Bel istirahat berbunyi nyaring. Namjoon mengajak Hoseok untuk pergi ke kantin bersama dengannya. Hoseok mengiyakan saja toh ia menolak pasti akan diajak terus.
Saat berjalan melewati lorong kelas Jimin, Hoseok melihat Taehyung sedang makan siang sendirian di kursi di depan kelasnya.
"Jimin mana?" Tanya Hoseok
"Dia bilang mau ke toilet sebentar"
"Sudah lama?"
"Iya, bahkan ini sudah hampir 15 menit Jimin disana jadi aku makan duluan saja"
Hoseok bertatapan dengan Namjoon. Namjoon mengangguk tegas kemudian mereka semua berlari ke toilet pria. Saat mereka tiba, Nihil. Mereka sama sekali tidak menemukan Jimin
"Sudah ku duga"
"Kang Jaehyun dan saudara saudaranya"
Mereka mencari jimin sampai ke lantai 3. Mereka berlari melewati kelas XII'D
Brukk
Mereka mendengar seperti sesuatu jatuh dan memutuskan untuk melihat ke kelas XII'D.
Terlihat jimin jatuh tersungkur dengan menyandar ke lemari. Sepertinya jimin di dorong ke lemari. Pelakunya? Sudah jelas mereka yang adalah Kang bersaudara. Kang Wonsang, Ryu, Lee, Jaehyun, Taeyong, dan Doyoung. Hoseok berlari menghampiri Jimin.
"Jimin!!"
Terlihat banyak lebam di sekitar wajah Jimin. Dan jimin terus menerus memegangi perutnya yang terasa sangat sakit setelah ditinju beberapa kali. Hoseok berteriak
"Apa yang kalian lakukan pada adiku?!!"-Hoseok
"Kami tidak membully, hanya ingin menyingkirkannya agar tidak menang penghargaan. Hahahaha" Jaehyun tertawa dan yang lain ikut tertawa
"Kalian!!"
Hoseok memukul tepat di rahang Jaehyun. Namjoon tak tinggal diam ia juga ikut membantu Hoseok. Setelah mereka semua kelelahan Hoseok mengangkat kepala Jimin untuk diletakan ke pangkuannya.
"Jimin, Hyung mohon bertahan"
"Hh, Hyunghh,, Appo.. Rhh, hh"
"Jimin? Jimin sadar jimin! Bertahanlah. Namjoon kajja! Ppali!"
Namjoon berlari mengikuti Hoseok yang berlari menuju UKS sambil menggendong Jimin yang terus meneteskan darah segar karena ujung bibirnya yang sobek.
Setelah Namjoon, dan Hoseok membawa Jimin pergi, Jaehyun bergumam
"Besok.. Tak akan kubiarkan Jimin menang penghargaan"
--
Skip
--"Jiminie,, Hyung mohon bangunlah.."
Hoseok setia menggenggam tangan Jimin. Sedangkan Namjoon diminta Hoseok untuk bilang pada Walikelas jimin bahwa jimin sakit, dan Bilang pada Min ssaem Hoseok menemani Jimin.
Hoseok merasa bersalah atas semuanya. Hoseok tahu Jimin selalu di bully di sekolah, tapi kali ini Hoseok tidak bersamanya dan itu membuatnya menyesal tidak bisa menjaga Jimin.
"Hyung.."
Hoseok menghapus air mata yang akan menetes tadi dan menatap Jimin.
"Kau sudah sadar? Syukurlah.."
"Hy, Hyung.. Kau yang, membawa ku kesini?"
"Nee,, karena kau sangat lemah tadi. Lagi pula kenapa kau ke toilet sendirian?!"
"Aku tahu mereka akan menyerang ku kapan pun dimana pun, aku tidak ingin Taehyung juga terkena getahnya jika aku meminta Taehyung mengantar ku"
"Jimin.."
Hoseok tersenyum karena adiknya benar benar baik. Ia membelai surai pirang jimin dan memeluknya. Jimin berkata
"Hyung,,"
"Mm?"
"Kenapa hyung tidak ke kelas?"
"Aku sudah menyuruh Namjoon minta izin pada walikelas mu dan Kyung ssaem"
"Begitu. Hyung gumawo sudah menolong ku"
"Nee Jimin,,"
Jimin tersenyum sehingga puppy eye nya tidak terlihat karena pipi nya yang besar menghalanginya. Hoseok gemas sekali melihat jimin dan mencubit kecil pipi adiknya.
~~~~~~~~
Pukul 17:49
Jimin dan Hoseok masih berjalan menuju rumah karena kaki jimin terkilir tadi membuatnya sulit berjalan, jadi mereka berjalan perlahan. Hoseok memandang Iba adik kesayangannya itu
"Jim.."
"Nee?"
"Kau keberatan jika aku melaporkan pembullyan mu ini pada kepala sekolah"
"Hajima! Jika kita melapornya, mereka pasti akan dikeluarkan dari sekolah dan mereka akan dimarahi orang tua mereka atau dibenci seperti kita"
"Chim ayolah,, Jangan mementingkan orang lain disaat kau saja masih menderita"
"Hyung,, Kau tahu aku, bahkan untuk menyakiti seekor nyamuk yang selalu mengganggu ku di malam hari, Aku tak bisa. Apalagi membuat mereka menderita"
"Aku tahu,, tapi bisakah kau mengikuti kemauan hyung?"
"Apa?"
"Aku ingin setiap istirahat kau datang ke kelas ku. Jika kau merasa perlu teman, ajak saja Taehyung. Bisa kan?"
"Tapi kenapa?"
"Aku hanya ingin kau aman bersama ku, itu saja"
"Baiklah.. Apapun untuk mu hyung.."
"Mm.. Apapun juga untuk mu saeng.."
Hoseok merangkul jimin sambil berjalan. Mereka tiba di depan pintu utama dan mengetuk pintu. Terlihat seorang wanita paruh baya membuka kan pintu.
"Eomma"
PLAKK
Hoseok terkena tamparan keras dari Eomma nya. Jimin takut dan menunduk
"Dari mana saja kau huh?! Anak anak lain sudah pulang 1 jam lalu dan kau? Kau malah mengajak adik sialan mu ini keluyuran!" Bentak Eomma nya. Tak peduli akan anak anaknya yang kelelahan. Hoseok hanya diam tak bersuara
"Mian Eomma,, Ini semua karena ku. Aku yang membuat jalan kita jadi lama Eomma.. Mianhae.." Jimin memberanikan untuk menjawab
Hoseok menatap tajam adiknya itu sedangkan yang di tatap malah mengedipkan sebelah mata.
"Ani Eomma, aku yang--
" Bla bla bla aku tidak mendengarnya! Kau, buatkan makan malam. Dan kau! Cuci piring setelah makan malam" Menunjuk Hoseok kemudian menunjuk Jimin. Eomma memotong perkataan Hoseok
"Baik eomma"
Hoseok dan Jimin berjalan ke kamarnya yang terletak di lantai 2. Jimin membuka sepatunya begitu juga degan Hoseok.