Chapter 13

202 24 0
                                    

22 Oktober 2019

Dua hari setelah kedatangan Nenek Kwon Celine dan Kakek Kim Tae Guk, Taehyung masih menginap di rumah Ibunya di daerah Hannam-dong.

"Selamat pagi nek." Taehyung menyapa neneknya di balkon lantai dua.

"Selamat pagi cucuku. Sudah bersiap berangkat?" nenek melihat Taehyung sudah rapi dengan setelan baju kerjanya. Kemeja putih dan jas warna abu muda.

"Iya nek, hari ini ada investor dari jepang ingin berencana untuk investasi."

"Semoga berhasil nak. Tapi tidakkah lebih baik menunggu sarapan?"

"Nanti taehyung bisa makan di kantor nek. Harus buru – buru menyapa di bandara."

"Oh baiklah kalau begitu. Apa menyetir sendiri?"

"Hari ini ada supir yang akan menemaniku."

"Baiklah, hati – hati."

"Iya nek. Tapi dimana kakek?"

"Kakekmu pergi sedari pagi untuk memancing dengan Junhoo." Nenek terlihat sedikit kesal.

"Nenek tidak ikut?"

"Tidak, nenek masih ingin duduk bersantai disini. Nanti tantemu akan ke Seoul."

"Tante Haru ke Seoul hari ini?"

"Iya, dia pergi dengan Bentley. Karena pamanmu masih ada bisnis di California."

"Baiklah nek, Ibu akan menemani nenek di rumah kan?"

"Ya, mungkin saja. Jangan khawatirkan nenek. Segera berangkat ke bandara."

"Baik nek, telpon Taehyung kalau ada sesuatu. Love you nek." Taehyung mencium punggung tangan neneknya.

"Iya, jangan khawatir. Aih romantisnya cucu nenek." Nenek tertawa dengan ucapan Taehyung saat pamit.

"Hehe, gaseyo." Taehyung membungkuk dan segera menuju halaman depan.

Supir keluarga sudah menunggunya di parkiran segera berlari untuk membuka pintu mobil dan bergegas menghidupkan mesin.

"Selamat pagi, Pak Woo Shik."

"Selamat pagi tuan muda."

"Kita ke bandara dulu untuk menjemput Pak Tadashi Yanai dari Jepang ya Pak."

"Siap tuan. Saya akan menyetir dengan hati – hati." Jawab Pria usia awal 30 tahun.

"Wah, kamu memasak nasi goreng lobak?" Seulgi berjalan ke arah dapur milik Jisoo.

"Apa tercium sampai kamar?"

"Haha, iya bahkan hidungku meminta untuk berjalan kemari."

"Sebentar lagi akan siap. Tunggu di meja makan saja."

"Tidak, aku akan membantumu disini. Asisten siap membantu."

"Haha, oke asisten."

"Ayo berikan tugas untukku."

"Baiklah, bisakah menyiapkan selada dan daun wijen. Lalu bawa ke meja makan."

"Oke siap chef." Ucap Seulgi segera pergi membuka kulkas.

"Oho, dimana selada dan daun wijennya?" Seulgi tampak kebingungan mencari.

"Apa aku memintamu mengambil di kulkas?" Jisoo bertanya dengan wajah jahilnya.

"He? Lalu aku harus mengambil dimana?"

"Petik di kebunku. Ambil secukupnya untuk kita berdua."

"Oh, oke. Apa kebunnya di balkon?"

My Little CalicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang