PROLOGUE

81 8 3
                                    

Malam yang sunyi di bawah cahaya lampu taman, gue berniat pergi ke bar tempat gue dkk biasa nongkrong. Tapi kali ini gue sendiri. Setelah tiba, gue masuk dan langsung memesan sebotol minuman alkohol dan meminumnya sampai habis.

Menurut gue sebotol alkohol ga sebanding dengan masalah yang gue alami sekarang, gue memutuskan memesan dua botol lagi dan meminumnya sampai habis tanpa menuangkannya ke dapam gelas. Gue merasa bingung dan memutuskan keluar bar dengan keadaan sedikit mabuk.

Gue berjalan ke arah Sungau Han dan berdiri di tepian jembatan tanpa gue sadari. Gue melamun sesaat memikirkan kejadian tadi siang dan tanpa sadar gue menetaskan air mata. Gua frustasi, gua bingung. Langlah demi langlah gue ambil secara perlahan dan kemudian menjatuhkan badan kekar gue.

Seperti akan jatuh tapi ada yang menahan. Itu yang gue rasain sekarang. Seseorang menarik lengan gue dan mulai meluk gue. Jujur disitu gue kaget sampai bengong. Sambil memeluk badan gue, dia berbisik ke telinga gue, "Harusnya lo ga ngelakuin hal gila kaya gitu. Lo jangan purus asa. Lo liat deh masih banyak yang sayang sama lo, termasuk gue." Katanya sambil melepas pelukannya. Gue lemes dan langsung terduduk di tanah memikirkan sesuatu, kemudian berdiri lagi dan memeluk orang yang narik lengan gue.


Next or No?

Betrayal of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang