Chapter 12

204 25 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Menyetirlah dengan aman dan nyaman pak." Taehyung melambai pada pak Kim.

"Iya Tuan, terima kasih." Pak Kim segera melaju setelah Taehyung melambaikan tangannya.

Masih melambaikan tangan sampai jarak 5 meter dari jangkauan

Bip... Bbiiiip... Biiip...

Panggilan masuk dari Adik manis

"Halo kak, kau dimana?"

"Halo, aku di depan Lotte museum."

"Kakek dan nenek sudah di rumah. Kenapa kau belum pulang?"

"Oh, iya aku segera kesana."

"Oke. Nenek bilang mau buah persik."

"He, persik?"

"Nenek bilang akan sangat manis jika cucu tampannya yang membelikan"

"Apa kau mengarang?"

"Tidak. Ini ada nenek di sampingku. Iya kan nek?"

"Iya Taehyungie."

"Benarkan? Apa terdengar mengarang?"

"Iya nek, cucu tampanmu akan membelikan persik yang manis."

"Hati –hati Taehyungie."

"Iya nek."

"Jangan lupa, susu banana dan snack."

"Hallo? Jungkook-a suaramu tidak jelas. Halo..."

"Ah aku tau ini terdengar. Awas saja jika tidak membawanya."

"Haha, iya adik manis." Taehyung menutup teleponnya dan segera ke supermarket.

Bip... Bbiiiip... Biiip...

"Halo kak, sedang apa?"

"Halo Lisa-ya, sedang belanja di supermarket."

"Pergi belanja?"

"Iya, nenek ingin buah persik."

"Apa nenek ada di Seoul?"

"Iya, baru saja sampai."

"Oke baiklah."

"Kau sedang apa?"

"Aku menonton TV di rumah. Ayah baru saja kembali dari Rusia."

"Benarkah? Kau pasti senang."

"Iya, ayah juga memberiku Tucson."

"Wah, beruntung sekali."

"Ya begitulah. Tapi tetap saja ayah menyuruh kakakku untuk pulang."

"Kenapa?"

"Ayah ingin memberi kami hadiah kembar. Entahlah."

My Little CalicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang