Part 24 : Terjebak dalam pikiran sendiri

78 14 1
                                    

Malam ini, pikiran ku sedikit tidak tenang. Aku masih memikirkan perkataan sahabat ku tadi, tentang bahwa Rezvan itu playboy. Apalagi ia pernah mencoba mendekati sahabatku sendiri, Safira. Safira juga keliatannya sangat benci sama Rezvan.

Apa aku salah kalau aku mencoba untuk mengubah sikap Rezvan? Hm ya aku akan berusaha semaksimal mungkin. Ah, tapi ucapan mereka itu masih terekam jelas di pikiranku. Sahabatku juga sepertinya tidak merestui kedekatan ku dengan Rezvan. Ini lebih seram daripada tidak mendapatkan restu dari orang tua.

Aku langsung mengambil ponselku di atas nakas. Ku buka kuncinya, lalu aku membuka WhatsApp. Di grup kami, khusus antara aku dan sahabatku, banyak pesan yang belum kubaca. Setelah pesannya kubuka, mereka masih membicarakan antara hubunganku dan Rezvan. Ya ada benarnya juga perkataan mereka, bahwa Rezvan itu playboy. Aku tentu percaya dengan ucapan mereka pagi tadi. Tapi apa salahnya kalau aku mencoba untuk mengubah sikapnya?

Melihat pesan yang ada di grup kami, itu sudah membuat ku badmood. Entah kenapa seharian ini aku sangat lesu untuk beraktivitas. Ya mungkin dikarenakan mood ku sedang tidak baik.

Aku membuka percakapan ku dengan Rezvan. Ternyata dia sedari tadi mengirimkan pesan. Lantas, langsung saja kubalas pesannya. Dia mengirimkan ku pesan.

From Rezvan :
"Qill, aku banyak cewek loh. Bukan kamu aja yang deket sama aku."

Heh, lantas aku langsung membelalakkan mataku. Benarkah ini Rezvan? Rezvan yang sudah masuk kedalam hatiku? Rezvan yang sudah aku percayai? Demi apapun aku sangat kesal ketika membaca pesan darinya. Emangnya dia kira aku ini boneka apa, seenaknya aja dia mainin perasaan ku.

Bukan Aqilla Khaleesi namanya kalau tidak emosian. Kalau aku sudah emosi, kata-kata pedas sekalipun bisa saja keluar dari mulutku. Tanpa banyak berpikir lagi, aku langsung membalas pesannya.

To : Rezvan
"Ha? Maksud kamu apa? Kamu sengaja gitu mau mainin perasaan aku hm? Tega ya kamu."

Rezvan langsung membalas chatku.

From : Rezvan
"Iya, bukan kamu aja yang deket sama aku"

Ingin ku teriak. Aku sangat kesal kepada sikap Rezvan.

To : Rezvan
"Kalo gitu aku mundur aja ya:) Aku nggak mau jadi salah satu cewek yang kamu deketin!"

From : Rezvan
"Jangan Qill. Aku minta maaf"

To : Rezvan
"Kalo kamu nggak mau aku mundur, aku cuma minta sama kamu kalo kamu jangan suka baperin cewek manapun lagi. Berhenti za jadi playboy. Aku nggak suka kamu kek gini. Aku sekarang tau siapa kamu sebenernya"

From : Rezvan
"Iya Qill, aku janji. Maaf"
"Besok temenin aku latihan futsal ya"

To : Rezvan
"Iy"

From : Rezvan
"Kamu masih marah ya?"

To : Rezvan
"Menurut kamu?"

Oh tidak, pesan yang aku kirim hanya di baca saja oleh Rezvan tanpa dibalas. Emang aku koran apa. Sudah ke sekian kalinya Rezvan hanya suka membaca pesan ku saja, tanpa dibalas. Jujur, aku sangat kesal kalau aku mengirimkan pesan padanya, tapi tidak dibalas. Sayangnya, aku tidak bisa marah lama-lama kepadanya. Toh aku kan masih cinta sama dia. Bener kata orang, cinta itu buta haha.

Aku berniat ingin mengirimkan pesan lagi kepadanya. Daripada aku terus memikirkan kenapa pesanku tidak dibalas, lebih baik aku mengirimkan pesan lagi saja untuknya.

To : Rezvan
"Kenapa nggak dibalas?"
"Kebiasaan ya. Aku nggak suka kalo kamu tuh baca pesan aku aja tanpa dibalas"

Lagi-lagi pesan yang kukirim untuknya hanya dibaca, tanpa dibalas. Tak ingin memperpanjang masalah, lebih baik aku hiraukan saja. Aku sedang badmood. Aku mulai mengirimkan pesan di grup yg isinya aku dan sahabatku. Nama grup itu, 'Bucin Squad'. Isi di grup itu hanya aku, Friska, Safira, Syafa, dan Sinta. Oh iya, Sinta ini juga sahabat ku. Dia anak XII. IPA 2.

Bucin Squad❤️
Me :
"Rezvan cuma baca pesan aku aja. Dia suka banget ya baca pesan aku, tanpa dibalas lagi:)" Begitulah isi pesan yang ku kirim, yang langsung di respon oleh mereka.

Friska❤️ :
"Kan udah dibilangin Aqilla. Jauhin aja Rezvan. Dia tuh playboy. Lo masih aja nggak denger. Kalo badmood pasti ngadu ke kita-kita"

Safira Zeline Pratista❤️ :
"Ini nih Qilla, dioomongin nggak denger. Qill, Rezvan itu cuma bisa baperin cewek aja. Lo mau jadi korbannya hm?"

Syafania Queen Az-Zahra❤️ :
"Udah Qill. Lupain aja deh si Rezvan itu. Daripada lo badmood mulu"

Sinta Auriella❤️ :
"Nggak usah badmood lagi dong Qill. Kan ada kita. Mangkanya kalo pilih doi tuh yang bener. Kek gue kan, ada Hamids." Aku pun tertawa geli melihat pesan yang dikirim oleh Sinta. Masih saja dia mengharapkan Hamids, cowok dingin yang super cuek itu wkwk.

Me :
"Nggak bisa:( Tapi ntar aku coba deh. Ehh aku masih mau buat dia berubah dulu."

Friska ❤️ :
"Terserah lo aja Qill"

Me :
"Sinta masih aja ya ngarepin Hamids, cowok super dingin itu😂"

Sinta Auriella ❤️:
"Iya dong. Gue masih suka sama Hamids. Walaupun dia dingin, gue tetap suka kok sama dia"

Friska ❤️:
"Mendingan Sinta tuh masih suka sama Hamids yang dingin. Daripada lo Qill, masih ngarepin Rezvan. Gue rasa dia tuh cuma mau baperin lo aja. Ya dia kan playboy :v"

Safira Zeline Pratista ❤️:
"Duain Fris" Safira membalas pesan Friska.

Me :
"Hm. Yaudah gih buruan tidur, besok sekolah. Aku off dulu ya. Assalamualaikum."

Friska ❤️:
"Wa'alaikumussalam"

Safira Zeline Pratista ❤️:
"Wa'alaikumussalam"

Syafania Queen Az-Zahra ❤️:
"Wa'alaikumussalam"

Sinta Auriella ❤️:
"Wa'alaikumussalam"

Ya beginilah kalau kedekatan kita sama doi tidak direstui sama sahabat. Kalo kita ada apa-apa, pasti sahabat kita malah nyalahin kita. Eh lebih tepatnya, marahin kita karena ulah sendiri. Terus, yang biasanya Friska sama Syafa itu suka godain aku, mereka sekarang mendukung ucapan Safira kalo aku harus jauhin si Rezvan. Ya mungkin karena mereka nggak mau kalau aku jadi korban Rezvan. Aku langsung mematikan ponsel ku, dan langsung untuk tidur. Hari yang melelahkan. Lebih tepatnya lelah pada hati.

-Teruntuk Luka-
📝 Andriani
📄 Palembang, 16 Maret 2020

Jangan lupa vote dan komentarnya 😊

Teruntuk Luka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang