****
Nadya pun sudah sampai di tempat pertandingan dan disana sudah ada Keysha yang menunggu nya.
"Ayo ya masuk." ucap Keysha. Mereka berdua pun masuk ke dalam dan duduk di kursi penonton paling depan. Disana sudah banyak siswa Blue Sky yang bersorak ria.
"Disini juga lu?" tanya seseorang kepada Nadya.
"Iya Van. Sendirian?" tanya Nadya setelah duduk.
"Iya, gabut aja di rumah."
Nadya hanya mengangguk-angguk. Giliran SMA Blue Sky yang main sekarang melawan SMA Taruna.
"GO IQBAL GOOO!!"
"REY SEMANGAT REY"
"IQBAL JANGAN LIATIN GUE, FOKUS AJA"
"AXEL FIGHTING!""Mereka keliatan keren semua demi apapun."
"MAU PINGSAN WOY GUE."
Teriakan ciwi ciwi SMA Blue Sky membuat Nadya berhasil menganga sekarang. Telinga nya sangat panas.
"Emang gitu Nad kelakuan para cabe." ucap Keysha seakan dia mengetahui raut wajah Nadya.
SMA Blue Sky berhasil memasukan bola ke ring. 1 skor berhasil di raih SMA Blue Sky.
"SEMANGAT GUYS!" teriak Nadya dari kursi penonton.
Iqbal pun melirik ke arah Nadya dan tersenyum. Nadya pun membalas dengan acungan jempol dan memberikan senyumannya.
Anita pun yang melihat kejadian itu semakin geram kepada Nadya. Dia langsung menghampiri Nadya.
"Heh! Lu nggak usah carmuk dong." ucap Anita mendorong bahu Nadya.
"Apaan sih lu, ngerusuh mulu." ucap Keysha membalas mendorong bahu Anita.
Nadya pun menghadang Keysha. "Udah Key elah, jangan bikin ribut disini."
"Dia duluan Ya."
"Udah duduk lagi." ucap Nadya menarik Keysha untuk duduk dan membiarkan Anita. Anita pun jengkel dan kembali ke tempat duduknya.
Kali ini, Iqbal berhasil memasukan kembali. Para pemain SMA Blue Sky bertos ria. Teriakan kembali bergemuruh di dalam studio, karena persaingan yang sudah panas. Dengan skor yang menunjukkan 3-2 untuk SMA Blue Sky.
Dan. GOAL!
SMA Blue Sky memenangkan pertandingan kali ini.
Nadya dan Keysha pun langsung menghampiri tim basket sekolah mereka untuk memberikan selamat.
"Congrast Rey." Nadya pun berjabat tangan.
"Mantap lu Xel." Nadya dan Axel bertos ria.
Nadya pun berjalan ke arah Iqbal. "Congrast Baba." ucap Nadya tersenyum.
"Makasih Ya. Makasih udah sempetin datang ke sini." jawab Iqbal.
"IQBAL SELAMAT YA."
Anita pun teriak menghampiri Iqbal. Iqbal hanya bergidik ngeri karena tiba tiba Anita memeluk nya dan Iqbal pun langsung menghindar.
"Kenapa sih Bal? Nggak boleh meluk?" tanya Anita.
"Nggak liat ada pacar gue?" tanya Iqbal balik.
Anita pun sontak terkejut. "Kalian? Beneran jadian?"
"Bener lah, Iqbal tuh nggak akan sia sia in Nadya." sambar Axel.
"Dan nggak akan suka sama cabe." timpal Rey.
Nadya dan Keysha hanya saling pandang melihat mereka.
"Udah sana lu, ganggu orang pacaran aja." ucap Axel mengusir Anita. Anita lagi lagi di buat kesal. Dia pergi dengan menghentakan kaki nya.
"Dasar cabe gebetan lu Bal." ucap Axel terkekeh.
"Najis."
"Kenapa kalian nggak jadian beneran sih?" tanya Rey.
"Lu kapan nembak Keysha?" Iqbal malah nanya balik. Kebiasaan.
"Nih ya Bal, nggak usah balik tanya. Jadian tuh jadian aja." sahut Rey yang mengambil tangan Nadya dan Iqbal lalu menyatukan nya.
"Enak di liat kan bro?" tanya Rey ke Axel.
"Suka nih gue liatnya." ucap Axel. "Ayo ah cabut." ucap Axel yang menarik tangan Rey lalu Rey menarik tangan Keysha.
"Nadya gue duluan." ucap Keysha.
Iqbal dan Nadya. Lagi lagi terdiam dalam keadannya.
Nadya langsung menarik tangan. Akward sekali rasanya.
"Mau langsung pulang?" tanya Iqbal.
"Iya Bal, tapi Keysha."
Keysha
Nadya gue pulang duluan
sorry ya hehe
"Keysha kenapa?"
"Dia udah pulang duluan."
"Gue anterin lu, tapi beres beres bentar."
****
Iqbal pun mengantarkan Nadya sampai ke depan rumahnya. Nadya pun turun dari motor dan disambut Mika--bunda nya.
"Anak bunda udah pulang," ucap Mika menghampiri Nadya dan Nadya mencium tangan Mika.
"Iya bun. Ini kenalin Iqbal."
Mika pun menoleh ke arah Iqbal. "Iqbal tante."
bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT BOY {Na Jaemin}
FanfictionIqbal Arkanaputra, seorang cowok yang banyak digemari oleh para gadis di sekolah. Tak ada satupun yang tak mengagumi Iqbal. Tapi karena sifat Iqbal yang cuek, Iqbal tidak pernah memberi jalan masuk para gadis itu untuk masuk ke hatinya. Jadi siapaka...