20. NCTolol

11 5 44
                                    

Pagi ini gue bangun jam 6 kurang 10 menit. Gue bangun sebelum Jaehyun terbangun, gue menuju kamar mandi, gosok gigi dam cuci muka. Ga mandi kok masih dingin hehe. Beralih ke meja rias, menyisir rambut lalu mengikatnya ke belakang. Diam sejenak.

Shit gue lupa!

"JAE BANGUN!!! AYO KE BANDARA!" gue teriak bangun Jaehyun. Yang di teriaki hanya menggeliat kecil lalu perlahan membuka matanya. "Ughh."

"Cepett! 10 menit lagi jam 6 bangsat!" gue menyambar mantel di atas sofa lalu memoles bibir dengan sedikit pewarna. "10 menit lagi?!" ucapnya terkejut. "Iya ayo buruu!" kesal gue. "Pake baju dulu bentar."

Gue bawa walkie talkie di ujung nakas lalu mulai berbicara. "Siapin mini bus di depan. Sekarang!" titah gue lalu memasukannya kedalam saku mantel. "Ayo Jina. Mereka udah mau landing."

Gue buru buru jalan ke lantai dasar dan masuk kedalam mini bus yg udah siap. 5 menit lagi tepat jam 6. Sedangkan dari rumah ke bandara itu membutuhkan waktu 30 menit. Sialan.

Drtt drtt

Ponsel Jaehyun bergetar tanda ada yg nelfon.

"..."

"Lg di jalan. Tunggu bentar."

"..."

"Gatau, macet nih."

"..."

"Tunggu aja disitu."

"..."

"Cari cafe deket aja."

"..."

"Sip. Tunggu."

Pip

"Siapa?" tanya gue. "Johnny." jawabnya. "Mau nunggu kan mereka?" tanya gue lagi. "Cafe sebelah bandara katanya." jawabnya. "Oke."

Akhirnya kita nyampe di cafe sebelah bandara. Jaehyun jalan duluan nyamperin mereka yg random aktivitasnya. "Sorry bro lama." ucapnya. "Fine. Yg penting nyampe." Johnny. "Kuy atuh lah. Cape nih gue." Taeyong. "Ayo lah pantat gue pegel banget." Jeno.

"Kuy kasian si Jeno udah tepar." ujarnya. "Barang bawaan banyak?" tanya gue. "Banyak sih. Si Jisung paling banyak tuh." Yuta. "Kan Jisung cuma persiapa." belanya. "Bentar. PAK RUDY TOLONGIN!" teriak gue lalu yg di panggil datang dan angkutin barang.

"Naik apa?" Haechan. "Mini bus. Ayo." jawab gue. Kitapun masuk dan duduk di sembarang tempat. Karna gue masih ngantuk, gue ngambil duduk di jok palng belakang yg panjang dan rebahin badan di atasnya.
Shit lupa ga kasih kabar yura.
Gue telfon yoora.

"Woy anjir lo kemana aja sih?! Gue cariin lo gaada. Mana laper lagi!"

"Gue kebandara. Jemput yg lain."

"Bilang dong! Jadi kan kesel nunggu!"

"Sorry buru-buru tadi."

" gc gue laper."

Pip

Gue masukin lagi hp ke tempat semula, memejamkan mata bersiap untuk tidur kembali. Satu tangan besar mengelus pucuk kepala gue. Jaehyun? Bukan. Bukan Jaehyun. Gue buka mata dan ngedapetin...um namja. Oh! Mark oppa.

Gue ganti posisi jadi duduk. Mark yg asalnya jongkok di bawah, beralih jadi di sebelah gue. "Kenapa kak mark?" tanya gue. "Mark aja, umur kita beda tipis." jawabnya lembut. "Kenapa?" tanya gue lagi. "Umm sorry gue lancang. but I saw the Jaehyun cellphone and opened the gallery. its contents..." jeda, foto kalian yg pelukan, gandengan, kiss, dan bahkan ummm..." jeda, "tidur bareng." Mark menghela nafas panjang dan menghembuskan nya kasar.

Betrayal of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang