XVIII

8 1 0
                                    


Bel masuk sudah berbunyi.

"Selamat pagi anak anak, hari ini ulangan fisika ya."

Semua murid 11 Ipa 2 terkejut, karena ulangan fisika yang mendadak. Nadya pun mengisi dengan santai. Sedangkan murid lainnya ada yang bertukar jawaban.

"Waktu 10 menit lagi." ucap Pak Ridwan.

Sorak siswa pun terdengar, dengan cepat Iqbal langsung mengumpulkan. 
"Ayo yang lain mana, Iqbal sudah." 

Nadya pun maju untuk mengumpulkan.

Waktu pun berlalu, ulangan telai usai. Dan waktu istirahat pun telah datang.

"Keysha, ke kantin ngga lu?" tanya Nadya sambil membenahi bukunya.

"Ngga dulu deh Nad, tugas gue masih numpuk."

"Yaudeh gue ke kantin, nanti gue beliin makanan kesukaan lu." ucap Nadya melangkahkan kakinya.

Iqbal menghampiri Keysha.

"Eh Iqbal, kenapa?" ucap Keysha yang menyadari keberadaan Iqbal disamping. 

"Gue perlu ngomong sama lu balik sekolah." ucap Iqbal dengan nada serius.

"Soal apaan?" Keysha bertanya.

"Jangan sekarang." sahut Iqbal yang langsung pergi begitu saja.

"Dasar aneh." cibir Keysha yang melanjutkan pekerjaannya.

Nadya pun datang. 

"Nih Keysha, makan dulu." ucap Nadya yang langsung duduk di sebelah Keysha.

"Thank Yaya." ucap Keysha memeluk Nadya. Nadya pun mendorongnya.

"Engap woi gua." gerutu Nadya.

Keysha terkekeh. "Ya maaf, refleks."

****

Pelajaran hari ini selesai. Nadya dan Keysha berniat untuk pulang bersama.

Ting!

Iqbal : Key, gue tunggu di taman.

"Yaya, lu duluan ke parkiran ya, gue kebelet bentar." ucap Keysha.

"Mau di temenin?" tanya Nadya.

"Kagak usah." sahut Keysha sedikit mendorong Nadya.

Nadya pun meninggalkan kelas. Keysha dengan cepat berlari ke taman.

****

Setelah menunggu Keysha, akhirnya datang juga.

"Lu ke kamar mandi lama banget sih." ucap Nadya menggerutu.

"Tadi ngantri." ucap Keysha menampakkan gigi rapihnya. "Eh ya, jangan langsung pulang ya, nongkrong dulu bisa kali."

"Boleh tuh, penat gue." sahut Nadya. 

"Biar gue yang bawa motor." ucap Keysha yang langsung menyalakan motornya.

Keysha memberhentikan motornya di sebuah cafe. Nadya dan Keysha pun turun dari motor. 

"Eits bentar dulu." ucap Keysha menahan tangan Nadya.

"Mau apa elah,"

"Pake ini dulu." ucap Keysha yang langsung menutup mata Nadya.

"Ngapain anjir, kok pake ginian?" tanya Nadya yang sudah tidak bisa melihat apa-apa.

"Gak usah berisik, nanti lu tau." ucap Keysha yang sudah selesai menutup mata Nadya.

Keysha menuntun Nadya untuk masuk ke dalam cafe, membawa Nadya ke atas rooftop cafe nya.

"Lama bener sih Key."

"Bentar lagi elah." ucap Keysha. "Nah udah sampe, jangan di buka dulu."

Nadya pun nurut atas perintah Keysha.

"Keysha..." 

Nadya meraba sekitarnya. Hening sekali.

"Lu nggak tinggalin gue kan Key." ucap Nadya. Nadya merasa Keysha tidak ada. Nadya memutuskan untuk membuka penutup matanya. Tidak peduli Keysha akan marah.

Nadya membuka penutup matanya. Nadya pun terkejut dengan sekitar. 

"Iqbal..." 

Nadya menunduk, melihat Iqbal yang sedang bertumpu di hadapannya.

"Nadya Ravieena Megantara, gue Iqbal Arkanaputra..." ucap Iqbal menatap Nadya. "Lu tau kenapa lu di bawa kesini?"

Nadya menggelengkan kepalanya.

"Gue tau ini nggak seromantis di drakor, tapi di sini gue cuma ngungkapin semua nya. Jujur ya, gue punya perasaan sama lu. Entah sejak kapan perasaan ini tumbuh. Di tanggal 11 ini. gue cuma mau bilang, will you be my girlfriend?" ucap Iqbal mengeluarkan bunga mawar berwarna merah.

Nadya tak bisa berkata-kata. Tubuhnya terpaku di tempat.

"Iqbal berdiri dulu..."

"Gue nggak akan berdiri sebelum lu jawab." jawab Iqbal. "Oh apa ini kurang romantis ya?"

Nadya menggelengkan kepala lagi. "Bukan gitu. Aku jawab, kalau Iqbal berdiri."

Iqbal pun mengikuti perkataan Nadya. Dia pun berdiri. 

"So, jawaban kamu?"

Bersambung

MY PERFECT BOY {Na Jaemin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang