

"Ayo."

Hyunjin narik pergelangan tangan Chaewon. Pas masuk, Chaewon kaget ngeliat baju orang-orang yang kelewat kurang bahan.

"Hyunjin."

"Ya?"

"Inikan masih pagi, kok rame sih?"

Hyunjin senyum kecil ngeliat Chaewon yang udah kayak anak ilang, "Gak tau. Tanya aja sendiri."

Ngedenger jawaban Hyunjin, Chaewon ngedengus kesel. "Bodo ah."

"Bunda!"

Hyunjin ngelambaiin tangannya ke salah satu cewek di belakang counter bar. Chaewon lagi-lagi dibikin kaget, gara-gara muka bundanya Hyunjin yang muda banget.

"Wah. Beneran dateng kamu. Padahal kalau gak dateng, mau Bunda kunciin di luar rumah."

"Iyain, Bun. Nih!" Hyunjin nyodorin makanan yang tadi diminta bundanya.

"Makasih, nak!" Mata bundanya Hyunjin pindah ke Chaewon, yang pergelangan tangannya masih dipegangin Hyunjin, "Ini siapa?"

Chaewon yang baru sadar langsung ngelonjak, terus ngebungkuk, "Kim Chaewon, Tan. Temen kelasnya Hyunjin."

"Kok bisa bareng Hyunjin?"

Chaewon mikir bentar, "Tadinya aku mau ke stasiun, Tan. Tapi ditahan sama dia. Yaudah deh, aku ikut ke sini."

Perempuan itu ngelirik anaknya, "Tumben kamu, ngasih tau orang lain kalo pekerjaan bundamu kayak gini."

"Ya gak kenapa-kenapa."

Bundanya Hyunjin nengok ke Chaewon lagi, "Hyunjin gak pernah mau kalau ada orang yang tau pekerjaan bunda lho. Pasti kamu spesial ya?"

Hyunjin sama Chaewon diem. Yang satu malu sama kelakuan ibunda tersayang. Yang satu nenangin diri, gak mau terlalu berharap.

"Apanya yang spesial, Tan. Aku tuh dikacangin mulu sama Hyunjin di sekolahan. Aku sampe ngira kalau Hyunjin tuh benci banget sama aku. Untung Chaewon orangnya sabar dan pemaaf."

Hyunjin mau ngelak, tapi apa yang mau dielak? Toh, yang diomongin Chaewon bener semua.

"Jadi beneran, Hyunjin? Astaga. Gak nyangka ternyata anak Bunda jadi kayak gini." Bundanya Hyunjin geleng-geleng kepala.

Chaewon langsung ngumpet di belakang bunda Hyunjin, "Marahin aja, Tante." Terus bundanya Hyunjin nengok ke Chaewon sambil senyum lebar, "Panggil bunda aja."

"Hah?"

Hyunjin ngebuletin matanya, "Bunda? Kok?"

Masalahnya, bundanya gak pernah mau dipanggil bunda sama orang lain. Bahkan sama Heejin sekalipun.

"Bunda Nayeon. Gimana?"

to reach you; chaewon x hyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang