Na Jaemin tersenyum saat melihat refleksi dirinya dalam kaca besar di sebuah ruangan yang serba putih. Ia tampak begitu manis dengan balutan tuksedo berwarna putih di saku jasnya. Wajahnya tampak begitu bahagia dan senyumnya tak luntur sedikit pun.
Hari iniㅡtepatnya lima belas menit lagi, ia akan digiring menuju altar dan akan segera bersanding dengan Hyunjinㅡpemuda dengan segala pesonanyaㅡuntuk mengucapkan janji penikahan.
Memikirkan Hyunjin saja, sudah membuatnya merona. Ia sangat mencitai pemuda itu.
Mereka; Hyunjin dan Jaemin dipertemukan dalam perjodohan setahun lalu. Keluarga Na dan keluarga Lee sangat dekat sejak dahulu.
Alih-alih menjadi partner, kedua belah pihak justru ingin menjadi besan. Maka dari itu, Jaemin yang notabenya anak tunggal pun ditunangkan dengan Hyunjin. Lama mereka melakukan pendekatan, hingga Jaemin mulai menyadari kalau ia mulai mencintai sosok lembut itu.
Yeah, walau sebenarnya ia tak tahu bagaimana perasaan Hyunjin padanya. Ia hanya berharap untuk kebahagiaan mereka kelak. Ia yakin Hyunjin akan mencintainya jika mereka terus bersama.
“Jaemin, sudah saatnya sayang.” Nyonya Na berucap lembut dan tersenyum melihat buah hatinya yang telah tumbuh dewasa sekrang.
Na Jaemin tumbuh menjadi pemuda yang begitu mengagumkan dan cantik. Nyonya Na bahkan sempat ragu, apakah anaknya itu benar-benar seorang laki-laki? Wajahnya terlalu manis untuk bisa di kategorikan pria manly.
Ayah Jaemin pun datang dan pemuda manis itupun mengamit lengan ayahnya. Saling melemparkan tatapan hangat sebelum akhirnya terdengar suara musik khas pernikahan disana.
Jantung Jaemin berdebar dengan sangat keras siring langkahnya bersama sang ayah. Tuan Na yang menydari kegugupan putranya langsung mengenggam tangan Jaemin hangat.
“kau pasti bisa, Na Jaemin.berbahagialah mulai sekarang.” Mata Jaemin berkaca-kaca mendengar penuturan ayahnya.
Maka dari itu, demi kebahagiaannya dan keluarganya, Jaemin mendongak; menatap lurus menuju altar. Menemui calon suaminya.
Krieett
Dengan perlahan, pintu megah terbuka. Membuatnya bertambah gugup meskipun senyumnya tetap sama, tak luntur sedikitpun. Mereka beriringan. Kakinya melewati kelopak-kelopak mawar berwarna pink disepanjang karpet warna merah marun itu.
Mata rusanya menangkap keberadaan Hyunjin di atas altar, nampak gugup dan gelisah. Ia menyadarinya, Hyunjin...pemuda itu tampak sedih di pernikahan mereka. Senyum Jaemin berubah menjadi kecut saat tangannya di raih Hyunjin.
Tak ada kehangatan seperti yaang diimpikannya. Ia justru merasakan kegundahan pemuda di hadapannya ini.
Apa Hyunjin menyesali pernikahan ini? Entahlah.
***
“Na Jaemin, apa anda menerima Lee Hyunjin sebagai pasangan anda? Berbagi suka maupun duka, menemani dalam sehat maupun sakit, bersama hingga maut memisahkan kalian?”
Suara seorang pastur menggema diseluruh ruangan megah itu. Banyak diantara tamu undangan yang menhan nafas, menanti jawaban sang pengantin. Jaemin pun tersenyum amat manis, melirik Hyunjin sebentar kemudian mengangguk perlahan.
“Ya, saya bersedia.”
“Lee Hyunjin, apa anda menerima Na Jaemin sebagai pasangan anda? Berbagi suka maupun duka, menemani dalam keadaan sehat maupun sakit, bersama hingga maut memisahkan kalian?”
Jaemin kembali melirik Hyunjin dan pemuda itu tampak berkeringat dingin. Tatapannya sangat gusar dan sesekali melihat kearah samping.
Karena penasaran, ia pun mengikuti arah pandang Hyunjin dan menemukan seorang pemuda manis mentap Hyunjin dengan tatapan sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jughead Spouse
Fanfiction이제노,나 재민 -Hyunjin tiba-tiba lari pada hari pernikahannya berlangsung. Untuk menutupi rasa malu keluarga, Jaemin pun dinikahkan dengan Jeno, adik Hyunjin yang mengalami keterbelakangan. [remake] author : btypeb Story/pairing : jughead spouse/chanbaek