°{Bagian Dua}°

144 46 29
                                    

Hazel segara berjalan menuju
dapur cantik milik sang Mimom.
Sang Mimom sudah stand by di dapur.

"Pagi Mom!!!" ceria Hazel.

"pagi..,eh..anak Mimom!"

"papah sama bang Zuno juga mana?" tanya Hazel karna barusan ia pergi ke ruang makan di sana Hazel tak melihat papah dan abang nya.

"Papah udah berangkat ke kantor, kalo bang Zuno, lagi cari campus  baru buat sekolah!"

"tumben, kamu ke dapur sayang, ada apa..."

"Hazel mau masak Mom.."

"masak.." heran Renata, seketika mengulas seyuman.

"Ko respon Mimom gitu?!"

"nggak tumben aja. Kenapa mau masak?"

"Hazel mau buat sarapan"

"Buat sarapan? buat siapa? Mimom udah masak barusan"

"Hazel mau masak sendiri"

"Emang buat siapa sampai, kamu mau masak kaya gini?" unjar Renata. "Apa buat pacar kamu " selidik Renata.

Hazel menggeleng" Momm."

"Apa ada yang nggak Mimom tau?" tanya Renata penuh selidik.

"nggak ko Mom."

"terus buat siapa?"

"Mimom jangan tau dulu."

Renata hanya menggeleng. "pasti special banget yah sampai kamu mau masakin buat dia?" Hazel hanya terseyum.

Hazel terdiam sesaat memikirkan ucapan sang mimom sesaat Spesial

"Mau Mimom bantu buatin?" Hazel menggeleng.

"Emang kamu bisa masak?"

"bisa Mom, Hazel jangan di ragukan."

"ya udah Mimom ke ruang makan duluan, ntar kamu nyusul." Hazel hanya menganguk, Renata segera pergi dari dapur meninggalkan Hazel.

"enaknya masak apa yah?" pikir Hazel. Seketika Hazel tersenyum. "gimana kalo masak nasi goreng" batin Hazel dengan anggukan.

Hazel saya gera memulai aksi masak memasaknya. Jangan salah Hazel adalah gadis yang padai dalam hal masak memasak walau Hazel terlihat manja tapi soal masalah masak Hazel Top one.

Tak lama. Hazel bergelut di dapurnya ia sudah selesai dengan pasakannya.

Hazel segera berjalan ke ruang makan menyusul Renata. Dan segera duduk di hadapannya.

"Udah selesai" Hazel mengangguk.

"Ya udah kamu sekarang sarapan."

"Nggak mom.."

"Loh kamu belum makan"

"Hazel udah ko barusan icip- icip di dapur"

"Yakin nggak akan sarapan lagi"

"Yakin. Yaudah Hazel berangkat  dulu yah Mom.."

"Inget berangkat sama pak Idris" Hazel hanya mengguk dan segera mencium punggung tangan sang Mimom tak lupa dengan salam dan segera berjalan keluar.

°°°
Hazel sudah sampai disekolah Hazel segera keluar dan tak lupa pamit pada sang supir.

Hazel megawali langkahnya dengan seulas seyuman. Seyuma yang merekah karna menurutnya, jika pagi hari di awali dengan seyuman pasti harinya akan berjalan indah.

 Boy ErlanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang