Chapter 9

164 16 0
                                    

"Appa.."

Bibir Hoseok bergetar, kakinya melemas. Hoseok mempertahan kan sikap beridinya dan mengangkat telunjuk nya lalu diarahkan tepat di antara kedua mata juho.

"Kau... Lepaskan Jimin.." Ancam Hoseok dengan nada bergetar. Juho menurunkan Jimin dan mengunci kamar. Juho mendekat kan wajahnya ke wajah Hoseok

"Sudah berani menantang ku rupanya hm?" Juho membunyikan sendi jarinya dan sendi lehernya. Hoseok semakin bergetar takut.

Ngiiiing

Kepalanya berdengung dan ia  merasa pening. Hoseok berpegangan pada tembok. Juho mengepalkan tangannya "Kau tahu? Semua ini juga karena ulah mu!!" Juho memukul perut Hoseok. Hoseok menganga, darah keluar dari mulutnya. Hoseok perlahan  merosot kebawah dengan memegangi perutnya namun Juho mengangkat bahunya dan membuat Hoseok kembali berdiri.

Kedua tangan Juho di tumpukan diatas dada Hoseok dan menekannya dengan kuat. Hoseok merasa sesak

" Hh,, hh,  Ap, Appa.. Hh.. Lepas.. Hh, hh"

Nihil Juho seakan tidak mendengarnya dan terus memperkuat tekanannya sampai.

"TUANN!!"

Byun ahjuma menutup mulutnya dengan kedua tangan dan berlari ke arah Hoseok. Juho langsung melepasnya dan membawa kabur Jimin. Byun ahjuma masih tak percaya apa yang tuannya lakukan pada Hoseok benar benar kelewat batas.

Hoseok meremat dada dan perutnya kemudian menendang nendang udara kosong.

"ARGHH!! AKU BODOH! AKU BODOH!! HIKS, AKU BENCI DIRIKU!!!!"

Byun ahjuma berusaha menenangkan Hoseok dengan memeluknya. Setelah beberapa menit memeluk Hoseok, Hoseok malah kejang kejang dengan darah yang mengalir dari mulutnya.

Byun ahjuma menelpon Dr.Choi untuk datang membawa ambulan.

Setelah terdengar suara ambulan Byun ahjuma berlari menggendong Hoseok sekuat tenaga. Namjoon dan Taehyung kebetulan datang untuk mengajak berangkat bersama sekaligus memberikan piala Jimin.

Taehyung menganga tak peecaya dan menyimpan piala yang ia pegang di meja kemudian membantu Byun ahjuma begitu pun Namjoon.

Dr.Choi dan supir ambulan memasukan blankar Hoseok ke dalam ambulan.

~~~~~

Byun ahjuma mondar mandir khawatir pada keadaan Hoseok yang sekarang ada di ruang ICU. Namjoon menelpon polisi utuk melaporkan kejadian ini dan Taehyung duduk di kursi tunggu dengan lemas.

"Ye. Keluarga Kang. Iya iya, Tangkap mereka semua kecuali Jimin pak. Baik. Kamhsamida.." Namjoon menutup telponnya dan menepuk pelan bahu Byun ahjuma

"Ahjuma.. Polisi akan menangkap Juho ahjussi dan istrinya serta keluarga Kang. Dan lebih baik Ajuma duduk dulu" Namjoon mendudukan Byun ahjuma di kursi tunggu.

Dr.Choi keluar dari ruangan ICU. Byun ahjuma dan Namjoon langsung berdiri dan menanyakan kedaan Hoseok

"Bagaimana Hoseok?" Tanya Namjoon. Dr.Choi mengajak mereka bertiga untuk ke ruangannya. Setelah mereka duduk Dr.Choi menjelaskan semuanya."

"Aku minta maaf.. Setelah di periksa, Hoseok mengalami Kanker lambung stadium 3 yang diakibatkan karena makan yang tidak teratur. Cairan getah bening nya juga sudah agak menyebar dan kemungkinan besar, Hoseok harus menjalankan Operasi dalam 1 minggu kedepan. Itu pun jika keadaannya membaik" Jelas Dr.Choi

Mereka bertiga menagap Dr.Choi tak percaya.

"Dan.. Karena tekanan juga pukulan di dadanya, menyebabkan peradangan pada tulang rawannya yang di sebut kostokondritis" Lanjut Dr.Choi

Byun ahjuma dan Namjoon menangis. Taehyung merasa ini tipuan saja  namun ini memang kenyataan.

"Mianhaeyo,, Sebenarnya aku juga tidak percaya dan memastikan ulang. Ternyata beginilah kenyataannya... Mianhae.." Dr.Choi

Byun ahjuma, Namjoon dan Taehyung mengangguk pasrah. Mereka keluar dengan mata sembab, Taehyung bertanya

"Disaat seperti ini, kemana Jimin?"

Byun ahjuma menceritakan kejadian tadi.

~~~~

"Ini, bawa dia dan jangan ganggu keluarga ku."

Juho memberikan Jimin yang sudah sadar dan memberontak. Tn.Kang berkata "Sepertinya tidak adil jika aku mendapatkannya dengan gratis. Ini" Tn.Kang memberikan sebuah amplop berisi uang 200Jt

"Cukup?"

"Gumawo.."

Jimin menangis. Tak menyangka atas apa yang baru saja terjadi. Secara tidak langsung Juho menjual Jimin pada keluarga Kang.

"Berhenti menangis dan ikut dengan ku!" Tn.Kang menyeret Jimin ke gudang. Di gudang terlihat anak anak Keluarga Kang sudah menunggu

"Wahh akhirnya" Bangga Lee

Sedangkan yang lain ada yang tertawa kegirangan dan ada yang tersenyum menyeringai. "Appa pergi dulu. Lakukan semau kalian" Tn.Kang pergi untuk bekerja.

Jimin hanya duduk diam menyandar ke tembok. Meski tanpa suara air matanya mengalir terus menerus. Tak menyangka apa sebenci itukah Appa pada Jimin. Wonsang mengangkat dagu Jimin.

"Wahh.. Dia menangis"-Wonsang

"Ck, Cengeng"-Taeyong

" Kita bahkan belum memulainya"-Doyoung

"Itu benar"-Ryu

" Apa kau tahu tujuan mu dibawa kemari?" Jaehyun membuka suara dan dibalas tatapan sayu dari jimin namun mengartikan ia ingin tahu. "Kau dibawa kemari untuk kami bunuh." Kini Lee yang berbicara

'APA? AKU AKAN DIBUNUH?!'  batin Jimin. Jimin membelalakan matanya dan berusaha melepaskan ikatan ikatannnya. Anak anak keluarga kang tertawa dengan gerak gerik Jimin yang panik.

"Diam ya" Jaehyun mengangkat Jimin agar berdiri. Jaehyun memegang kedua tangan Jimin dengan erat. Jimin benar benar takut

"Hmpppp!!!! Hmppppp!! Hh, hh, hh, hmmpppp!!"

Jimin mengerang dan memberontak. Jaehyun menekan dada Jimin agar Jimin sesak dan lemah jadi tidak banyak gerak. Taeyong, Lee dan Wonsang membidik kepala Jimin dengan pistol.

"Dalam 3...











2.....











1.... Ucapkan selamat tinggal"

Jimin memejamkan matanya erat erat dan..

Perfect Brother [Pjm - Jhs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang