Chapter 10

166 18 1
                                    

Brakkkk

"LETAKAN SENJATA KALIAN!!!"

Jimin membuka matanya perlahan. Ia melihat banyak polisi dan Taehyung. Jimin menghela nafas lega. Anak anak keluarga Kang nyaris menodong balik polisi polisi itu. Namun polisi itu cerdas, mereka menembak kaki anak anak keluarga kang termasuk Jaehyun. Saat Jaehyun di tembak Jimin ikut terjatuh dan Taehyung menghampirinya.

"Jimin!!" Taehyung melepaskan semua ikatan ikatannya. Jimin meregangkan tubuhnya "Gumawo Tae.." Jimin menampilkan Eye smilenya "Nee.." Taehyung memapah Jimin untuk keluar.

Para polisi itu memborgol lengan anak anak keluarga Kang dan membawa mereka masuk mobil polisi untuk dipenjara kan. Selanjutnya para polisi akan menangkap Tn & Ny kang juga Eunha dan Juho.

Taehyung berterima kasih pada Polisi. Polisi itu menghormat sambil membungkuk "Itu sudah tugas kami. Selanjutnya kami akan menangkap orang orang yang bersangkutan dengan penjualan manusia" Polisi itu berlalu pergi.

"Jim,, Kajja kita ke rumah sakit" Ajak Taehyung

"Untuk apa?"

"Umm,, Hoseok Hyung..." Taehyung menunduk

"Apa yang terjadi?" Jimin mendekat kan wajahnya pada Wajah Taehyung

"Nanti akan ku jelaskan"

Taehyung dan Jimin berlari ke rumah sakit agar cepat sampai. Sampai di rumah sakit Taehyung mengajak Jimin masuk ke sebuah ruangan rawat inap. Jimin berlari menghampiri Hoseok yang terbaring lemah di ranjang dengan infus yang menempel pada tangannya.

"Hyung..." Jimin menatap tak percaya. Pandangannya buram karena air yang menumpuk diatas kelopak matanya. Jimin menggenggam tangan Hoseok

"Hyung... Kau kenapa.. Kenapa ada disini.. Bukankah Hyung benci tempat ini Hyung.." Jimin meneteskan air matanya di atas tangan Hoseok.

Namjoon yang sedari tadi menunggu karena Byun ahjuma kembali ke rumah untuk menyelesaikan pekerjaannya dulu. Namjoon menepuk bahu Jimin

"Jimin.. Aku minta maaf.. Choi hyung bilang, Hoseok terkena kanker lambung stadium 3 karena makan tak teratur dan peradangan pada tulang rawannya yang di sebut kostokondritis yang disebabkan karena tekanan dan pukulan di dadanya." Namjoon mengucapkannya dengan menunduk. 

Jimin menangis sesegukan di atas tangan Hoseok. Bagaimana bisa hyungnya menderita hal seperti ini, ia sangat tidak menduga. Taehyung membua suaranya setelah ikut menangis karena tak tega dengan Jimin dan Hoseok "Jimin.. Choi hyung bilang Hoseok hyung bisa melakukan operasi pengangkatan getah bening dalam 1 minggu kedepan jika Hoseok hyung membaik. Dan setahu ku kau harus memaksa Hoseok hyung agar mau makan" Jelas Taehyung

Jimin mengangguk dan kembali menatap Hoseok. Taehyung dan Namjoon tidak mau mengganggu Jimin yang larut dalam kesedihannya, jadi mereka hanya diam saja.

"Jimin..."

Jimin mendongkak kan wajahnya dan melihat mata indah sang kakak terbuka. Jimin berteriak senang "Tae! Joonie hyung! Hoseok hyung sudah bangun!" Namjoon dan Taehyung menghampiri Hoseok

"Hoseok/Hoseok Hyung" Taehyung dan Namjoon tersenyum

"Dimana ini? Dan kenapa aku berbaring disini?" Hoseok bingung

"Hyung.. Kau, Kau sakit hyung.." Jawab Jimin

"Aku sakit apa?" Hoseok bertanya lagi

Namjoon menjelaskan pelan pelan agar Hoseok tidak shock. "Begitu ya.. Mian merepotkan kalian" Hoseok menunduk, Jimin memeluk erat perut Hoseok "Hyuung.. Hiks, Mi, Mian.. Hiks, Aku tahu hyung, hiks seperti ini karena aku kan, hiks, hyung jarang makan karena ku dan, hiks, dan--

Grepp

Jimin terdiam sesegukan saat merasakan tangan lemah memeluk dirinya dan tentu saja itu Hoseok " Sudah.. Aku juga melakukan ini untuk mu, aku tidak mau kau sakit.. Kau lahir prematur Jimin, fisik mu lemah" Hoseok meneteskan air mata.

Taehyung memeluk namjoon dan menangis haru. Namjoon mengusak sayang rambut Taehyung "Sudah.. Jangan ikut menangis juga" Taehyung tidak mau melepas pelukannya dan Namjoon tersenyum.

Jimin mengangkat wajahnya dan menyeka air mata Hoseok dengan jempol mungilnya "Hyung jangan menangis juga.. Aku sayang hyung.." Hoseok tersenyum dan menyuruh Jimin untuk mendekatkan kepalanya ke wajah Hoseok. Hoseok menundukan kepala Jimin dan mengecup pucuk kepala Jimin membuat Jimin kembali tersenyum.

"Berhubung ini masih pagi dan aku tahu Hyung belum sarapan. Jadi aku akan menyuapi Hyung makan dan tidak ada penolakan" Jimin menyilangkan tangannya membuat tanda X.

"Aigoo.. Kau imut.. Baiklah.. Aku tidak akan menolak. Oh iya, Namjoon. Apa kau sudah minta izin pada Kyung ssaem?" Tanya Hoseok

"Sudah.. Bahkan pada walikelas Jimin dan Tae." Jelas Namjoon

"Baiklah.. Oh iya, apa Jimin menang penghargaan?" Hoseok bertanya lagi

Namjoon terkekeh dan mengangguk. Hoseok mengelus kepala Jimin karena posisi Hoseok sudah duduk sekarang "Kau pintar Jiminie.. Hyung bangga padamu.." Puji Hoseok.

Tak lama seorang suster masuk kedalam ruangan dan memberikan Nampan berisi bubur, segelas air dan beberapa buah buahan. Suster itu kemudian keluar dari kamar Hoseok.

"Hyung makan nee..." Jimin menyodorkan sesendok bubur pada Hoseok. Mau tidak mau Hoseok membuka mulutnya dan menelan bubur itu meski rasanya sakit sekali saat masuk. Sesekali Hoseok meringis, Namun Jimin menyuruh Hoseok untuk tetap makan.

Ya,, mau bagaimana lagi, Jika Jimin bilang tidak ada penolakan berarti tidak.

Sementara itu,,,,

Perfect Brother [Pjm - Jhs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang