Bab 13b

4.5K 342 24
                                    

"Ya udah kalo gitu makan dulu," ucapku memberikan nampan.

"Suapin."

"Pak ...," keluhku.

"Kamu sudah janji tadi."

***

Seharian terkurung di dalam apartemen. Pak Reno tetap tak memberiku kunci rumah.

Sedikit mengingat, siang tadi kami berhadapan tanpa bicara. Hanya menyuapinya makan hingga habis. Lahap.

Selama itu juga, tatapannya hanya padaku. Sesekali menatap ke arah lain, tetapi akhirnya kembali menatapku.

Aku pikir, sorot mata itu yang menjadi senjata paling mematikan baginya. Aku hanya takut, terpanah oleh pilunya nestapa.

Dan sekarang, aku harus menemaninya keluar. Dia bilang, mau pergi ke tempat di mana dia bisa menemukan jahe untuk menghangatkan tubuhnya. Lagi-lagi, aku hanya menurutinya saja.

Kami tiba di kafe di sudut kota. Masih dengan tema yang sama, dia memilih tempat yang cukup klasik. Namun, kali ini sudah dipadukan dengan nuansa yang cukup milenial.

Seperti sekarang, kami berada di lantai atas. Terkesan sedang berada di balkon apartemen Pak Reno, tetapi lengkap dengan kursi yang yang menghadap ke hamparan perkotaan luas.

"Pak Reno enggak dingin?" tanyaku, mengingat malam ini dilengkapi dengan semilir angin.

"Kan, ada kamu," jawabnya santai.

Seketika aku menoleh. "Kok, saya?"

"Ya, kamu, nanti pesankan jahe lagi kalo yang ini udah abis."

'Huft! Kirain apa,' batinku.

"Saya mau tanya, tapi kamu harus jujur."

Aku menatapnya. Menerka-nerka pertanyaan yang akan ia sampaikan. Juga sedikit khawatir, takut jika pertanyaan itu tak mampu kujawab dengan kejujuran.

"Laudya yang menjadi alasan kamu tiba-tiba mau pergi?" tanyanya, setelah menyesap jahe hangat di cangkirnya.

"Saya cuma ... jadi risi aja, Pak. Dia enggak salah, kok," jawabku. Berusaha untuk tidak memojokkan Laudya.

"Karena dia enggak tau apa pun. Saya juga yang salah, karena sudah melibatkan kamu. Saya minta maaf."

"Karena dia mencintai Pak Reno, dia cemburu."

Lelaki si hadapanku itu tersenyum kecut. Tentu saja, tanpa aku mengatakan pun, sudah pasti dia menyadari hal itu.

"Harusnya dia jangan lagi cemburu. Mau jungkir balik pun, terserah saya, dong," ucapnya santai.

"Bukan itu masalahnya. Dia cemburu karena melihat sesuatu yang tabu, dan itu berhubungan langsung dengan orang yang dicintai. Percayalah, Pak, itu sangat menyakitkan. Walaupun sebenarnya tidak ada apa-apa, tetapi kesimpulan yang dia buat terlalu rumit."

"Harusnya dia melakukan hal yang sama seperti saya."

"Maksudnya?" tanyaku. Merasa pernyataan Pak Reno masih sangat butuh penjelasan.

"Jangan lagi menentang takdir. Menyadari sepenuhnya, bahwa jalan kami memang digariskan masing-masing."

Aku berpikir sejenak, mencerna pernyataan Pak Reno. Apa itu artinya, Pak Reno sudah move on?

"Tapi perempuan itu beda, Pak. Dia enggak bisa lupain seseorang gitu aja dalam waktu singkat. Itu nggak mungkin."

"Tergantung, semua kembali pada diri sendiri. Membuka hati, atau menutup selamanya. Itu sebuah pilihan," ucapnya. Lalu kembali meneguk jahe dalam cangkir itu.

"Kayak kamu, saya pikir enggak butuh waktu lama ngelupain seseorang, karena mampu membuka hati lagi untuk orang lain."

"Aku?" tanyaku cukup terkejut.

"Iya. Tanya saja sama diri sendiri, pada siapa kamu sudah memberikan setengah hatimu?"

Entah, aku pikir, dia akan mencari tahu tentang hati ini. Atau justru, dia memang sudah mengerti dan merasakan lewat tatapanku. Dan kali ini dia hanya harus memastikan. Aku tak punya jawaban apa pun. Namun, sadar betul, tak memberi jawaban hanya membuat ia membenarkan segala anggapannya.

Meneguk saliva dengan susah payah, tak mengerti harus bagaimana?

Terdengar tawa pelan, membuatku menatapnya seketika.

"Jangan tegang gitu. Biasa aja, Bianca. Saya enggak maksa kamu jawab."

Alamak! Ucapannya hanya membuatku semakin terpojokkan. Tak mampu menyembunyikan segalanya.

Dia berdiri, lalu mendekatiku. Sedikit menunduk, hingga tatapan kami bertemu sangat dekat. Seketika memutar memori, posisi seperti ini sama persis, saat malam itu berada di rumahku.

Namun, kali ini ada yang berbeda. Jika waktu itu semua karena ketidaksengajaan, tetapi kini Pak Reno sengaja mendekat. Lalu menciptakan debar jantung yang kian serupa genderang.

Seperti terhipnotis, terus menatap binar mata itu dalam. Lekat.

Deru napasnya semakin begitu terasa. Dan ....

Plak!

"Akhirnya, kena juga nyamuk di kening kamu."

Bersambung.

🌻🌻🌻
Eciee cieee nyamuk ternyata! Wleee...

Mau yang beneran? Order novelnya, kuy! Selain tebel sampai 290 halaman, ada bonus totebag yang cute banget. Eits, bukan itu aja, di dalam novel ada PoV Pak Reno Alvandra, lho! Jadi, rasa penasaran kelen akan terjawab!

Udah? Belum, Guys. Yang ikutan order, bakalan dapet e-book yang isinya ekstra part mereka, dan terbongkarnya kisah Rangga dan Gea!

Kurang apalagi coba bonusnya banyak banget! Dan harganya cuma 83.000 aja!

Bisa hubungi marketer wilayah di bawah ini, atau komen kota kalian, biar dibantu marketernya, ya.

Kontak Marketer TIKAR

1. *JAWA BARAT*
Tania
Fb: Tania Noer Anissatya
wa.me/6282219305545
*Garut, Tasik, Ciamis, Cirebon, Cilacap, Purwekerto, Kuningan, Indramayu*

Dini
Fb : Dini Lisdianti II
wa.me/6289674394639
*Bandung kota, Banten, Purwakarta, Cianjur, Subang, Sumedang, Cimahi, dan Sukabumi*

2 *JABODETABEK*
Fiska
wa.me/6285721122647
FB.  Fiska Aimma Andrika

3. *JAWA TENGAH*
Lina
wa.me/6287897750845
Fb Liina Prasetya

4. *SOLO, SUKOHARJO, SRAGEN, KARANGAYAR, WONOGIRI, YOGYAKARTA, DAN SEKITARNYA*
Bintang
Fb : Bintang Pelangi
wa.me/6285747362771

5. *BALI, JATIM, SURABAYA, DAN SEKITARNYA*
Bintang
Fb : Bintang Pelangi
wa.me/6285747362771

6. *BENGKULU*
Irda
Fb : Irda Hs
Wa.me/6281373629645

7. *SUMATRA SELATAN, SUMATRA UTARA, JAMBI, BANGKA BELITUNG, KEPRI, ACEH*
Adinda Silvia
wa.me/6282280417336
Fb Adinda Silvia

8. *SUMATRA BARAT*
Yossi Unank
Wa.me/6281267003253
FB Yossi Unank

8. *LAMPUNG*
Dini
wa.me/6289674394639

9. *Kalsel-Kaltim*
Elsa/Icha
Fb: Elsa Alina
http://wa.me/6281250515271

10. *Kalbar-kalteng-kaltra*
Irene Monica
Wa.me/6281250515271
Fb: Irene Monica

11. *SULAWESI*
Andi Anis Magfiroh
Fb : Andi Anis Magfiroh
http://wa.me/6285719382094

12. *NTB*
Baiq Hermawati
Wa.me/6281803594447
Fb : https://www.facebook.com/baiq.erma.370. (Baiq Erma)

Move On! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang