XVI

21 2 0
                                    


"Udah ributnya?" ucap Nadya yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Dia duluan Ya." jawab Keysha.

"Fitnah lu kutil." bela Iqbal.

"Makasih Key rok nya." ucap Nadya tersenyum dan merangkul Keysha. Keysha membalas senyuman Nadya.

****

Waktu pulang sekolah pun telah tiba. Nadya pun beranjak meninggalkan kelasnya. Keysha lebih dulu keluar karena rapat OSIS katanya.

Di kelas hanya ada teman perempuan Nadya dan Iqbal.

"Lu nggak pulang?" tanya Nadya kepada Sana.

"Masih ada yang gue kerjain." jawabnya tersenyum tipis.

"Gue duluan kalau gitu. Tiati lu!" ucap Nadya melangkahkan kaki.

Nadya melihat Iqbal yang sedang berdiri di depan pintu.

"Iqbal!" ucap Nadya yang menepuk punggung Iqbal. Iqbal terkejut.

"Untung jantung gue nggak copot Ya." ucap Iqbal santai lalu menoleh ke arah Nadya.

"Hehe. . . Lagian Iqbal malah di depan pintu." ucap Nadya yang tersenyum lebar.

"Lagi nunggu temen gue."

"Ekskul basket kan Iqbal?" tanya Nadya sedikit mendongakan kepala.

Iqbal mengangguk.

"Kok belum rame tumben."

"Latihan di luar sekolah katanya."

"Gue ikut ya!" sontak Nadya dengan cepat.

"Nanti lu lama nunggu gue." ucap Iqbal melirik Nadya.

"Nggak papa. Gue ikut ya?" tanya Nadya sekali lagi sembari memasang puppy eyes nya.

Ting!

Iqbal langsung melihat ponsel nya. Memastikan itu notif dari temannya.

Axel : Gue sama yang lain udah di lokasi.

"Ck gue ditinggal." ucap Iqbal berdecak pelan.

Iqbal menatap Nadya sekilas. "Yaudah ayo ikut." ucap Iqbal yang berjalan duluan.

Nadya menutup mulutnya supaya menahan agar suara nya tidak lolos.

****

Iqbal dan Nadya telah sampai pada lapangan yang cukup luas. Ya seperti nya cocok untuk bermain basket.

Iqbal turun dari motor. Nadya pun ikut turun dari motor.

"Widih bro, bawa Nadya kesini." sorak Rey yang bertos ria dengan Iqbal.

"Hai Yaya." ucap Axel mengedipkan satu mata. Iqbal langsung menoyor kepala Axel. Nadya hanya membalas dengan senyuman.

"Besok cek mata, mata lu bintitan." sindir Iqbal.

"Ekhem...keselek gue Bal." kekeh Axel.

"Bacot! Cepet panggil yang lain, kumpul sekarang." perintah Iqbal karena predikatnya adalah kapten basket karena skill Iqbal di atas mereka.

Anak basket Blue Sky pun bersiap siap menuju lapangan.

"Ya lu tunggu situ aja. Duduk. Gue main dulu, ada jeda istirahat." ucap Iqbal. Nadya mengangguk paham.

Iqbal melangkahkan kaki nya menuju lapangan. Nadya merogoh ponsel di saku celana nya. Mengabadikan momen saat anak basket meneriakkan yel yel kebangsaan nya dan diakhiri dengan teriakan yang kompak. Mereka pun bermain basket.

Dari pada menunggu sendirian, Nadya pergi untuk mencari warung terdekat untuk membeli minum.

"Makasih bu." ucap Nadya tersenyum ramah.

Nadya kembali ke tempat yang tadi karena takut Iqbal mencari nya. Ternyata benar sampai sana, mereka sedang istirahat.

"Iqbal!" panggil Nadya sedikit teriak. Iqbal pun menoleh melihat Nadya yang mendekat.

"Ini minum dulu." ucap Nadya memberikan sebotol air mineral kepada Iqbal

Iqbal mengambilnya dan tersenyum. Lalu meneguk air minum itu. Pemandangan indah yang saat ini Nadya pandang di depan nya. Dengan keringat yang membasahi dahi nya itu.

Nadya menawarkan sapu tangan untuk Iqbal. Tapi Nadya terkejut, Iqbal bukan nya mengambil sapu tangan. Iqbal malah mengambil tangan kanan Nadya dan membawanya untuk menyeka keringatnya.

Jantung Nadya berdetak lebih cepat dari biasa. Nadya berusaha menyembunyikan itu semua agar tidak terdengar oleh Iqbal.

MY PERFECT BOY {Na Jaemin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang