Sudah tiga Minggu kami menempati rumah ini. Dan dua Minggu ini aku berhenti bekerja, lebih tepatnya Kak Azhar yang memintaku berhenti. Mungkin berat rasanya, saat kita diminta berhenti sama apa yang menjadi hobi kita. Namun, cepat atau lambat pasti akan bisa menerima.
Seperti aku yang sudah menerimanya masuk dalam hidup ku, menjadi pelabuhan terakhir hatiku. Bismillah demi Allah, aku akan menerimanya.
Hubungan ku dengannya juga baik, terlebih dengan sifat manjanya yang terkadang muncul.
Sekarang aku sedang menyiapkan sarapan untuk Kak Azhar. Sedang Kak Azhar bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Tak lama ia turun.
"Pagi sayang". Sapanya lembut, sambil mengusap puncak kepalaku dan mencium pipiku.
Kebiasaan. Batinku.
"Pagi juga,maaf ya kak sarapan pagi ini seadanya". Ucapku sambil menunduk.
"Kenapa harus minta maaf si? Gak masalah, yang penting kamu yang masak". Blus ucapnya yang membuat pipiku memerah.
Lalu kami sarapan bersama, hanya terdengar dentingan sendok yang menemani sarapan kami. Setelah sarapan Kak Azhar berpamitan kekantor.
"Ouh, iya kak.. nanti Zahra boleh ga datang ke kantor? Udah lama ga ketemu Ama si kembar.. rindu sama mereka". Izinku padanya, sebelum pergi ke kantor.
"Cuma nemui si kembar? Kaka?". Tanya yg membuat ku bingung.
"Kan tiap hari juga ketemu sama kaka". Ucapku sambil menatapnya.
"Ya udah, aku kekantor dulu ya.. assalamualaikum, bidadari surga ku". Pamitnya
"Iya, hati-hati dijalan ya. Wa'alaikumusssalam". Lalu aku mencium tangannya dan kak Azhar mencium dahiku.
🐰🐰🐰
Hari ini aku pergi kekantor dengan seizin kak Azhar, untuk menemui Laila dan Laili. Tapi, mereka berdua tak tau kalau aku akan kekantor.
Sesampainya di kantor, semua Menyapaku dengan lembut dan sopan."Pagi bu"
"Pagi"
Aku berjalan menuju keruang kak Azhar terlebih dahulu. Namun,ku urungkan langkah ku saat sampai depan pintu ruang kerjanya. Ku lihat ada perempuan disana,mungkin pekerja baru fikirku. Ku tinggalkan tempat itu karena takut mengganggu mereka yang sepertinya sangat fokus. Ku langkahkan kaki ini keruang kerja Laila Laili.
"Assalamualaikum, sahabat fillah". Salamku saat masuk kedalam.
"Masyaallah, Zahra". Teriak mereka bersamaan, lalu mereka menghampiri ku dan memelukku.
Ku balas pelukan mereka.
"Assalamualaikum, ukhty". Ulangku.
"Wa'alaikumusssalam sahabat fillah". Jawab mereka serempak dengan cengirannya.
Lalu aku duduk di sofa yang tersedia diruang kerja mereka.
"Ouh ya, aku boleh tanya nggak sama kalian? Tadi aku mau mampir keruangan kak Azhar tapi aku urungkan karena ada seorang wanita yang sepertinya sedang bicara serius dengan kak Azhar, dia siapa?". Ucapku saya teringat dengan wanita yang berada di ruang kerja kak Azhar.
"Ouh, dia anak baru. Sekertaris pak Azhar. Udah seminggu si sebenarnya". Jawab Laili yang diangguki Laila.
Sedang aku hanya ber-oh ria. Sekertaris baru? Kenapa kak Azhar tidak cerita padaku? Ah mungkin nanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
AZHAR & ZAHRA
RomanceBismillahirrohmanirrohim. Cerita ini mengisahkan kisah Cinta Zahra dan Azhar yang berbeda ilmu agamanya. Zahra adalah seorang gadis muslimah dari keluarga yang sangat dihormati oleh warga sekitar yang tidak terlalu kuat ilmu agamanya,. Berbeda deng...