part 14

2.2K 105 9
                                    

Aqila memeluk Ari . Dan Aqila pun hampir  pingsan di dekat Ari .

" Sayang bangun . Kamu kenapa " ucap Ari

"Papa kepala qila sakit " ucap qila lemah

" Kita ke dokter ya sayang " ucap Ari

Aqila menggeleng .

" Papa temenin yaa . Aqila kan anak pintar " ucap Ari

Dan Aqila mengangguk menuruti Ari . Ari membopong putrinya dan melewati Aisyah . Aisyah dan Ikbal melihat Ari .

" Aqila " ucap Aisyah

" Qila kenapa bisa begini . Kamu apain dia " teriak Aisyah

" Daripada kamu sibuk pacaran . Mending ikut aku bawa qila ke rumah sakit " ucap Ari .

Ari lebih dulu membawa Aqila ke mobilnya . Sementara Aisyah mengambil tasnya dan ingin menuju ke mobil Ari. Namun Ikbal menghalangi nya .

" Bak aku harus pergi Aqila sakit " ucap Aisyah

" Syah tapi kan kita baru jadian . Mzk kamu udah ninggalin aku " ucap Ikbal

" Bal . Aku mohon izinin aku buat nganter Aqila ke rumah sakit " ucap Aisyah

" Kamu pilih aku atau Ari " ucap Ikbal

" Aku pilih Aqila " ucap Aisyah

Aisyah meninggalkan Ikbal dan masuk ke mobil Ari .

Di dalam mobil Aisyah memangku Aqila . Aisyah melihat putri ya itu. Sangat pucat dan sedikit demam .

Aisyah menangis .

" Aku bukan ibu yang baik untuknya " ucap Aisyah

" Aku gak bisa jagain anakku sendiri " ucap Aisyah lagi sambil menangis

" Kamu ibu yang baik . Aku ayah yang tidak bertanggung jawab " ucap Ari

" Kenapa kamu harus dateng ri di saat aku udah mau bahagia " ucap Aisyah .

" Aku akan ceritakan semuanya tapi ga sekarang. Pikirkan Aqila terlebih dahulu " ucap Ari.

Sesampainya di rumah sakit . Aqila langsung di tangani oleh dokter . Aisyah tetap menangis . Dan Ari menenangkan Aisyah . Mereka berdua bak suami istri yang sedang menunggu anaknya .

Dokter memeriksa Aqila keluar dari ruangan Aqila.

"Dengan orang tua pasien " ucap dokter

" Saya ayah nya dok " ucap Ari

" Saya bundanya dok " ucap Aisyah

" Bisa ikut keruangan saya " ucap dokter

Aisyah dan Ari mengikuti dokter keriangannya.

" Pak Bu . Sejak kapan pasien mengalami pusing seperti ini " ucap dokter

" Sepertinya tidak pernah dok . Anak say tidak pernah mengeluh apapun " ucap Aisyah

" Anak saya sakit apa dok " ucap Ari

" Anak bapak dan ibu terkena kanker otak stadium akhir . Hidupnya tak lama pak " ucap dokter

" Apa maksud anda dok . Anak saya baik baik aja . Dia sehat " ucap Aisyah histeris

" Syah sabar Syah .... Kita dengarkan dulu apa kata dokter " ucap Ari

" Kamu ga tau rasanya di . Aku yang lahirin dia . Yang besarin dan tuhan seenaknya mau ngambil dia " ucap Aisyah

Aisyah memeluk Ari . Dan orang tua Aisyah juga Ari melihatnya . Mereka mendengar semua perkataan dokter .

" Apa tidak ada cara lain dok untuk menyembuhkan cucu saya " ucap ayah Azhar

" Kanker ini sudah parah . Di obati pun kecil kemungkinannya . Pasien tidak boleh banyak fikiran " ucap dokter

" Ini salah Aisyah bunda . Aisyah jahat sama qila . Aisyah bukan ibu yang baik " ucap Aisyah

" Ini juga salah Ari . Ari bukan laki laki yang bertanggung jawab " ucap Ari

" Kalian harus menikah untuk Aqila " ucap mama Uchi

" Aqila butuh kedua orang tuanya " ucap bunda Lina

Aisyah terdiam. Begitupun dengan Ari

" Demi Aqila Aisyah ikhlas bunda " ucap Aisyah

" Hanya demi Aqila " ucap Aisyah lagi

Bagai di sambar petir . Hati Ari terasa sakit . Tak adakah cinta untuknya di hati Aisyah .

.....

Maaf yaa pendek

BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang