"Hei kak Jen, sedang apa?"
"Aku baru selesai latihan, ada apa?"
"Hihi, hari ini aku kencan dengan kak Tae."
"Apa kau sudah beli dress untuk pestaku?"
"Tentu saja. Aku juga akan datang dengannya."
"Ah, pasti kau senang sekali."
"Tentu saja. Akhir – akhir ini kami juga jarang bertemu."
"Wah. Hati – hati saja."
"Ada apa memang?"
"Bisa saja dia punya pacar baru."
"Ah. Mana mungkin. Kak Tae sangat menyukaiku. Bahkan tadi dia tersipu waktu aku berpamitan masuk."
"Cihhh. Pacarmu itu polos sekali."
"Ya. Jangan bilang begitu. Apa kau lupa aku menyeret wanita itu untuk membela pacarmu itu."
"Ya. Kenapa kau jadi mengungkit masalah itu."
"Memangnya kau, hanya jadi selingkuhan manajer itu."
"Ish. Apa kau mengajakku bertengkar?"
"Tentu saja jika kau berani mengejek pacarku."
"Ah. Terserah kau saja. Aku lelah. Sudah ya."
"Hmmm."
"Hei. Tidak usah marah. Pastikan kau datang dengan kado mewahmu. Bye."
Biiib....
Lisa masih dengan bibirnya yang manyun, kesal sekali harus mendengar ejekan dari sahabatnya sendiri.
"Aaaah.... Menyebalkan sekali kak Jennie." Ia menendang kasar selimut tebal yang 10 menit lalu membungkus badannya.
"Lisa-ya... ayo turun. Kita makan."
"Nak, apa kau di dalam?"
Suara lembut wanita di balik pintu kamarnya terus memanggil Lisa yang masih dengan moodnya yang berantakan.
"Ish. Ada apa?" Lisa membuka pintunya kasar.
"Ayo makan, Ayahmu sudah menunggu di bawah."
"Ah, aku kenyang."
"Oh, apa sudah makan di luar?"
"Iya tadi siang."
"Ah, ini sudah waktunya makan malam. Menu hari ini kesukaanmu."
"Sudahlah bu, Ayah sudah menunggu kita. Biarkan Lisa menyusul."
"Baiklah, kami menunggumu di bawah." Wanita paruh baya berparas cantik itu menuruni tangga meninggalkan dua anak gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Calico
FanfictionSebuah kebetulan menjadikan Taehyung sebagai penyelamat bagi Jisoo. Tanpa mereka sadari pertemuan itu membawa keberuntungan besar bagi Taehyung dan Jisoo. Takdir yang mereka jalani membawa dua orang tanpa rasa bertemu dan mengagumi satu sama lain...