Byun ahjuma tersenyum dan mengangguk kemudian di balas sorakan dari Jimin dan tarikan semangat yang membuat byun ahjuma duduk di kasur king size nya.
Byun ahjuma tersenyum lalu bicara dalam hatinya 'Apapun untuk kebahagiaan kalian berdua..'Byun ahjuma kini sudah berbaring di kasur empuk mereka. Tentu saja dengan Jimin dan Hoseok disetiap sisi nya. Jimin mengubah posisinya jadi duduk menghadap byun ahjuma diikuti oleh Hoseok
"Ada apa tuan muda?" Byun ahjuma merubah posisinya menjadi duduk juga dan menatap bergantian kedua tuan mudanya
"Umm.. Aku cuma ingin bilang jangan panggil kami tuan. Panggil saja kami senyaman mungkin. Oh iya, Aku juga ingin memanggil mu Eomma, boleh kan?" Hoseok tersenyum dan dibalas anggukan dan senyuman dari byun ahjuma.
"Jimin juga mau memanggil ahjuma sebagai eomma! Eomma jimin sekarang adalah ahjuma" Jimin menunjuk byun ahjuma dengan mengedipkan sebelah mata yang terlihat sangat imut di mata byun ahjuma. Byun ahjuma kembali mengangguk.
Jimin dan Hoseok bertatapan kemudian memanggil byun ahjuma bersamaan "Eomma~" Byun ahjuma mengangkat kedua alisnya "Peyuukk~" Lanjut Jimin dan Hoseok sambil mengangkat kedua tangannya bersamaan. Byun ahjuma terkekeh sambil menggeleng "Sini" Byun ahjuma merentangkan kedua tangannya.
Jimin dan Hoseok memeluk sayang byun ahjuma. Byun ahjuma meneteskan air mata kebahagiaan, mereka membuat byun ahjuma merindukan anak kembarnya yang sudah meninggal karena kecelakaan. Byun ahjuma beruntung punya Jimin dan Hoseok.
Byun ahjuma menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur. Sampai keduanya tertidur tanpa melepas pelukannya. Terlihat jimin dan Hoseok meneteskan air mata meski kedua matanya tertutup rapat sekarang.
Byun ahjuma mengusap usap sayang kedua kepala mereka yang sudah terlelap.
~~~~
"Anak anak kalian membuat anak anak kami terluka. Bahkan dengan senjata api!"
Juho dan Eunha hanya menunduk. Meskipun Juho tahu anak anak keluarga kang lah yang membuat anaknya terluka. Dilihat dari plester di wajah dan perban yang melilit kedua tangan jimin saat Jimin akan naik keatas. Dan luka di bahu Hoseok. Namun Juho hanya diam tak bersuara.
"Untuk hukumannya, berikan salah satu anak mu dan akan kujadikan budak di rumah ku. Atau kau berikan uang mu sebesar 10 miliar besok tepat untuk kerusakan yang telah anak anak mu perbuat!" Ancam Tn.Kang
Juho dan Eunha tampak tercenggang. Apa? Anaknya akan di perbudak? Tidak tidak. Tapi untuk mendapat uang sebesar 10M apa cukup dalam sehari? Mau tidak mau mereka harus melakukannya.
"Boleh kami memikirkannya dulu, Jika kami sudah punya keputusan. Kami akan mengantarnya kesana" Ucap Eunha. Ny Kang berkata "Silahkan." Dengan sinis. Semua keluarga kang pergi. Jaehyun mengajak adik adiknya untuk Tos karena rencana mereka berhasil. Mereka hanya tinggal berharap Jimin yang akan di perbudak.
"Bagaimana ini?! Apa yang harus kita perbuat?" Eunha panik "Jimin.." Eunha terkejut. Matanya membola saat suaminya menyebut nama Jimin.
"J, Jimin?"
"Kenapa? Kau membencinya kan? Berikan saja"
"Wae, Wae tidak Hoseok saja?" Sebenarnya Eunha tidak mengerti. Mengapa ia merasa tidak rela jika Jimin di perbudak
"Anak itu penyakitan! Apa kau mau Tn.Kang mengamuk?" Dusta Juho. Padahal Juho juga tidak mengerti kenapa ia tidak rela jika Hoseok diperbudak nanti.
Dengan perasaan yang entah kenapa. Eunha mengiyakan keputusan suaminya itu meski hatinya tidak sinkron saat ini.
Kemudian juho memutuskan untuk ke kamar Jimin dan Hoseok. Saat membuka pintu ia melihat pemandangan indah. Byun ahjuma terbangun melihat Juho "Tuan.. Ada apa?" Tanya Byun ahjuma. Tanpa menjawab Juho menutup pintu kamar mereka dan pergi ke kamar mandi.
Entah mengapa ia sangat ingin menangis tadi. "Kenapa aku ini? Aishh lebih baik aku tidur" Juho pergi ke kamarnya kemudian tidur di sebelah sang istri.
Sedangkan Byun ahjuma mengerti tingkah laku Juho "Aku tahu kau menyayangi Hoseok, meski kau tidak menyayangi Jimin.. Aku tahu itu.." Gumamnya. Jimin menggeliat kecil dan byun ahjuma langsung menepuk nepuk bahunya. Jimin kembali diam, entah jimin mendengarnya. "Shht.. Tidur lah.." Byun ahjuma menyusul mereka ke alam mimpi.
~~~~~~
Pagi ini byun ahjuma bangun pagi sekali seperti kebiasaannya. Jam masih menunjukan pukul 04:52 perlahan Byun ahjuma melepaskan Hoseok dan Jimin dari tubuhnya agar tidak terbangun.
Byun ahjuma kemudian mandi dan membersihkan ruang tamu, dapur, kamar mandi dan banyak hal yang di lakukan ahjuma. Setelah itu byun ahjuma pergi ke pasar untuk berbelanja.
----
Skip
----Juho yang sudah bersiap mengambil jimin. Tak lupa ia memegang sebuah tongkat besi, tali juga lakban. Juho membuka pintu kamar perlahan agar tidak terdengar. Ia melihat Jimin yang sedang berkaca besiap dengan seragam.
Juho mengendap ngendap mendekati Jimin. Jimin merasa ada sesuatu di belakangnya, begitu ia menoleh
"App--
BUGH
Jimin limbung dalam satu kali pukulan di kepalanya. Juho dengan cepat mengikat tangan dan kaki Jimin juga melakban mulutnya dan matanya. Saat akan membawa dan menggendong Jimin keluar, Hoseok melihatnya.
Kedua piring berisi sarapan itu jatuh dari tangannya dan pecah berserakan.