Nadya menawarkan sapu tangan untuk Iqbal. Tapi Nadya terkejut, Iqbal bukan nya mengambil sapu tangan. Iqbal malah mengambil tangan kanan Nadya dan membawanya untuk menyeka keringatnya.
Jantung Nadya berdetak lebih cepat dari biasa. Nadya berusaha menyembunyikan itu semua agar tidak terdengar oleh Iqbal.
"Ehem batuk!" Rey mengagetkan Nadya dan Iqbal. Nadya langsung menarik tangan nya.
"Sialan. Untung gue nggak jantungan." sahut Iqbal.
"Lo nya pacaran nggak tau tempat."ucap Rey.
"Pacaran palalu. Ayo lanjut latihan keburu malem." ucap Iqbal yang langsung berjalan ke lapangan.
Setelah menunggu cukup lama, Iqbal pun telah selesai dari latihan basket nya.
Iqbal menghampiri Nadya. Nadya pun langsung berdiri.
"Maaf ya lama, beres beres sebentar ya." ucap Iqbal. Nadya mengangguk.
Iqbal punmembereskan barang barang nya.
"Ayo pulang." ucap Iqbal yang berjalan mendekati temannya.
"Bro, gue duluan nih. Kasian Yaya takut kemalaman." ucap Iqbal yang bertos ria dengan semua teman basket nya. Lalu berjalan ke motor
"Anterin sampai rumah Nadya nya. Jangan dikantongin." celetuk Axel.
"Pasti."
Iqbal mengangkat jempol karena sudah memakai helm. Nadya hanya tersenyum.
****
Iqbal mengantar Nadya tepat di depan rumahnya. Disana ada Revan yang sedang berkutik denga motornya. Mendengar ada motor yang datang. Revan pun menghampiri Nadya dan Iqbal.
Nadya pun turun dari motor. "Makasih ya Iqbal." ucap Nadya tersenyum tipis.
"Aduh adik gue pacarnya Iqbal ternyata." ucap Revan berdehem.
"Loh bang Revan, abangnya Nadya?" tanya Iqbal yang melirik Revan. Revan mengangguk.
"Kemarin kan gue ke rumah lu sama Nadya. Lu nya nggak liat kali."
Iqbal hanya mengangguk angguk.
"Kalian pacaran nih?"
"Apa sih bang, siapa juga yang pacaran." jawab Nadya menatap tajam Revan. "Udah ah sana." Nadya mendorong Revan.
"Lanjutin gih pacaran nya." ucap Revan terkekeh dan mengacak rambut Nadya. Nadya mencibir.
"Gue pulang dulu ya." ucap Iqbal yang menyalakan motornya.
"Hati hati ya."
Iqbal mengangguk dan melajukan motornya.
****
Sudah pukul 8 malam, Nadya masih mengerjakan tugas nya yang lumayan banyak. Nadya paling tidak mau menumpuk tugasnya dan mengerjakan tugas mendekati deadline nya. Nadya sudah mengerjakan jauh jauh hari, bahkan bisa saja mengerjakan saat hari dia diberi tugas itu.
"Masuk!" ucap Nadya ketika ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.
Muncul lah sesosok lelaki berperawakan tinggi. Nathan--Ayahnya.
"Anak ayah pasti belum makan." ucap Nathan yang merangkul putrinya itu.
"Belum laper ayah." jawab Nadya yang menggelengkan kepala nya dan tetap fokus pada tugas nya.
"Perut juga harus di isi. Baru lanjut nugas." ucap Nathan sambil mengelus rambut Nadya.
"Siap ayah!" jawab Nadya yang mengecup pipi Nathan.
"Yaudah ayah tinggal keluar, mau mandi. Ayah nya bau." kekeh Nathan. Nadya hanya mengangguk.
Nathan pun keluar dari kamar Nadya.
"Kenapa sih inget Iqbal terus." ucap Nadya yang langsung berhenti dari tugas nya. "Tau ah bodo."
****
Di pagi ini, Iqbal, Axel, dan Rey sudah berada di kantin. Sudah kebiasaan mereka bertiga. Entah untuk membahas apa di kantin.
"Iqbal lu tuh suka kan sama si Nadya?" Rey angkat bicara.
"Gila si Rey pagi pagi." ucap Axel.
"Gue serius nyet." jawab Rey menoyor kepala Axel.
"Tapi iya sih, lu suka Bal? Padahal tembak aja sih." ucap Axel menyambar.
"Gue takut dia nolak gue." ucap Iqbal.
Axel dan Rey pun kaget, tak menyangka Iqbal bisa menyukai cewek. Tapi bukan Iqbal bukan homo juga. Dia pernah pacaran cukup lama tapi ceweknya memutuskan nya dan sampai saat ini Iqbal tidak mempunyai kekasih.
"Anjir lu beneran suka?!" tanya Rey yang menahan kehobohan nya karena tau tempat.
"Heem, tapi kak Jane sama abangnya Nadya itu pacaran."
"Jadi bang Revan abangnya Nadya?" tanya Axel. Iqbal mengangguk. "Ya bagus bego, bisa double date." ucap Axel dan Rey yang tertawa.
"Lu harus coba ajak Yaya pacaran."
================================================================================================
HALOOOOO!! Maaf nih baru bisa post lagi, di usahain sekarang post terus. Jangan lupa vote dan comment nya. Luv!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT BOY {Na Jaemin}
FanfictionIqbal Arkanaputra, seorang cowok yang banyak digemari oleh para gadis di sekolah. Tak ada satupun yang tak mengagumi Iqbal. Tapi karena sifat Iqbal yang cuek, Iqbal tidak pernah memberi jalan masuk para gadis itu untuk masuk ke hatinya. Jadi siapaka...