18

46 2 0
                                    

===>> di toko buku

"mana novelnya?" -abun.

"itu disebelah sana, yang pojok, ayo" -dannia.

"iya ayo" -abun.

setelah mereka sampai di rak buku yg berisikan banyak kumpulan novel, dan ternyata mereka hanya menemukan satu buku mariposa. sepertinya sudah hampir sold out haha.

"yah, kayanya tinggal satu deh" -dannia.

"yaudah ambil cepet, keburu keduluan orang" -abun.

"iyaiya" -dannia.

pas dannia ingin mengambil bukunya, tiba tiba ada laki laki yang juga ingin mengambil buku itu. dan ternyata orangnya adalah ervin.

"apaan sih lo, gue duluan yg megang" -dannia.

"oh lo mau buku ini?" -ervin.

"mana sini cepett" -dannia.

"ada syaratnya" -ervin.

"ogah gua ma, gajelas bgt sih lo, sini bukunya cepetan!" -dannia.

"syaratnya lo harus balikan sama gue dulu, gue bakal kasih semua yg lo mau" -ervin.

"amit amit gua balikan sama lo, mau sampai kapanpun gua gaakan pernah suka sama lo lagi" -dannia.

abun yang mendengar suara ribut pun menghampirinya.

"apaan sih kok ribut" -abun.

"ngapain lo disini?" -abun.

"suka suka gue lah, urusan lo?" -ervin.

"bodo sih haha" -abun.

"bener bener lo ya" -ervin.

"ada apa sih? ko ribut?" -abun.

"itu, bukunya diambil sama orang ini, udh tau gue duluan yg ambil" -dannia.

"enak aja, gue duluan, gue juga kan udh kasih syarat sama lo" -ervin.

"hah? syarat apaan?" -abun.

"dia harus balikan sama gue dulu" -ervin.

"gila lo? ketimbang buku gitu doang lo suruh dia balikan? cemen amat lo" -abun.

"apa maksut lo?!" -ervin.

keributan antara abun dan Ervin pun mulai terjadi.

"dia ga bodoh ya, masa cuma buku itu dia mau balikan sama lo, haha pabrik pencetaknya bisa gua datenginn!" -abun.

"kampret lo" -ervin.

"balikin bukunya" -abun.

"gak" -ervin.

"buat apaan sih? sejak kapan lo baca buku hah?" -abun.

"terserah gua napa sih, sirik aja lo" -ervin.

"najis gua sirik sama lo" -abun.

"udah udah, kita pergi aja, aku mau beli di online shop aja biar ga keganggu sama ni orang" -dannia.

"haha mampus lo, sana borong juga di online shop kalo bisa" -abun.

"bangk* dasar kalian berdua, liat aja" -ervin.

"oke sip, gua liat tenang aja" -abun.

kemudian abun dan dannia pun keluar dari toko buku itu dan berjalan ke motor untuk makan siang. mereka sama sekali tidak takut akan ancaman dari ervin, mereka malah santai seperti tidak ada apa² yg terjadi. karena mereka percaya satu sama lain.

TriplestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang