Chapter 8

229 35 0
                                    

1 Oktober 2019

Dua hari berlalu sejak dirawat Jisoo sudah kembali bekerja. Pagi ini ada yang berbeda dengan suasana rumah sakit,di depan gedung utama terlihat banyak security sibuk berkomunikasi dengan para bodyguard. Ah, Jisoo ingat semalan Seulgi bercerita jika pagi ini CEO Kim Resline akan melakukan kunjungan ke rumah sakit. Beliau akan memberi pengarahan pada tenaga medis dan non medis terkait pembukaan rumah sakit baru di Busan. Ya, tentu saja rapat ini harus segera dilakukan karna beberapa dokter dan karyawan akan dipindahkan dari Seoul ke Busan. Beberapa manajer tampak sibuk menunggu di sofa lobi, berbeda halnya dengan para dokter dan perawat yang masih tetap melakukan visit ke pasien. Jisoo berjalan dengan santai melewati lobi dengan kagum mengambil beberapa foto dekorasi rumah sakit yang disulap menjadi kebun bunga, padahal hari biasa saja sudah terlihat mewah. Selera ibu CEO memang mengaggumkan. Jisoo berlari kecil menyusul Seulgi yang sedang menunggu lift.

"Jisoo-ya!". Shua menyapanya saat melewati meja resepsionis.

"Oh, annyeong Shua."

"Kau sudah sembuh?"

"Ah, iya aku sudah semakin sehat sekarang." Jisoo tersenyum menjawab pertanyaan karyawan magang di bagian resepsionis rumah sakit. Tapi begitu mendengar para senior bergosip, senyum Jisoo menjadi luntur.

"Jisoo-ya, Seulgi menunggumu." Shua tampaknya mengerti keadaan canggung itu.

"Ah, iya aku harus menyusulnya. Sampai jumpa nanti." Jisoo menghampiri Seulgi yang sejak tadi melambaikan tangan padanya.

"Apa tidurmu nyenyak?"

"Iya. Sangat nyenyak. Maaf kemarin aku langsung pulang ke rumah, Ibuku menjemputku di rumah sakit jadi aku tidak sempat berpamitan denganmu."

"Hei, tidak masalah. Lagipula itu bagus untuk pemulihanmu."

"Oya, aku membawa dimsum buatan ibuku." Jisoo mengangkat kotak bekalnya.

"Waaa. Pasti sangat enak."

"Tentu, nanti kita makan bersama."

"Kau senang sekali pagi ini, kulihat kau mengambil beberapa selca bersama bunga – bunga di pintu depan."

"Wah, pagi ini rumah sakit begitu mewah dengan dekorasi itu. Aku terkesan dengan selera bu CEO."

"Iya, aku juga."

"Tapi, ada yang sedikit menyebalkan. Dekor indah itu tidak melunturkan gosip tentang keluarga Kim Gen. Bahkan sejak masuk pintu depan aku sudah mendengar beberapa gosip tentang CEO."

"Oh ya. Kau dengar apa?"

"Banyak. Mulai dari pesona kecantikan hingga kecerdasannya. Kisah hidupnya juga tidak luput jadi bahan gosip."

"Wah, hebat sekali mereka. Apa kau mendengar itu dari karyawan?"

"Iya, tapi yang paling parah adalah yang kudengar di meja resepsionis."

"Apa itu?" Seulgi semakin penasaran.

"Kabar jika Pak Taehyung bukanlah anak kandung." Jisoo berbisik pada telinga Seulgi.

"Ommo. Yang benar saja?"

"Tidak tahu. Itu yang tadi kudengar."

Ting...

Pintu lift terbuka, mereka segera keluar dan berjalan menuju ruang koas.

"Lalu kau mendengar apalagi?"

"Emm, ini menyakitkan. Mereka bilang Pak Taehyung itu bukan anak kandung dari Bu Resline. Jadi dia tidak berhak atas posisinya menjadi direktur."

"Wah. Mereka jahat sekali menggosipkan itu."

My Little CalicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang