Taehyung dan Jimin masih berada di kelas mereka. Jimin gugup dan mengatakan pada Taehyung ia ingin cuci muka. Taehyung mengantar Jimin ke toilet pria. Saat keluar toilet Taehyung berjalan duluan dengan Jimin yang mengekori Taehyung.
"Hmmppp!!!"
Taehyung mendengar suara seseorang yang di bungkam di belakangnya dan benar saja. Saat ia menoleh, ia melihat jimin di bekap keras oleh Lee. Taehyung berlari untuk menyelamatkannya namun,,,
Bugh
"Arrgghh!"
Taehyung terkena pukulan dari seseorang dibelakangnya. Taehyung tersungkur, ia mencoba beridiri namun tangannya diikat kebelakang oleh Taeyong dan diseret duduk menyender ke tembok.
Jimin memberontak "Lepaskan aku!" Lee memegang kedua tangan Jimin di belakang. Jaehyun mengambil sehelai kain di sakunya dan meneteskan chloroform dan berjalan mendekati Jimin. Taehyung berusaha menghentikan Jaehyun, Namun tubuh taehyung di dekap oleh Ryu yang berbadan besar. Doyoung melakban mulut Taehyung agar tidak berteriak.
Jimin semakin memberontak "Andwae! Jangan lakukan itu! Hoseok Hyung!!!" Jimin memberontak semakin keras, Lee menendang kaki Jimin dan Jimin terjatuh. Lee mendudukannya dan menarik keras tangan Jimin kebelakang. Jaehyun langsung membekap mulut Jimin dengan kasar
"Hoseok hyu-- Hmppphh!!!!"
Jimin merasa sesak. Dadanya naik turun tak teratur dan nafasnya berderu tak karuan
"Diamlah!!"
"Hh, hh, hh, hmpphh!!"
Jimin merasa telinganya berdengung, kepalanya pusing pandangannya mengabur. Jimin pingsan di tangan mereka. Taehyung memberontak namun diabaikan oleh mereka. Jaehyun berkata "Bawa dia ke kediaman kang" dan terdengar jelas oleh Taehyung.
Mereka mengikat kedua tangan Jimin dibelakang dan mengikat kakinya juga. Kemudian melakban mulut Jimin dan menutup matanya dengan kain, lalu mereka memasukan Jimin kedalam sebuah karung dan membawanya keluar. Mereka meninggalkan Taehyung sendirian.
"Hmmppphh!!!! Hmmppphhh!!!!"
Taehyung berteriak namun tak ada yang mendengarnya. Taehyung berusaha beridiri mencari Hoseok walau kedua kakinya diikat setidaknya ia bisa meloncat loncat.
~~~~~~
Namjoon memperhatikan gerak gerik Hoseok yang terlihat gelisah. Namjoon menepuk bahu Hoseok
"Seok? Kau kenapa?"
"Aku merasa ada yang tidak beres disini"
"Apa itu?"
"Jimin, dimana dia"
"Itu benar, bagaimana kalau kita mencarinya?"
"Mmm.. Toilet! Ya toilet! Kita cari dia disana"
Hoseok dan Namjoon berlari ke toilet. Mereka menemukan Taehyung yang meloncat loncat dengan kedua tangannya diikat dibelakang dan mulut dilakban.
Hoseok berlari ke arah Taehyung dan melepaskan semua ikatannya. Setelah semua lepas Taehyung mengatur nafasnya.
"Tae? Dimana jimin?" Tanya Hoseok
"Hh, ceritanya panjang. Sekarang kita ke rumah Jaehyun Hyungh!" Taehyung agak terengah
"Jaehyun Hyung?" Namjoon dan Hoseok bingung
"Nanti ku ceritakan. Apa kalian tahu rumah Jaehyun Hyung?" Taehyung balik bertanya
"Tentu saja aku tahu! Sebentar tali sepatuku lepas" Namjoon menalikan tali sepatu
"Kajja Hyung! Ppalii!!!" Taehyung terlihat sangat panik
"Wow wow, Tae ada apa? Kau sangat panik?" Hoseok memegang kedua bahu Taehyung
"Hyung.. Jimin, Mereka menculik Jimin!" Seketika kaki Hoseok melemas. Hoseok bertahan untuk berdiri meski ia tak kuat.
Beruntung mereka tahu. Mereka berlari untuk menuju rumah Jaehyun secepatnya.
'Jimin,, Tunggu ya, Hyung datang..'
~~~~~~
Gudang
Jimin merasa semua gelap. Mulutnya terasa di sumbat sesuatu, tangan, kaki dan tubuhnya tak bisa bergerak. Sampai seseorang membuka kain di matanya.
Jimin menyesuaikan pandangannya dengan cahaya yang hanya menyorot padanya. Ia melihat 6 orang mengelilinginya dan tak asing baginya. Jimin menyadari dirinya hanya menggunakan sepatu, Celana sekolah dan T-Shirt berwarna putih polos saja. Seragamnya entah kemana. Jimin berusaha melepaskan ikatan ikatannya namun itu sia sia.
"Selamat datang di rumah. Park Jimin" -Jaehyun
Jimin yakin sekali ini bukan rumahnya. Jimin menatap tajam Jaehyun. "Nyalang sekali menatapku begitu, padahal kau pendatang baru." Jaehyun menempeleng kepala Jimin dengan keras.
Jimin hanya bisa menunduk lemas. Lee mendekati Jimin "Ini satu hadiah untuk mu" Lee meninju tepat di perut Jimin. "Hmpp!" Jimin meringis kesakitan. Semua memukuli nya bersamaan
"Hmpp! Hmpp! Hmpp! Hh, Hmpp!"
Jimin melemas. Doyoung membuka ikatan yang melilit dada Jimin dan mendorong Jimin ke lantai. Jimin mendudukan dirinya, Jaehyun berkata "Manusia seperti mu.. Tak pantas untuk HIDUP!" Jaehyun menendang tepat di rahang kanan Jimin.
"Hmmpph"
Jimin terhuyung dan meringis kesakitan. Jimin menyeret dirinya menuju pintu namun itu sia sia, Doyoung menarik tubuhnya dan mendekapnya. "Kau tidak boleh kelelahan sebelum waktunya, tidur saja dulu" Doyoung menekan dada jimin dan membekapnya dengan kain berchloroform.
"Hmppphh!! Hh, hh, hh,, Hmpphh!!!"
Doyoung merasakan dada Jimin membesar dan mengecil. Doyoung menikmati pergerakan dada Jimin yang lembut dan berisi itu "hh, hh, hmmmhh...
Jimin pingsan dalam dekapan Doyoung. Doyoung mendudukan Jimin di kursi lagi dan melilitkan lagi tali di dada Jimin. Mereka tertawa jahat melihat Jimin (orang yang sangat mereka benci) seperti ini.
Bahkan saat Jimin kembali sadar dan masih terlihat lemah, mereka memukuli nya terus menerus. Wonsang dan Ryu terlihat sangat melampiaskan segalanya pada Jimin. Bahkan Ryu menyayat tangan dan wajah Jimin dengan pisau kecil.
"Hmppp... Hh.. Hmppp..
Jimin merasakan sakit diseluruh tubuhnya. 'Hoseok Hyung..' Jimin tadinya akan memejamkan mata, tiba tiba..