Enjoy!"Hwang Yeji! Kau ini kenapa? Bukankah kita sudah pernah membicarakan ini?! Berhenti bermain-main! " Bentak Jennie pada Yeji. Yeji hanya menundukkan kepalanya. Ia bukannya takut, ia hanya tidak ingin melihat wajah orangtua Yeonjun kecewa.
"Tapi eomma, dia sudah berjanji padaku, " Balas Yeji sambil menatap cincin yang melingkar dijari manisnya.
"Mwo?! Y-"
"Jennie-ssi, sepertinya Yeji lelah. Kalian pulanglah. Mungkin Yeji masih gugup dengan Yeonjun, dia pasti terkejut. Beri dia waktu," ujar Siwon menenangkan. Yoona tersenyum sambil mengangguk lalu mengelus puncak kepala Yeji.
"Arraseo," lalu Jennie pamit pada Yoona dan Siwon dan juga anak-anak mereka.
"Sampaikan salamku pada Taehyung! " Seru Yoona saat Jennie dan Yeji beranjak menuju garasi. Jennie dan Yeji memasuki mobil. Jennie mulai menyalakan mesin dan mundur perlahan dan meng klakson tanda ia pamit. Yoona dan Siwon melambaikan tangannya pada tamunya itu.
---
" Kenapa kau sangat sulit diajak berkompromi? Ini untuk kebaikan kita semua, Yeji" ujar Jennie memecah keheningan.
"Aku tidak ingin bersamanya," gumam Yeji yang masih bisa didengar oleh Jennie.
"Kau tau'kan dia adalah anak favorit sekolah? Dia sempurna,kenapa kau tidak mau dengannya? Kekasihmu dan Yeonjun itu, tentu lebih baik Yeonjun," ujar Jennie.
"Berhenti membandingkan Jaemin dengannya," ucap Yeji tidak suka.
"Dia anak baik, dia bisa menjaga kembarannya. Dia bahkan lebih baik daripada Hyunjin yang hampir tidak ada disampingmu disaat-saat seperti ini," Yeji hanya memutar bola matanya jengah.
"Dia anak basket. Dia juga pandai menari, dia ambisius, dia juga pendengar yang baik, setidaknya itu yang dikatakan adik-adiknya. Dia pandai berbahasa Inggris, dia pandai hampir semua mata pelajaran. Dia juga lebih peduli pada sekolahnya ketimbang sibuk mencari kekasih," lanjut Jennie.
"Dibandingkan dengan kekasihmu, Yeonjun lebih baik. Kau tau'kan? Jaemin itu anak nakal, lingkungan rumahnya juga tidak jauh dari lingkungan rumah Yuna dan Ryujin temanmu. Apa yang dia punya untuk mendapatkan mu? Adakah jaminannya kau akan bahagia jika menikah dengannya? Adakah jaminan cucuku menjadi anak pintar seperti yang diharapkan banyak orang?"
"Eomma-"
"Dengar, kau anak perempuan eomma satu-satunya. Hanya kau yang tersisa. Kau tidak ingin melanjutkan keinginan eonnie mu,Hwang Eunbi menjadi kebanggaan eomma dan appa? Eomma dan appa akan melakukan apapun untuk kebahagiaanmu. Coba bayangkan ini, jika appa dan eomma tidak bekerja sama dengan Siwon dan Yoona, kau akan makan apa? Pakaian apa yang akan kau pakai nanti? Dimana kau akan tidur nanti? Bagaimana dengan sekolahmu? Masa depanmu? Jika appa tidak melakukan ini, kita akan menjadi gelandangan,"
"Aku bisa bekerja paruh waktu!" Ucap Yeji mantap.
Jennie terkekeh pelan, "Siapa yang akan menggunakan jasa anak kecil tidak berpengalaman sepertimu?"
"Aku bisa menjadi pelayan-"
"Pelayan Ahjussi?" Sela Jennie sambil menatap Yeji. "Dengar, Appa dan Eomma tidak akan melakukan sesuatu jika alasannya tidak untuk keluarga. Kalau perusahaan appa bangkrut, akan banyak hal buruk terjadi di keesokan harinya. Kau pasti sudah mengetahui dan menyadarinya. Dewasalah sedikit, buat eomma dan appa mu bahagia,"
"Lalu, apa yang membuat eomma dan appa bahagia?" Tanya Yeji spontan. Jennie menatap Yeji sekilas lalu kembali fokus pada jalanan.
"Putuskan hubunganmu dengan Jaemin dan menikahlah dengan Yeonjun,"
---
"Ini milik siapa? " Tanya Yeji saat mereka sudah sampai dirumah dan melihat koper dan sebuah tas berukuran sedang berada didalam ruang tamu.
"Eh? Ini seperti milik Taehyung, " Ujar Jennie sambil menyentuh koper itu dan memastikan bahwa dugaannya itu benar.
"Selamat datang, " Sapa seorang pria dengan suara beratnya. Jennie dan Yeji menoleh bersamaan.
"Tae! " Seru Jennie sambil berhambur memeluk Taehyung dan dibalas oleh kekehan kecil oleh Taehyung. Ia tidak menyangka istrinya ini makin seperti anak kecil bukan seorang ibu dengan dua anak.
"Appa! " Yeji memeluk Taehyung dan memeluknya. Taehyung hanya tersenyum bahagia.
"Kapan appa pulang? Kenapa tidak bilang Yeji?" Seru Yeji sambil mempoutkan bibirnya. Taehyung hanya mencium kening Yeji.
"Benar! Kita disini merindukanmu,Tae! " Ujar Jennie sambil Ber-aegyo.
Taehyung terkekeh pelan," Belum lama appa sampai, tadi di bandara bertemu Jungkook. Dia bersama istrinya mengundang kita untuk bermain kerumahnya, " Ujar Taehyung sambil mengelus rambut Jennie.
"Ah, benar juga. Sudah lama aku tidak bertemu Sana. Aku akan mengajak Sooyoung nanti kalau mau berkunjung kerumah mereka," ujar Jennie semangat.
"Boleh saja. Aku juga sudah lama tidak bertemu Seungjae, ajak saja teman perempuan mu yang lain. Sana dan Jungkook pasti senang," Jawab Taehyung.
"Yeji ikut saja,oke? Anak Sana dan Jungkook itu seumuran denganmu, kan?" Tanya Jennie pada Yeji lalu mengajak Taehyung untuk duduk di sofa.
"Nee, tapi Nako lebih muda satu tahun dariku," Yeji berusaha mengingat.
"Ah ya benar. Namanya Jeon Nako. Dia seusia Ryujin temanmu,kan? " Ujar Taehyung.
"Nee, sepertinya appa mengenal baik teman-teman ku,ya?" Goda Yeji. Taehyung tertawa pelan.
"Tentu saja. Appa harus mengingatnya dengan benar agar kau tidak salah pergaulan. Apalagi kau cantik,"
"Lihat saja dari eomma, eomma kan cantik tentu anaknya jadi cantik juga," ujar Jennie angkuh sedangkan Yeji tertawa pelan melihatnya.
"Oh iya, apa kau sudah makan malam? " Tanya Jennie pada Taehyung.
"Belum. Tadi aku menolong seorang perempuan yang tertabrak mobil," Ujar Taehyung mengingat kejadian yang terjadi tepat didepannya.
"Oh ya? Siapa perempuan nya? " Tanya Jennie nampak khawatir.
"Dia tidak sadarkan diri tadi, jadi aku tidak tau siapa namanya, " Balas Taehyung.
"Bagaimana bisa kecelakaan nya terjadi? " Tanya Yeji penasaran.
"Sepertinya dia sedang buru-buru sambil mencari sesuatu ditasnya, jadi dia tidak lihat sekeliling dan jadilah dia tertabrak juga pengendara yang menabraknya langsung pergi begitu saja," Ujar Taehyung sedikit kesal dengan pengendara mobil yang tidak bertanggung jawab.
"Kenapa appa marah begitu?" Heran Yeji.
"Kasihan perempuan nya, kata dokter kakinya patah dan kemungkinan sembuhnya lama, " Ujar Taehyung dengan raut khawatir.
"Semoga dia cepat sembuh. Cha~ kajja makan. Kau belum makan,bukan?" Tanya Jennie lalu mengajak Taehyung keruang makan.
"Yeji mau makan lagi?" Tanya Jennie saat melihat Yeji duduk dimeja makan bersebrangan dengan Taehyung.
"Aku mau mengambil buah ini," ucap Yeji lalu membawa dua buah Jeruk lalu mengecup pipi Taehyung dan Jennie ," selamat Malam!" Seru Yeji sambil membawa jeruknya.
"Mimpi indah adeul!" Balas Jennie dan Taehyung kompak.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalang | Hwang Yeji [Revisi & On hold]
Fanfiction[⚠Chapter dihapus untuk direvisi] "Apa kabar sama kamu yg tiap malem di hotel sama laki-laki lain?! Emang Dasarnya Jalang, ya Jalang aja!! " "oke,kamu ngatain Aku Jalang? Aku kabulin ucapan kamu!! " --- "Yeji-ah.. Mianhae.. Kamu harus mengalami hal...