1-

352 7 1
                                    

Hari ini hari Senin, hari yang paling menyebalkan untuk si kembar 3 ini. Mereka paling malas jika hari senin tiba, entah apa yang membuat mereka benci dengan hari ini. Hari ini diadakan Upacara Bendera di SMA 11 Bandung, seperti hari Senin biasanya.

"Angga! Abun! Glen! bangunn!!, udah siang kalian gamau sekolah apa! Sekarang senin!" teriakan itu yg setiap pagi didengar oleh mereka bertiga. Ya suara itu adalah Kirana 'Mama 3 twins'.

"Lima menit lagi ma! masih pagi juga!" teriak Abun yang sedang menggeliat, meraih guling yang berpindah posisi saat dia tidur.

"Liat dulu sekarang jam berapa!" teriak Mama Kirana didepan pintu kamar.

Seketika Glen terbangun dan melihat jam wekker yang ada di atas nakas kamarnya dan ternyata sekarang sudah jam 7 kurang 15 menit. 15 menit lagi gerbang depan akan ditutup.

"woy woy! bangun ngga! bun! udah jam 7 kurang sekarangg! woy bangun napa!" usaha Glen yang membangunkan kedua kembarannya itu, serasa membangunkan kerbau saja.

"serius lo?! demi apa?!" tibatiba Abun terbangun dan langsung merebut jam wekker yang ada ditangan Glen dan melihatnya.

"anjir bener, ah elah telat dah ni, yakin gua, gausah berangkat aja dah" pasrah Abun.

"lu mau diamuk sama mama ha?" ancam Glen.

"ni anak belom bangun juga sih, gua siram juga lama lama" kata Abun melihat Angga yang masih tertidur pulas dengan selimut tebal.

"ngga woy! kebo amat sih! bangun sekarang jam 7!" teriak Glen pas disamping telinga Angga membuat pria itu terkejut setengah mati.

"gila lo! kuping gua sampe mau pecah gara gara lo!" umpat Angga pada Glen.

"abisnya lo susah dibangunin, liat jam makanya" kata Glen dan dengan cepat angga meraih jam wekker nya.

Setelah perdebatan antara mereka bertiga, mereka langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berangkat ke sekolah. Untung saja kamar mandi di rumah mereka tidak hanya satu, di kamar ada, diruang tamu, didapur dan di kamar mama dan papa nya.

-----------skip sampai disekolah

"tu kan, apa gua bilang,tadi gausah berangkat sekalian, percuma gerbangnya juga udah ditutup" kata Abun sedang seperti orang frustasi karena gerbang depan ditutup.

"gitu aja nyerah lo, kita lewat pagar belakang aja, ga terlalu tinggi juga gabakal ketauan, mereka pasti udah pada di lapangan" ajak Angga.

Mereka bertiga akhirnya melewati pagar belakang sekolah. Setelah mereka bertiga turun, mereka langsung menuju kelas masing masing. Setiap lorong dan kelas sepi tidak berpenghuni karena mereka sudah berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara.

Baru sampai didepan kantin mereka bertiga dikejutkan oleh sosok guru killer yang berjaga jika ada yang terlambat. Dan, mereka ketauan terlambat.

"dari mana kalian jam segini baru datang!" tanya pak Handoko.

"mm...anu pak..itu" gugup Glen.

"tadi pagi suruh bantuin mama dulu pak, trus sampe dijalan macet, nah pas mau jalan ke sekolah ban mobil kita bocor pak, jadi harus dorong ke bengkel dulu" bohong Abun agar pak Handoko percaya, tp nyatanya nihil. pak Handoko tetap menghukum Angga,Abun,dan Glen setelah upacara berakhir.

------upacara selesai

Seperti yang tadi pak Handoko bilang, setelah upacara berakhir, ketiga twins harus hormat didepan tiang bendera sampai istirahat tiba.

Banyak pasang mata yang melihat mereka dengan tatapan terpesona, banyak wanita yang histeris melihat mereka bertiga. bagaimana tidak? mereka berparas tampan, pintar, dan sedikit badboy. dengan penampilan yang sedikit acak acakan menambah style mereka menjadi keren.

"pada ngapain sih liat liat, bukannya ngasih minum juga" kata Abun sambil hormat menghadap atas.

"ngarep ae lo bun, minum nanti beli sendiri lah, manja" celetuk Glen ke Abun membuat Abun sedikit kesal.

Setelah beberapa menit berlalu, Dannia dan Zara sedang ingin menuju kantin untuk membeli cemilan pada saat pelajaran. Agar pelajaran tidak garing dan gabut, mereka membeli cemilan dulu dikantin. Tidak sengaja mereka melihat Angga, Abun, dan Glen sedang dihukum di depan tiang bendera. Dannia yang melihat Abun merasa kasian, pasti dia kelelahan dan banyak keringan bercucuran di dahinya, semakin menambah paras tampannya. Begitu juga dengan Zara yang melihat Angga kepanasan dan pasti kelelahan karena dari pagi berdiri dan hormat ke bendera sang merah putih. Mereka berdua akhirnya berniat untuk membelikan Angga dan Abun minum. Setelah membeli mereka langsung menuju ke lapangan menghampiri Angga dan Abun.

"Abun, minum dulu nih" kata Dannia sambil menyodorkan sebotol aqua botol berukuran sedang,dan baru diambil dari kulkas.

Abun yang melihat pun terkejut kedatangan Dannia, dengan semangat Abun menerima botol tersebut.
"thanks ya Dan, gua dh ga haus lagi, hehe" ucap Abun dan diangguk i oleh Dannia.

"Minum dulu nih" ucap Zara sambil menyodorkan aqua botol berukuran sedang yang dibeli bersama Dannia dikantin.

"makasih ya" ucap Angga dan langsung meminumnya.

"oke, gua bisa beli sendiri nanti, 5 sekaligus kalo bisa!" ucap Glen dengan nada kesalnya.

Dannia dan Zara saling tatap menatap, dia melupakan kembaran yang satu ini.

"hehe, mau gua beliin? sekarang?" kata Dannia ke Glen.

"gausah, nanti abis ini gua beli sendiri, gua ga haus" jawab Glen ketus membuat Zara dan Dannia tidak enak pada Glen.

#maaf ya blom pro, maaf kalau acak acakan ceritanya

TriplestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang