Part. 5

786 90 2
                                    

“Apa dokter Kang ada di ruangannya?”

“Apa anda tuan Na Jaemin?”

“Ya.”

“Mari ikut saya.”




Jaemin mulai melangkahkan kakinya mengikuti wanita bertubuh semampai di depannya, yang ia tahu adalah seorang perawat yang menjadi asisten Seulgi.

Berjalan selama lima menit, akhirnya mereka pun sampai di sebuah ruangan salah satu psikiater yang cukup dielu-elukan disini.

Baru saja Jaemin ingin melangkah masuk, seoarang gadis dengan rambut acak-acakkan langsung menghadangnya. Jaemin tersentak saat menyadari kalau gadis itu salah satu pasien di rumah sakit jiwa ini.

Gadis itu memiringkan kepalanya lucu, lalu tersenyum lebar.








“Waahh, apa kau seorang malaikat? Apa kau malikat cantik yang dikirim tuhan untuk menyelamatkanku dari amukan ayahku yang jahat?”

Gadis itu menggoyang-goyangkan lengan Jaemin manja dan memaksa Jaemin untuk mengatakan iya.








Wendy, asisten Seulgi, langsung menarik bahu gadis itu dengan lembut, sedikit menjauhkannya dari Jaemin agar tak bisa menjangkau lelaki manis itu.

“Maafkan dia, Jaemin-shhi. Masuklah, dokter Kang sudah menunggu anda.” Jaemin menatap gadi itu lalu tersenyum lembut.

“Segeralah sembuh.” bisik Jaemin lieih pada gadis gila itu.

Gadis itu memekik senang lalu memeluk Wendy dibelakangnya. Jaemin kembali mengulum senyum lembut dan segera masuk kedalam ruangan dengan dinding berwarna cream itu.

Tangannya menutup pintu sedangkan matanya sibuk mengamati ruangan Seulgi yang terlihat seperti ruangan santai daripada sebuah ruangan dokter.



“Ah, kau datang!”

“Jadi, kenapa noona memanggilku kemari?”



“Ck, kau ini tak sabaran ya. Selalu saja berbicara pada intinya. Sesekali berbasa-basilah sedikit.”

Seulgi mencibir namun lelaki mungil itu hanya merotasikan bola matanya bosan. Bahkan saat sedang bekerja saja, wanita itu tetap saja cerewet.

“Duduklah dengan santai, anggap saja rumah sendiri.” Jaemin berdecih geli. “Nah! Ini jus peach kesukaanmu! Aku sudah menyiapkannya lima menit tadi!”

Seulgi tersenyum lebar sembari memberikan dua kaleng minum pada Jaemin. Lelaki itu tentu saja menerimanya terlebih ini jus peach yang sangat di sukainya.

Mana bisa ia menolak.

Sementara Seulgi sendiri tampak sudah menenggak jus jambunga. Sembari membuka kaleng minumannya pertamanya, Jaemin melirik kertas-kertas yang tengah di baca Seulgi.


“Apa itu?” tanyanya penasaran.

“Data milik Jeno.” Seulgi lalu menatap Jaemin. “Aku kira kau memerlukan bimbinganku jika ingin membuat Jeno sembuh, benar?”

“Tentu saja.”



“Jadi beginiㅡ”

Seulgi mengetuk-ngetukan jarinya di atas kertas berisikan diagram aneh tang Jaemin tak mengerti.

“Ini adalah data perkembangan Jeno. Kasus yang terjadi pada Jeno adalah kasus langka. Jarang ada kecelakaan yang akan mengakibatkan rusaknya saraf seperti Jeno. Karena kau adalah istrinyaㅡ”








Jughead SpouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang