Bel pulang sudah berbunyi, bel yang ditunggu tunggu sedari tadi oleh para siswa.
"Dan, pulang bareng yuk" ajak Abun.
Ia sebenarnya sudah merencanakan sesuatu sebelum mengajak Dannia untuk pulang bersamanya.
"Hah? Serius?" Tanya Dannia malu malu.
"Empat rius" kata Abun.
"Dih, apaansih" kata Dannia.
"Ayo mau gak?" Tanya abun.
"Yaudah ayok" terima Dannia sambil tersenyum.
Mereka berdua segera menuju ke parkiran. Disetengah perjalanan mereka bertemu dengan Angga dan Glenn.
"Wih berdua aja nih, mau kemana?" Tanya Glenn, bertujuan meledek mereka.
"Kepo aja lu, udah sono pulang, gua mau nganterin Putri Cantik pulang" kata Abun membuat Dannia salah tingkah.
"Ati ati lu bawa anak orang, jangan ugal ugalan" pesan Angga pada Abun.
"Iya bapak Angga, mengerti" kata Abun sambil hormat menunduk.
Setelah itu mereka berdua melanjutkan perjalanan nya ke parkiran dan mencari keberadaan motor Abun yang ditutupi oleh banyak motor lainnya. Seperti biasanya, jika motor Abun berada di tengah dan tidak bisa keluar, Abun segera memindahkan motor depannya entah kemana, membuat Dannia tertawa melihat tingkah Abun. Setelah motor Abun bisa keluar Abun segera mengajak Dannia naik ke motornya.
"Ayo non" goda Abun.
"Non apaan sih, biasa aja kali" kata Dannia sambil tertawa.
"Nona cantik" goda Abun lagi.
"Dasar Abdul" ledek Dannia balik.
"Astaghfirullah"
"Hahahah" Dannia tertawa.
Motor Abun sudah berjalan menuju keluar gerbang. Sepanjang jalan mereka terlihat sedang berbincang asik dan tertawa. Hingga tidak sadar Abun membawa Dannia ke sebuah taman yang sangat indah dan sejuk dipandang dan dirasakan.
"Kita ngapain kesini bun?" Tanya Dannia bingung.
"Mau tidur" jawab Abun asal.
"Ih serius tanya" kesal Dannia sampil memukul pelan lengan Abun.
"Udah ikut dulu" ucap Abun sambil menarik pergelangan tangan Dannia.
Mereka berada bagian taman yg tidak ramai dikunjungi. Entah apa yang ingin dilakukan Abun.
"Kok kesini, mau ngapain lo? Jangan macem macem" kata Dannia sambil sedikit menjauh dari Abun.
"Dih apaan, gua cowo baik kali, ga mungkin gua macem macem, apalagi sama Nona cantik" kata Abun mengeluarkan senyum godanya.
/Dannia terseyum.
"Gini dh, tujuan gua bawa lu kesini gua mau jujur sama lu. Udah lama sebenarnya mau ngomong ini tapi susah banget" kata Abun.
"Ngomong apa? Ngomong aja kali" kata Dannia.
Abun menarik nafasnya dalam, mengeluarkan nya dengan perlahan. Mengumpulkan tenaganya agar tidak gugup saat bicara.
"Gua udah lama suka sama lu" kata Abun menatap manik mata Dannia.
Dannia terdiam mencerna kata yang barusan keluar dari mulut abun.
Dengan cepat, Abun meraih tangan Dannia secara perlahan dan kemudian mengungkapkannya."Lu mau nggak? Jadi pacar gua? Jadi orang yang selalu ada buat gua?" Tanya Abun dengan tatapan ragu. Abun takut jika ia ditolak oleh gadis tersebut.
Dannia terseyum mendengar pengungkapan oleh seorang Abun Ariandas. Ia merasa senang sekaligus bahagia.
"Iya gua mau, gua mau jadi orang yang selalu ada buat lu" kata Dannia sambil tersenyum kearah Abun.
Seketika senyum Abun terpancar.
"Yess! Yeah! Gua diterima! Alhamdulillah ya Allah" teriak Abun di tempat itu. Untung saja tempatnya sedang sepi, jadi tidak ada yang mendengar teriakan Abun.
"Ih Abun apaan sih, malu tauk" kata Dannia tertawa melihat tingkah lucu Abun.
"Aku nggak malu, lagian gak ada siapa siapa" kata Abun.
"Hahah, ada ada aja kamu ni, yaudah pulang yuk, udah sore" ajak Dannia.
"Mau makan dulu gak?" Tanya Abun.
"Gausah deh di rumah aja, kasian kamu kemaleman nanti pulangnya" ucap Dannia penuh perhatian.
"Perhatian banget sih" kata Abun mengacak acak rambut Dannia.
Setelah itu, mereka keluar dari taman tersebut menuju tempat motor Abun berada. Ketika sudah siap, Dannia segera menaiki motor Abun dan Abun segera mengantar Dannia pulang kerumahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/216742154-288-k175524.jpg)