PART 1

415 76 29
                                    

~Dengan kesederhanaan pun kau tetap bisa bahagia~-- 🐰🐰🐰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Dengan kesederhanaan pun kau tetap bisa bahagia~
-

🐰🐰🐰

~Dengan kesederhanaan pun kau tetap bisa bahagia~-- 🐰🐰🐰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                 ~kamar Zahra~

Dor..dor..dor..

"Oy kebo bangun gak..malu tuh sama ayam Uda bangun duluan. Bengun little kebo kuu,banguunnn.." terdengar kericuhan didepan kamar seorang gadis yang diciptakan oleh kakaknya sendiri.

"Ish iya-iya ini udah bangun, kebiasaan banget ributin orang pagi-pagi," Geraman pun akhirnya tak terbendung karena tidurnya terganggu,sudah menjadi rutinitas kejahilan kakak laki-lakinya yg selalu mengacaukan hari-harinya.

Dengan malas gadis bernama Zahra Anisaul Nabilah itupun melangkahkan kakinya mengarah ke pintu kamarnya yg masih di gedor dari luar.

"Aaa.."pekik Zahra yang terkejut karena hampir saja menerima kepalan tangan dari Ali yang awalnya menggedor-gedor pintu kamarnya.

"Ehehehe..ya maap. Lagian Uda gede masi doyan ngebo. Pantesan jomblo mulu,"ledek lelaki bernama Ali,kakak kandung Zahra.

"Ngaca tolong ngacaa..jomblo teriak jombloo,"ejek Zahra tak mau kalah.

"Ihh..udah sana-sana Zahra mau siap-siap ke sekolah dulu. Ganggu banget,awas aja yah kalo Zahra sampe telat. Huhh,"pungkas Zahra sebelum meninggalkan kakaknya sendiri diluar kamarnya.

"Dasar.."gumam Ali sembari menyunggingkan senyum gelinya.

Butuh 15 menit untuk gadis itu menyelesaikan ritual mandinya. Dan 15 menit lagi untuk bersiap memakai seragam SMA-nya. Tak butuh waktu lama untuknya berhias,cukup dengan sedikit polesan bedak bayi dan pelembab bibir saja.

🐰

Jam menunjukkan pukul 06.15 membuat Zahra keluar dari kamar yang berada di lantai dua rumahnya dan bergegas ke meja makan untuk sarapan bersama ayah,bunda dan kakak lelaki satu-satunya seperti yang selalu mereka lakukan. Seakan telah menjadi kewajiban untuk sarapan bersama.

"Udah?udah selesai ributnya?" Ucap Arsyad yang memang mendengar kericuhan dari lantai dua rumah mereka.

"Ehehe.. kak Ali tuh,Yah. Hobinya gangguin Zahra mulu. Susah emang punya kakak yang gabisa jauh-jauh dari Zahra. Tapi it's oke Zahra udah terbiasa,"jawab Zahra yang terdengar menjengkelkan di telinga Ali.

JUST FOR ZAHRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang