Chapter 14 : Longing Kiss

1.6K 65 2
                                    

Enjoy!

"Sedih ya? " Ujar Irene sambil menatap Taehyung sendu.

"Sedih apanya? " Tanya Taehyung bingung.
Joohyeon tersenyum kecut dan menghela napasnya berat. "Kisah kita. Sedih ya? "

Taehyung hanya ber 'oh' ria dan mengangguk.
"Kau tidak sedih kah? Ini kisah kita, Tae. Bukan orang lain. Sedih sekali ya? "

"Banyak pasangan yang mendapatkan cobaan lebih dari kita Joohyeon-ah. Mereka bisa melewatinya dengan sabar,"

"Kalau mereka yang memiliki masalah lebih berat dari kita bisa melewati masalah, kenapa kita tidak? " Tanya Joohyeon.

"Kita sudah pernah membahas ini," gumam Taehyung.

"Setidaknya jangan menjodohkannya dengan musuhku! " Jerit Joohyeon tertahan. "Kenapa kau memilih keputusan ini? Kita bisa melewatinya bersama-sama, Tae! Kau tinggal mengatakan yang sebenarnya! Wae?! "

"Kita sudah membalas ini, Joohyeon. Lupakan saja"

"Kau mudah sekali ya bicara begitu? Kau tidak merasakannya Tae! Aku! Aku yang merasakannya! "

"Aku juga merasakannya . Kau tau? Kita sama-sama tersiksa Irene. Jangan berpikir bahwa kau saja yang merasakan menderitaan ini"

"Lalu, kenapa kau memutuskanku jika kau juga terluka? Bukankah kau bisa mengatakan yang sebenernya? "

"Sudah kukatakan, kita sudah pernah membahas ini, jadi jangan membahasnya lagi," geram Taehyung.

"Wae? Kau mencintai nya kan? Si Jennie itu? Kau mencintai nya juga, kan? "Tanya Joohyeon dengan suara bergetar.

"Kau tau jawabannya,Joohyeon-ah,"

"Jadi, bagaimana kita mengakhirinya? Menurutmu, apa yang akan mereka rasakan?! Apa yang mereka katakan nanti?!"

"Mereka tidak akan membenci kita semua untuk waktu yang lama. Kita orangtuanya,"

"Kenapa kau selalu berfikir positif? Bagaimana jika mereka membenci kita dan membunuh kita semua?!"

"Jangan berlebihan. Mereka tidak akan sanggup melakukannya,"

"Kau menitipkan nya pada siapa? " Tanya Joohyeon saat ia mulai tenang.

"Sahabatku tentu saja" Ujar Taehyung.

"Hei Taehyung! Bagaimana menurut mu? " Tanya Joohyeon.

"Apa?"

"Kau tau? Suho dulu sangat mencintai Jennie. Dia bahkan tidak mau menciumku saat dialtar waktu pernikahan kami. Kau tau kenapa? " Tanya Joohyeon.

"Alasannya hanya satu. Takut Jennie sakit hati. Sakit hati katanya?! Untuk apa menjaga perasaan gadis yang tidak memiliki perasaan?! Jennie bahkan saat itu sudah bahagia. Aku benci dia! Ingatkan padaku Tae, Aku. Mem-ben-cinya. Sangat. Dari lubuk hatiku yang paling dalam. Aku. Membenci. Kim. Jennie. "Tegas Irene dengan nada bencinya.

"Sudahlah. Kau jangan berlebihan,Joohyeon-ah. Jennie juga memiliki perasaan, kau tau itu,"

"Kau berusaha menyadari ku bahwa aku lebih buruk darinya? Aku lebih baik darinya. Dan kau tau itu! "

"Iya aku tau. Kau lebih baik dari Jennie sampai membuat Suho tidak ada disampingmu disaat kau sedang kesusahan begini" Sindir Taehyung.

"Mwo?! Kau baru saja mengatakan bahwa Suho itu adalah lelaki yang tidak becus kah?! "

"Kau yang mengatakan nya. Bukan aku"

"Kau mengatakan nya secara tidak langsung Taehyung! "

"Baiklah, Baiklah. Aku tidak ingin kita bertengkar karna masa lalu. Aku tau bagaimana jadi dirimu. Aku paham itu. Kau tidak perlu sedih. Bukan hanya kau yang merasakan penderitaan ini. Ada aku" Ujar Taehyung lalu memeluknya erat. Joohyeon membalas pelukan Taehyung sambil menangis tersedu-sedu.

"Jangan menangis. Aku tau kau gadis yang kuat, Bae Joohyeon-ah. Jangan menangis. Aku masih menyayangimu. " Ujar Taehyung sambil mengelus rambut Joohyeon lembut.

"Aku hanya kecewa dengan Suho, Taehyung-ah. Dia kemana? Kenapa dia membiarkan aku kesepian disini?! Aku tau aku sering menyendiri. Tapi itu membosankan. Aku tidak punya teman untuk bercerita bahkan keluargaku sendiri. Ini menyakitkan! " Isak Irene sambil memukul dada Taehyung.

"Kemana dia? Biar aku yang menyusulnya dan memukul wajahnya,"

"Dia pergi ke Eropa untuk urusan bisnis. Apa kau akan tetap pergi menyusulnya? " Tanya Joohyeon sambil menatap Wajah Taehyung.

"Dia ke Eropa, ya? " Gumam Taehyung sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Joohyeon.

"Kau tidak akan kesana kan? " Ujar Joohyeon sambil menyentuh wajah Taehyung. Taehyung hanya tersenyum dan mencium bibir Irene. Ia rindu bibir ini. Bibir yang mencuri first kiss nya.

Tanpa mereka sadari, seseorang tengah menatap mereka dari luar ruangan dengan menyunggingkan senyumnya.

"Ternyata dia" Gumam orang itu lalu memfoto Taehyung dan Irene yang tengah berciuman untuk barang bukti. Lalu menelepon Taehyung.

Drrtt drrtt

Ponsel milik Taehyung bergetar. Ia melepas ciumannya dan mengambil ponsel yang berada disaku celananya.

"Tunggu sebentar, ya" Ujar Taehyung pada Joohyeon. Joohyeon hanya mengangguk pelan dan menatap punggung Taehyung yang tengah membelakangi nya.

Taehyung mengangkat telepon masuk dari seseorang.

"Yeoboseyo?"

"Yeoboseyo, Taehyung-ah bisa kita bertemu?"

"Ah, maaf, tapi aku tidak bisa. Gadis ini-"

"Ini penting. Aku ingin bicara denganmu, Kim Taehyung,"

"Baiklah, aku akan bertemu denganmu. Dimana kita akan bertemu? "

"Ditaman. Kau masih dirumah sakit kan? Kita bertemu ditaman rumah sakit saja"

"Baik, aku akan kesana. Tunggu sebentar" Taehyung menutup panggilan itu dan berbalik menatap Joohyeon yang tengah menatap Taehyung penasaran.

"Kau mau pergi? " Tanya Joohyeon Kecewa.

"Iya. Aku akan kesini setelah bertemu dengannya. Kau tunggu disini. Jangan kemana-mana. Kalau kau butuh bantuan , telpon aku. Oke? "

"Eung,"

"Aku tidak akan lama. Aku pergi " Taehyung mencium kening Irene lalu pergi menuju taman rumah sakit.

Ia melewati Lobby dan sebuah pesan masuk. Ia membuka pesan itu dan melihat sebuah foto yang dikirim oleh orang yang tadi meneleponnya. Ia tersentak melihat foto itu. Sial! Apa yang akan ia katakan nanti?

Ia dengan tergesa-gesa mendatangi orang yang tengah duduk dibangku taman itu. Ia sedikit gugup. Bagaimana ini? Ia sangat khawatir. Ia perlahan mendatangi orang itu. Berusaha untuk tidak membuat suara. Orang itu duduk sambil membelakangi nya.

"Sudah puas ciumannya? "

'Tamat sudah diriku ini'

---

TBC
Vote-vote yeorobun!

Jalang | Hwang Yeji [Revisi & On hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang