"Sunday morning rain is falling,"
Cowok itu tak bisa berdiri lebih lama lagi di depan jendela kaca itu. Tubuhnya tidak mampu lagi menahan berat beban dirinya sendiri. Serta sendu yang selama ini di deritanya. Air muka cowok itu juga sekejap berubah, saat awan memutuskan untuk mengeluarkan beban berat dalam dirinya.
Hujan melahap matahari yang tengah bersinar. Tubuh kecil nan ringkih nya jatuh menghalangi sinar mentari pagi ini. Ribuan titik-titik kecil menghujam bumi dengan derasnya. Seakan tak ada lagi kesempatan di hari esok.
Sesaat dia terkesiap, sebelum ia memilih menyandarkan tubuh lemahnya pada sebuah lemari kayu di dalam rumah. Perlahan, air mata keluar dari pelupuk matanya. Berusaha mengeluarkan seluruh derita yang jadi beban dihidupnya lewat tangisan.
Don't ever comeback to me again,
Trying to forget you the best I can.Katanya melupakan itu pilihan terbaik, tapi kenapa hatinya malah semakin terluka? Malah yang terasa lebih banyak perih daripada rekahnya? Padahal, dia mengikuti arahan yang terbaik?
Hati itu remuk. Karena pedih dan patahnya yang tak dapat ditahan. Saat ia mencoba untuk segera melupakan. Melupakan semua kenangan yang tertinggal maupun kenangan yang sempat sengaja ia simpan.
Cowok itu tidak pernah mengerti. Mengapa gadisnya bisa pergi, jauh tinggalkan dirinya sendirian. Wajah bingungnya waktu itu, cukup jadi pembuktian. Kalau dia benar-benar tidak tahu apa yang salah dengan dirinya. Karena perpisahan itulah sekarang ia runtuh. Hatinya telah kehilangan setengah fondasi. Bahkan nabastala jadi saksi hancurnya dia.
Tidak ada yang lebih indah daripada hujan bulan Juni.
Dan sekarang tanggal 2 Juni, tapi cowok itu tak merasa hujan nya indah. Justru lebih terlihat seperti bencana. Bahkan baginya ini terasa candramawa, indah sekaligus menyakitkan. Garis dibibirnya juga tak lagi melengkung sesaat setelah hujan itu turun membasuh bumi.
Candramawa hujan bulan Juni. Salah dan benarnya tergantung perasa nya. Dan bagi cowok itu, indahnya hujan bulan Juni justru membawa kenangan buruk dihidupnya. Karena pada saat itu, berakhirnya mereka, juga di tengah hujan seperti ini, di bulan Juni.
Tak bisakah dirinya bahagia?
Pertanyaan kalbu yang tak pernah ia temukan jawabannya setelah berpisah. Cowok itu sungguh mencintai gadis itu tanpa syarat dan batas. Kebahagiaan nya adalah kebersamaan mereka. Bukan bahagiaku, bahagiamu.
Egois memang terlihat. Namun hati cowok itu paling tulus cintanya. Dia mencintai gadis itu sepenuh hati. Meski akhirnya perpisahan, dia tak pernah menganggap cintanya pada gadis itu malapetaka. Menurutnya itu hanya sebuah kesalahan. Kesalahan yang sialnya begitu menyakitkan dan sangat indah.
Sudahlah, jika dibicarakan terlalu banyak, hatinya akan semakin remuk karena pilunya. Biarlah semua yang terjadi kemarin, dihempas keluar dari daftar kehidupan. Meski sulit caranya, dia tetap akan lakukan. Meski dirinya harus berubah, tidak apa, itu hal yang terbaik.
Katanya...Seseorang yang patah, pasti akan tumbuh kembali.
Namun ketika orang itu tumbuh sesudah patah,
Pasti tak akan sama lagi.
Mereka...
Akan tumbuh dengan sifat yang baru.Dan dia, Percaya akan hal itu.
***
-The End-
See you in the another story, everyone❣

KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Pendek
Historia CortaCerita cinta yang ada di semesta ini akan selalu menjadi kisah yang ditunggu oleh banyak insan. Karena cerita cinta yang ada adalah selayaknya persembahan manis semesta untuk kisah-kisah yang tercipta dalam kehidupan ini. Dan inilah kumpulan cerita...