15

93 2 0
                                    

"Makan dulu yuk" ajak Abun yang belum direspon oleh Dannia.

"Hei, gimana?" Tanya Abun kembali sambil menoleh ke belakang.

"Hah? Iya gimana?" Tanya Dannia kebingungan.

"Kamu ga denger ya?" Tanya Abun.

"Hah? Emm engga" jawab Dannia sambil nyengir tak ada dosa.

"Kamu kenapa sih dari tadi diem mulu, ga kek biasanya" kritik Abun pada Dannia.

"Emang aku biasanya kek gimana?" Tanya Dannia sembari menggoda Abun sedikit.

"Ya kamutu biasanya cerewet, ngomong terus, cerita ini itu" kata Abun.

Dannia terdiam sejenak, dia bingung harus menceritakan kejadian tadi atau tidak. Dia takut Abun akan salah paham dan masalahnya bisa membesar. Dia sudah beberapa bulan ini tidak melihat Ervin, dan Dannia perlahan sudah bisa moveon, dengan adanya Abun mungkin Dannia bisa melupakan masa lalunya. Dan sekarang Ervin kembali di depan mata Dannia, wajah yg dulu pernah menyakitinya.

"Abun" panggil Dannia.

"Kenapa?" Jawab Abun.

"Kamu gak akan nyakitin aku kan? Kamu gak ada niatan ninggalin aku kan? Kamu gak punya cewe lain kan selain aku?" Tanya Dannia sambil deg deg an, takut kalau Abun akan marah dengan pertanyaan yg konyol ini.

"Kenapa tanya gitu?" Tanya Abun.

"Ya, aku cuma mau tanya aja, seberapa sayang kamu ke aku" jawab Dannia.

"Aku tu sayang sama kamu, dari pertama aku ketemu kamu, aku tu udh ada niatan buat deketin kamu, tp gengsi yg nglarang. Aku janji, gabakal nyakitin kamu, apalagi selingkuh, gak ada niatan sama sekali sayang. Only you" kata Abun panjang lebar sambil memegang tangan Dannia dengan penuh perasaan.

"Makasih Abun".

Seketika air mata Dannia menetes begitu saja, ia tak tau harus menjawab apa. Ia yakin akan perkataan Abun barusan, ia yakin Abun tidak akan menyakiti nya, ia yakin Abun bisa membahagiakan dia.

Tiba tiba Dannia memeluk Abun dengan erat, ia berharap Abun tidak akan pergi darinya, Abun hanya punya Dannia. Abun pun membalas pelukan itu dengan sangat lembut.

"Yaudah sekarang makan dulu, nanti sakit, abis itu aku anterin pulang ya" kata Abun yang diangguki oleh Dannia.

------>>>>skip di restoran.

Sehabis mereka tiba di restoran mereka segera mencari tempat duduk yg masih kosong untuk mereka isi. Setelah mereka menemukannya, mereka lgsung duduk.

"Dan, bentar ya mau ke belakang dulu, dah gak tahann" kata Abun menunjukkan ekspresi kebeletnya.

"Hahaha yaudah sana gih" jawab Dannia sambil tertawa.

Sambil menunggu Abun kembali ia mengeluarkan handphone yg ada didalam tasnya dan memainkannya. Tiba tiba ada suara yg menanggil Dannia, tidak asing lagi.

"Dan!" Teriak orang itu.

Dannia pun menoleh ke asal suara tersebut, seketika ekspresi bahagia di wajah Dannia seketika menjadi hilang.

"Lu kesini sama siapa?" Tanya orang itu, tak lain adalah Ervin.

"Bukan urusan lo" jawab Dannia judes.

"Sendiri ya lo pasti, yaudah gua temenin ya" kata Ervin sambil duduk di sebelah Dannia.

"Apaan sih lo, dah deh mendingan lo pulang aja sana, jangan gangguin gua lagi" usir Dannia.

"Udahan lah marahnya, gua minta maaf deh, ya, maafin" kata Ervin.

"Enak aja minta maaf, gua juga bisa kali" jawab Dannia malas.

Ia harus cepat² menyuruh Ervin pulang, sebelum Abun melihat keberadaan Ervin.
Ya memang Abun belum mengenal siapa Ervin sebenarnya, tp mulut Ervin seperti perempuan, bocor.

"Dih, udah sana pulang aja, cepetan" usir Dannia sambil mendorong dorong badan Ervin.

"Gak, gua gak akan pergi, gua pengen nemenin lo, kan lo sendiri" kekeh Ervin.

"Gua gak sendiri, udah cepetan sana pergi" paksa Dannia.

Tak lama kemudian Abun pun kembali ke meja makan yg ditempati oleh Dannia.

"Itu siapa? Ko Dannia dorong dorong gitu sih?" Tanya Abun pada dirinya. Ia mempercepat jalannya agar tau siapa orang tersebut.

"Dan" panggil Abun.

Ekspresi Dannia berubah menjadi shok sekaligus takut kalau Abun marah padanya.

"Lah, Ervin lo ngapain disini?" Tanya Abun pada Ervin.

"Lah Abun, lo yg ngapain disini?" Tanya Ervin balik.

"Mau tidur, ya mau makanlah, gimana sih lo" jawab Abun sedikit ngawur.

"Lo ngapain Dan sama Abun? Kalian pacaran?" Tanya Ervin pada Dannia.

"Kenapa emang? Masalah?" Jawab Dannia judes.

"Tanya doang astaga" kata Ervin.

"Heh, lo ngapain tanya tanya, emang lo siapanya?" Tanya Abun.

"Gua mantannya dan gua masih sayang sama dia" jawab Ervin.

Tiba tiba jantung Dannia berdebar sedikit cepat, ia sangat takut akan jawabn Ervin tadi. Ia takut Abun akan marah.

"Oh, jadi lo mantannya. Kalo mantan yaudah sih, emang gak ada cewe lain apa?" Kata Abun.

"Kan gua udah bilang, gua masih sayang sama dia, dan gua pengen balikan" kata Ervin yg membuat wajah abun menjadi datar.

"Apaan sih lo, gua gak mau balikan sama lo, gua udah ada cowo yg lebih baik dari lo, yg lebih ngertiin gua, yg gabakalan nyakitin gua" kata Dannia dan menoleh kearah Abun,dan Abun pun menatap Dannia.

"Udah mendingan sekarang lo pulang,cuci muka, cuci kaki, cuci tangan, cuci piring, cuci baju, tidur. Jangan halu" ledek Abun membuat Dannia sedikit tertawa.

"Awas ya lo, gua bakal rebut Dannia dari lo, liat aja" ancam Ervin sambil menunjuk Abun.

"Iyaiya coba kalo bisa" Abun tidak takut dengan ancaman itu, karena ia yakin Dannia tidak akan kembali bersamanya.

---->>makan

Setelah selesai makan, Abun mengantarkan Dannia pulang kerumahnya, sepanjang perjalanan mereka hanya Canggung untuk memulai pembicaraan, karena masalah tadi.

"Udah gausah dipikirin, aku tau kamu gak akan balik sama dia, tp ya tergantung kamu nya" kata Abun memulai obrolan.

"Engga lah, aku cuma pengen sama kamu,aku udh nyaman sama kamu, gak ada yg bisa gantiin kamu" kata Dannia sambil memeluk punggung Abun.

Abunpun tersenyum tipis mendengar perkataan Dannia.

---->>>sampai rumah Dannia

"Yaudah aku masuk dulu ya, kamu hati², gausah ngebut" pesan Dannia pada Abun.

"Iya, pasti kok" jawab Abun sembari tersenyum dan dibalas oleh Dannia.

"Yaudah, aku pulang ya, besok aku jemput" kata Abun.

"Iya" jawab Dannia.

Setelah motor Abun melaju dan hilang dari hadapannya, Dannia segera masuk ke dalam rumah.

TriplestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang